![]() |
|
![]() |
Notices |
Business and Economy! Main Forum Description |
![]() ![]() |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
![]() |
#1 |
KaDes Forumku
Join Date: 2 Jul 2017
Userid: 6337
Posts: 657
Likes: 0
Liked 3 Times in 3 Posts
|
![]() ![]() Jokowi di Jambore Nasional Kader PKK (Foto: Dok. Biro Pers Setpres) Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di acara penutupan Rakornas Kantor Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Selasa kemarin, menyinggung soal masalah penurunan daya beli masyarakat. Menurut Jokowi, isu tersebut dipolitisasi demi kepentingan 2019. Jokowi menilai daya beli masyarakat stabil. Menurut dia, dari beberapa indikator seperti perdagangan yang tumbuh sekitar 18,7%, industri naik 16,36%, pertanian naik 23% dibanding tahun lalu. "Angka seperti ini gimana. Masa angka nggak percaya?" kata Jokowi. Selain itu, Jokowi menjelaskan saat ini banyak toko tutup dan sewa gudang yang harganya justru meningkat tajam. Jasa perusahaan di bidang sewa gudang, tambah Jokowi, meningkat 14,7%. "Ada shifting dari offline ke online. Sama ini, di China juga sama. Kalau kita ngitungnya dari online yang gede-gede. Misalnya Bukalapak, Blibli, enggak muncul. Karena orang jualan lewat Instagram, Facebook," tegasnya. Sementara berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal II tahun ini tercatat 5,01%. Angka itu lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,18%. Salah satu indikator yang mengukur daya beli masyarakat adalah konsumsi rumah tangga. Sektor ini memang menjadi tumpuan utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada periode tersebut, konsumsi rumah tangga kuartal II tahun ini hanya mencapai 4,95%, hanya naik tipis dibandingkan kuartal sebelumnya yang pertumbuhannya 4,94%. Perlambatan juga terlihat dari konsumsi rumah tangga pada kuartal II tahun lalu yang mencapai 5,07%. BPS menilai adanya peralihan pola konsumsi di masyarakat dari konsumsi pokok seperti pakaian ke leisure atau rekreasi. Pada periode tersebut, konsumsi restoran dan hotel melonjak dari 5,43% menjadi 5,87%. Jika dilihat data tersebut, daya beli masyarakat memang masih tumbuh seperti yang disampaikan Jokowi. Namun, pertumbuhannya sangat tipis dari 4,94% pada kuartal I tahun ini menjadi 4,95% pada kuartal II. Namun, konsumsi rumah tangga turun jika dibandingkan kuartal II tahun 2016 yang mencapai 5,07%. https://kumparan.com/angga-sukmawija...eli-masyarakat |
![]() |
![]() |
Sponsored Links |
![]() ![]() |
Bookmarks |
![]() |
||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Ekonom Bank Mandiri: Daya Beli Masyarakat Memang Melambat | je_tek | Business and Economy! | 0 | 5th October 2017 06:30 AM |
Pengusaha Yakin Daya Beli Masyarakat Melorot Usai Lebaran | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 18th July 2015 07:14 AM |
PHK di Industri Tekstil Dipicu Melemahnya Daya Beli Masyarakat | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 30th June 2015 07:28 AM |
Kenaikan Listrik Bisa Turunkan Daya Beli Masyarakat | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 7th April 2015 09:00 AM |
Harga BBM Naik, Daya Beli Masyarakat Rapuh | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 2nd April 2015 11:06 AM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|
![]() |