forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military (https://www.forumku.com/forum-militer-dan-pertahanan-defence-and-military/)
-   -   Berita Militer dan Pertahanan Indonesia (https://www.forumku.com/forum-militer-dan-pertahanan-defence-and-military/2-berita-militer-dan-pertahanan-indonesia.html)

admin 30th December 2013 09:03 AM

Pembelian Satelit Militer Akan Gunakan Dana PNBP Kemenkominfo
 
Pembelian Satelit Militer Akan Gunakan Dana PNBP Kemenkominfo

http://www.jurnalparlemen.com/view/7...enkominfo.html

http://4.bp.blogspot.com/-a0zZ_vkiCm...an-satelit.jpg

Senayan - Rencana pemerintah untuk segera punya satelit khusus militer bakal segera terwujud tahun depan. Soalnya pengadaan satelit guna menangkal penyadapan dan sebagainya itu akan lebih mudah karena tidak menggunakan dana APBN 2014.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, satelit itu akan dibeli dengan duit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo. "Ini akan lebih cepat prosesnya. Kalau pakai APBN 2014, mesti melalui pengajuan dan menunggu masukan-masukan," katanya kepada JurnalParlemen, Kamis (26/12).

Menurut Hasanuddin, biaya pembelian satelit itu sekitar Rp 5-7 triliun. Dana segitu agaknya cukup dipenuhi dari PNBP Kemenkominfo 2013. Asal tahu saja, PNBP Kemenkominfo pada 2012 saja mencapai Rp 11,58 triliun. Tahun ini jumlahnya diperkirakan naik.

Tapi, supaya tidak jadi masalah, pembelian satelit itu harus dilakukan oleh lintas kementerian/lembaga. Sedangkan pengawasannya oleh DPR. Selanjutnya, BPK tinggal mengauditnya.

"Pengadaannya tidak dilakukan satu kementerian saja, harus melibatkan Kemenhan, Sekneg, dan Kemenkominfo. Kemenhan sebagai institusi yang mengamankan perangkat persandian, Sekneg sebagai wakil pemerintah dan presiden, sedangkan Kemenkominfo penyedia jalur komunikasi," katanya.

Sebelumnya, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan segera menindaklanjuti pengembangan sistem pertahanan siber dan punya satelit sendiri untuk keperluan itu. Dikendalikan oleh Kemenhan, pertahanan siber yang ia maksud akan jadi tugas BIN, BAIS, Lemsaneg, dan Polri. Nantinya, pertahanan siber dioperasikan TNI, sedangkan kriminal siber ditangani Polri.

admin 31st December 2013 05:58 AM

Waaslog Kasal Pimpin Acara Peletakan Lunas Kapal Patroli Cepat 43 M
 
http://koarmabar.tnial.mil.id/tabid/...6/Default.aspx

Waaslog Kasal Pimpin Acara Peletakan Lunas Kapal Patroli Cepat 43 M

http://koarmabar.tnial.mil.id/Portal...as%20Kapal.jpg

Jakarta, 30 Desember 2013,--- Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Kasal, Laksma TNI Dariyanto, SE yang didampingi Kadisadal Laksma TNI Agus Setiaji, Sekdismatal memimpin acara peletakan lunas Kapal Patroli Cepat 43 M (KPC-43) TNI Angkatan Laut di galangan kapal Jalan Raya Salira Kabupaten Serang Propinsi Banten, Selasa,( 24/12).

Kedatangan Waaslog Kasal di sambut oleh Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Eko Yuri Andriantoro, Dirut PT. Caputra Bapak Kris Pramono, Perwakilan PT. Rizki Abadi Bapak Joko Subroto, serta Dan Satgas Yekda DN KPC 43 M.
Dalam sambutannya Waaslog Kasal menyampaikan bahwa Pembangunan Kapal Perang TNI Angkatan Laut jenis KPC-43 akan lebih memudahkan bagi TNI Angkatan Laut dalam proses pengadaan dan pemeliharaan Kapal TNI Angkatan Laut serta dapat memberikan alternatif solusi ketergantungan TNI Angkatan Laut kepada negara lain dalam proyek pengadaan alutsista pada masa mendatang.

