Penyakit syaraf kejepit sering kita dengar. Sayangnya, orang awam sering salah membedakan antara saraf kejepit dengan nyeri pinggang biasa.
Menurut dr.Harmantya Mahadipta, spesialis ortopedi, penyakit saraf kejepit atau HNP (hernia nucleus pulposus) memiliki bentuk rasa sakit yang khas yang menyebar ke bagian tubuh lainnya.
"Jadi rasa sakitnya tidak hanya di pinggang, tapi menyebar ke kaki, terkadang ada rasa kesemutan atau sengatan listrik atau sakit yang juga menyebar," katanya dalam sebuah acara gathering yang diadakan oleh Ramsay Health Care Indonesia di Jakarta (25 / 8/16).
Penyebab saraf terjepit terjadi karena tekanan yang meningkat pada saraf, terutama pada bagian pinggang atau leher. Tekanan menyebabkan tonjolan inti cakram ke bantalan tulang yang menekan saraf.
Berbeda dengan nyeri pinggang yang biasa, nyeri akibat syaraf syaraf juga menyebabkan kesemutan, mati rasa, lemas, dan kelumpuhan yang berkepanjangan.
"Masih lama jempol kakinya tidak bisa diangkat, atau kakinya mati rasa," katanya.
Nyeri karena HNP juga tidak akan membaik setelah peregangan atau pemijatan.
Untuk memastikan sakitnya HNP, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan juga anamnenis. "Dari pemeriksaan ini sekitar 80 persen sudah tertangkap apakah HNP atau tidak, tapi kadang perlu pemeriksaan seperti MRI untuk konfirmasi," kata Harmantya.
Risiko seseorang menderita HNP lebih tinggi jika dia duduk terlalu banyak, kelebihan berat badan, dan kurang berolahraga.
"Penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan olahraga untuk menguatkan otot-otot pinggang dan perut, jangan kelebihan berat badan, dan peregangan setiap jam untuk duduk karena tekanan pada pinggang berkurang," jelasnya.
Pengobatan HNP tidak selalu dengan pembedahan. Terapi konvensional seperti antinyeri dan obat anti-inflamasi, dan fisioterapi merupakan terapi utama untuk pengobatan.