
Diskon cuci gudang Lotus Sarinah. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi selama tahun ini akan membaik, yakni di kisaran 5,0-5,4%. Salah satu faktor pendorongnya adalah konsumsi rumah tangga.
Namun di sisi lain, pertumbuhan ritel terus melemah. Beberapa perusahaan bahkan terpaksa menutup seluruh tokonya di Indonesia, seperti Lotus Department Store yang akan tutup pada akhir bulan ini.
Meski demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, tetap mengatakan konsumsi rumah tangga telah membaik. Rata-rata peningkatan penjualan ritel saat ini di kisaran 5%.
"Konsumsi membaik, ritel sudah ada perbaikan, dalam arti sudah ada peningkatan penjualan di kisaran 5% rata-rata. Kami melihat secara umum penjualan, misalnya di industri otomotif, sepeda motor sudah ada perbaikan walaupun belum tinggi," ujar Agus di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/10).
Selain itu, beberapa industri lainnya seperti perdagangan dan perhotelan juga menunjukkan perbaikan. Hal ini menurutnya turut mendorong ekspor menjadi lebih kuat.
"Selain itu, investasi bukan hanya bangunan yang membaik, tapi juga non bangunan, khususnya pembelian barang-barang modal untuk mendukung sektor perkebunan dan sektor pertambangan," katanya.
Untuk diketahui, sebelum menutup seluruh usahanya, Lotus melakukan cuci gudang dengan diskon besar-besaran hingga 80% di setiap tokonya. Sebelum Lotus, perusahaan ritel serupa yang juga menutup usahanya adalah Matahari dan Ramayana.
https://kumparan.com/michael-agustin...nomian-membaik