Lebih lanjut Waaslog Kasal mengharapkan kepada PT. Rizki Abadi (PT. Caputra) yang merupakan salah satu galangan kapal nasional yang memproduksi alat pertahanan dapat memainkan peranannya yang sangat penting terhadap penyiapan alutsista TNI Angkatan Laut serta dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas kemapuan dalam memproduksi kapal perang yang berteknologi tinggi.
Sementara itu, Dirut PT. Caputra menyampaikan bahwa pembuatan kapal perang TNI Angkatan Laut jenis KPC-43 sebagai salah satu bukti untuk memaknai nasionalisme dengan penggunaan tenaga-tenaga anak bangsa yang mampu memberikan yang terbaik untuk pembangunan kapal perang
Acara peletakan Lunas Kapal Patroli Cepat 43 M, diawali dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dan ditandai dengan pemotongan tumpeng dan penekanan tombol sirine oleh Waaslog Kasal dan dilanjutkan dengan pengelasan lunas kapal secara simbolis oleh Kadisadal, Sekdismatal, Danlanal Banten dan Dirut PT. Caputra serta perwakilan dari PT. Rizki Abadi dan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU pembangunan kapal.

http://1.bp.blogspot.com/-EjVBmSPCX2...se+Studies.png


http://3.bp.blogspot.com/-bIT37I1nzk...se+Studies.png

posted @ Sunday, December 29, 2013 5:54 PM by Dispenarmabar

admin 31st December 2013 06:05 AM

Tutup Tahun, PTDI Jual 2 Pesawat Made in Bandung ke Militer Filipina
 
http://finance.detik.com/read/2013/1...liter-filipina

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Senin, 30/12/2013 12:16 WIB

Tutup Tahun, PTDI Jual 2 Pesawat Made in Bandung ke Militer Filipina

http://1.bp.blogspot.com/-2VcRtmLzEN...se+Studies.JPG

Pesawat NC-212i

Jakarta -Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen pesawat, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), berhasil memenangkan tender pengadaan pesawat untuk militer Filipina.

Perusahaan pelat merah yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat, ini siap menjual 2 unit pesawat tipe NC212i dengan nilai US$ 18 juta atau setara 820 juta peso.

"Kita menang 2 unit NC212i di proyek Light Lift Aircraft nilai budget US$ 18 juta," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh dalam keterangan tertulisnya kepada, Senin (30/12/2013).

Tender pengadaan pesawat ini diadakan oleh Kementerian PertahananFiliphina untuk keperluan Angkatan Udara.

"Departemen of National Defense untuk keperluan Philippines Air Force," jelasnya.

Masa proses pengerjaan untuk 2 unit diproyeksi menelan waktu 18-20 bulan. NC212i sendiri merupakan pesawat generasi terbaru dari pesawat tipe NC212-200 atau NC212-400. Pesawat ini merupakan pesawat berukuran kecil.

Pesawat ini, bisa digunakan untuk keperluan komersial, angkut personil militer, kargo, misi khusus hingga transpotasi VIP. Untuk versi sipil penerbangan sipil, pesawat ini bisa dipasang 24 kursi penumpang.

Pesawat CN-235 MPA

Budiman menjelaskan, PTDI juga berencana mengikuti tender pesawat tipe medium di Kementerian Pertahanan Filiphina. PTDI siap menawarkan pesawat tipe CN235 Maritime Patrol Aircraft asli karya putra bangsa.

