Kencing berbusa bisa jadi salah satu tanda gangguan kesehatan. Namun pada ibu hamil ini bisa jadi merupakan indikator kehamilan dan tanda masalah selama kehamilan. Selama kehamilan, banyak fungsi tubuh yang berubah, termasuk buang air kecil.
Beberapa dari wanita akan mengalami pembesaran ginjal, mengakibatkan
kencing berbusa. Selama periode ini, ginjal harus menyaring lebih banyak asam amino. Ketika jumlah asam amino terlalu banyak untuk diserap ginjal, protein dapat keluar ke dalam urin yang menyebabkan busa ataupun gelembung.
Biasanya, urin mengandung protein dalam jumlah tertentu. Kadar protein yang rendah dalam urin adalah normal atau mengindikasikan infeksi ringan. Tetapi dalam kasus level yang tinggi, ini menunjukkan adanya beberapa masalah, seperti:
1. Preeklamsia
Preeklamsia adalah kondisi terkait kehamilan yang biasanya terjadi setelah 20 minggu kehamilan dan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Hal ini diperkirakan dimulai pada plasenta dengan penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menurun, sehingga tekanan darah meningkat.
2. Sindrom HELLP
Sindrom HELLP merupakan deretan kondisi yang dapat mengancam kehamilan, yang terdiri dari:
- Hemolisis: kerusakan sel darah merah, yang bertugas untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
- Elevated liver enzymes: tingginya kadar enzim yang dihasilkan akibat gangguan fungsi hati.
- Low platelets count: rendahnya kadar trombosit (kepingan darah) yang berperan dalam proses pembekuan darah.
3. Infeksi saluran kemih
Jika sering buang air kecil dan merasa tidak nyaman saat buang air kecil, kondisi ini memungkinkan seseorang menderita infeksi saluran kemih (ISK). Ini bisa menyebabkan munculnya protein dalam urin.