Presiden Joko Widodo menggunakan bahasa Jawa saat berdialog dengan seluruh kepala desa se- Jawa Tengah. Pasalnya, pemerintah Jawa Tengah mewajibkan penggunaan bahasa Jawa setiap Kamis.
"Ngapunten Pak Presiden, saben dinten Kemis ten Jawi Tengah kedah ngagem boso Jowo (maaf Pak Presiden, setiap hari Kamis di Jawa Tengah harus menggunakan bahasa Jawa)," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menyambut Presiden Jokowi, Kamis (22/11/2018).
Baca Juga:
profil pendiri google
Menanggapi pernyataan Ganjar tersebut, Presiden Jokowi pun unjuk kemampuan berbahasa Jawa. "Pripun kabare bapak-bapak lan ibu? Sami sehat to? (Bagaimana kabarnya bapak-bapak dan ibu-ibu, sehat kan?" kata Jokowi dan disambut jawaban riuh dari hadirin.
Baca Juga:
peribahasa adalah
Peraturan itu, kata Ganjar, merupakan upaya pemerintah daerah melestarikan bahasa Jawa, sekaligus mendukung penggunaannya dalam kesenian Jawa.
Artikel Terkait:
translate jawa
Untuk mencapai tujuan itu, pemerintah Jawa Tengah pun melahirkan Peraturan Gubernur Jateng Nomor 55 Tahun 2014 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Berawal dari ejekan Upaya Ganjar dalam melestarikan bahasa dan budaya Jawa dimulai sejak ia menjabat pada Agustus 2013.
Dia terpicu melestarikan budaya Jawa karena ada pihak yang mengatakan Jaran Kepang atau kuda lumping merupakan kesenian terburuk di dunia pada 2013. Mulai saat itu, ia pun kerap menampilkan kesenian Jaran Kepang di sejumlah acara.
Masyarakat Semarang, Pati, Rembang, Klaten, sampai Solo pernah menjadi saksi keluwesan Ganjar saat beraksi menari Jaran Kepang.