"Januari 2014 kita akan ikut tender berikutnya untuk 3-4 maritime patrol/military transport CN235," sebutnya.

admin 14th January 2014 10:34 PM

Alutsista Proyeksi Kedatangan 2014
 
http://arc.web.id/artikel/603-menyam...ista-2014.html

Menyambut Kedatangan Alutsista 2014

Created on Monday, 13 January 2014 18:47
Sebagai lembaga negara, Kementrian Pertahanan tentulah harus memenuhi standar akuntabilitas dan transparan. Mungkin karena semangat itulah, Kementrian Pertahanan mengirimkan hasil refleksi pertahanan negara 2013 serta proyeksi tahun 2014. Redaksi ARC pun menerima berkas yang dimaksud itu. Dan inti dari kegiatan 2014... hmm... boleh dibilang menunggu masa panen.


http://arc.web.id/images/stories/menhan.jpg

Dijelaskan bahwa pada periode MEF pertama di tahun 2010-2014, terdapat 21 kegiatan prioritas pengadaan Alutsista dan 3 kegiatan tambahan. Dari sekian banyak kegiatan tersebut, ARC menggaris bawahi beberapa diantaranya. Untuk helikopter serang jenis Fennec, diketahui ternyata Kemhan membeli 3 type. Yaitu 6 unit AS-555, 5 unit AS-550 serta 1 unit AS-350. Ke-12 heli ini akan tiba 2 unit pada bulan Juni 2014. Perbedaan mencolok antara ke-3 type tersebut adalah jumlah mesin, dimana AS-555 memiliki 2 mesin sementara AS-550 dan AS-350 memiliki satu mesin. Untuk heli Angkut-serbu Nbell-412 dibeli sebanyak total 22 unit dimana sebagian diantaranya telah diserah terimakan.

Tank tempur kebanggaan TNI-AD, Leopard 2 juga akan dikirim pada tahun 2014. Tepatnya sebanyak 30 unit Leopard dan 21 Marder akan tiba sebelum bulan september 2014. Demikian pula dengan Meriam Caesar, dimana dari 37 unit, 4 diantaranya akan tiba sebelum Oktober 2014. Sementara untuk roket MLRS Astros II akan tiba 13 unit sebelum Oktober 2014. Masih dari TNI-AD, rudal pertahanan udara jenis Starstreak serta Mistral dijadwalkan juga tiba sebelum Oktober 2014. Khususnya Mistral, akan delivery sebanyak 9 unit pada Juni 2014.
Dari matra laut, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, terdapat Upgrade Kapal perang korvet kelas Fatahillah, Kapal latih pengganti KRI Dewaruci, pengadaan 2 unit Kapal Hidro Oceanografi, dan lain lain. Untuk tank amfibi BMP-3F sebanyak 37 unit, beberapa diantaranya sedang dalam proses uji terima. Sementara panser amfibi BTR-4 sebanyak 5 unit, dimana 2 unit diantaranya akan tiba di tanah air pada September 2014.
Untuk TNI-AU, kebanyakan program pengadaan alutsista MEF-1 sudah tiba sebagian. Diantaranya pesawat latih T-50i, Su-30MK2 serta CN-295. Sementara heli combat SAR EC-725, dari 6 unit yang dipesan, 1 unit akan tiba pada Juni 2014.
Disisi industri pertahanan dalam negeri, pada tahun 2013 terjadi pertumbuhan signifikan sejak pembentukan KKIP. PT. Pindad tumbuh 67%, PT.DI tumbuh 70% sementara PT.PAL tumbuh 48%. Selain itu terdapat sejumlah rencana pembelian dari luar negeri, diantaranya 2 unit NC-212i oleh Filipina, Rencana pembelian 2 sampai 4 unit CN-235MPA oleh Malaysia serta upgrade 6 pesawat CN-235 menjadi Glass Cockipt. Rencana Pembelian juga ditunjukan oleh Thailand untuk CN-235 sementara Vietnam akan membeli CN-295. Untuk PT.Pindad, terdapat pembelian senjata dan munisi oleh Timor Leste serta Laos. Sementara rencana pembelian diajukan oleh Malaysia dan Brunei untuk Panser Anoa. Untuk PT.PAL, pemerintah Filipina sendiri telah memesan 2 unit Strategic Sea Lift Vessel (LPD).
Nah, kini mari kita menunggu masa panen itu. Dan mari berdoa semoga semua perencanaan bisa berjalan sesuai yang dikehendaki.

http://imagizer.imageshack.us/v2/800x600q90/35/la3w.jpg

http://imagizer.imageshack.us/v2/800x600q90/17/2yip.jpg


http://imagizer.imageshack.us/v2/800...0/132/95fq.jpg


http://imagizer.imageshack.us/v2/800x600q90/35/la3w.jpg

http://imagizer.imageshack.us/v2/800...0/833/3k3n.jpg

http://imagizer.imageshack.us/v2/800...0/607/ksqv.jpg

admin 16th January 2014 11:00 AM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
PAL Indonesia Mulai Buat Kapal Perusak Pertama
Adam A. Chevny - Selasa, 14 Januari 2014, 01:40 WIB

http://img.bisnis.com/posts/2014/01/14/197087/kri1.jpg

Bisnis.com, SURABAYA – PT PAL Indonesia (Persero) pekan ini memulai pembuatan kapal perang jenis perusak kawal rudal (PKR) Fregat No. 1 pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan), melalui kerja sama produksi dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda.
Kapal PKR Fregat No. 1 merupakan bagian dari dua unit kapal perang jenis tersebut yang dipesan Kemhan kepada DSNS, guna memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) di jajaran TNI AL. Pembuatan kapal perang dengan panjang 105 meter itu melibatkan PAL Indonesia, dimana pihak DSNS melakukan alih teknologi kepada BUMN galangan yang berbasis di Surabaya tersebut.
Direktur Utama PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin menyatakan pihaknya telah menyiapkan fasilitas produksi pada divisi kapal perang serta 250 tenaga mumpuni, untuk keperluan alih teknologi dalam pembuatan kapal perang PKR dengan DSNS.
Menurut dia, terkait proses alih teknologi tersebut, sebagian karyawan PAL telah diberangkatkan ke Belanda guna mempelajari berbagai aspek produksi kapal PKR mencakup manajemen proyek, desain kapal, kelistrikan, pengelasan dan lainnya lagi.
“Kami telah siap melakukan kerja sama produksi kapal PKR dengan DSNS, seremonial first steel cutting akan dilakukan di galangan kami pada Rabu (15/1/2014). Kerja sama alih teknologi ini penting sebab merupakan produksi PKR pertama bagi kami,” ujarnya tatkala ditemui di kantornya, Senin (13/1/2014).
Sebelumnya, PAL Indonesia telah berhasil memproduksi beberapa jenis kapal perang untuk memenuhi kebutuhan TNI AL seperti kapal cepat rudal (KCR-60), fast patrol boat (FPB-57), landing craft utility (LCU), landing craft vehicle personel (LCVP).
Pembuatan kapal PKR melalui kerja sama produksi PAL dengan DSNS juga untuk memperkuat alutsista di jajaran TNI AL guna menjaga kedaulatan negara kesatuan RI (NKRI). Kapal perang berbobot 2.365 ton dengan panjang 105 meter itu memiliki kecepatan 28 knots.
Menurut Evert van den Broek, Director Naval Sales DSNS, pihaknya telah menandatangani kontrak pembuatan dua unit kapal PKR dengan Kemhan pada 2012, yang disertai program transfer of technology (ToT) kepada galangan Indonesia yakni PAL Indonesia.
Pihak DSNS disebutkan akan memberikan pelatihan tentang berbagai aspek dalam pembuatan kapal PKR terhadap 240 personel PAL, dengan melibatkan sejumlah supervisor guna mengawal proses alih teknologi.
“PAL merupakan mitra yang memenuhi standar kami dalam memproduksi kapal PKR. Kegiatan produksinya akan dilakukan di galangan milik PAL di Surabaya dan di fasilitas kami di Vlissingen, Belanda,” tuturnya tanpa menyebutkan berapa nilai kontrak pembuatan kapal PKR per unitnya.
Van den Broek menambahkan pembangunan kapal PKR yang pertama akan dibagi menjadi enam modul/bagian, dimana empat bagian/blok dikerjakan di PAL dan dua blok di Vlissingen. Sedangkan kapal PKR kedua dibangun lima blok di PAL dan satu blok di Vlissingen.
Dijadualkan pembuatan kapal PKR pertama dirampungkan selama 49 bulan terhitung sejak dilakukan pemotongan perdana pelat (first steel cutting) pada Rabu, 15 Januari 2014. Sedangkan kapal PKR kedua rampung pada sembilan bulan kemudian (sesudah dirampungkannya kapal PKR pertama).
Firmansyah meyakini pihaknya mampu menguasai teknologi pembuatan kapal PKR seusai dirampungkannya pembangunan dua unit kapal perang itu kelak. “Kami siap memproduksi kapal PKR ketiga pesanan Kemhan, guna mengimplementasikan pemberdayaan industri alutsista dalam negeri,” paparnya.


http://industri.bisnis.com/read/2014...erusak-pertama

admin 16th January 2014 11:04 AM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
http://industri.bisnis.com/read/2014...erusak-pertama

PT PAL Garap Kapal Perusak Kawal Rudal Pesanan Menhan
Kamis, 16 Januari 2014 01:41 WIB

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - PT PAL Indonesia (Persero) mulai Rabu (15/1/2014) membuat kapal jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) 105 meter atau Guide Missil Escort /Frigate nomor 1.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Marsetio, Direktur Utama PT PAL Indonesia, Firmansyah Arifin, dan CEO Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda HJ Van Ameijden serta Soemarjono, Ketua Tim Pelaksana KKIP, melakukan first steel cutting atau pemotongan pertama baja sebagai bahan baku pembuatan kapal.
"Ini merupakan kapal pertama yang dibuat di sini (PT PAL Indonesia) dari empat yang kami pesan. Sebenarnya ada enam, tapi dua dipesan di DSNS Belanda,"ujar Purnomo.
Kapal PKR/Frigate no 1 ini merupakan kapal dengan ukuran panjang 105 meter dan lebar 14 meter. Nantinya akan menjadi kapal pembawa rudal baik untuk dipermukaan air maupun torpedo di dalam air.
Proses pembuatan kapal senilai 20 juta dolar Amerika Serikat (AS) ini dijadwalkan 48 bulan. Selanjutnya 9 hingga 10 bulan kedepannya, tiga kapal lainnya menyusul selesai.
Proses pembuatannya dilakukan dengan menggandeng instruktur dari DSNS. Dengan instruktur ini hadir selama pembuatan di PT PAL. Sementara para desainer dari PT PAL juga sudah belajar secara teknis di DSNS sejak rencana pembuatan kapal ini dibuat sejak 2011 lalu.
"Ini merupakan bagian dari alih teknologi. Saya sudah minta Damen (DSNS) untuk melibatkan PT PAL," ujar Purnomo.
Kementerian Pertahanan sendiri sudah mendapatkan anggaran sebesar Rp 150 triliun dari pemerintah untuk pengadaan alutsista. Kapal PKR/Frigate merupakan bagian dari anggaran itu.
KASAL Laksmana TNI Marsetio menambahkan, nantinya kapal ini akan menunjang tugas-tugas TNI AL dalam melakukan pengamanan perairan Indonesia.
"Fungsinya dalam perang bisa menjadi kapal yang ditakuti musuh. Di masa damai ini, fungsinya tentu melakukan pengamanan laut dari ancaman kriminalitas lain, seperti pencurian, pembajakan kapal, dan sejenisnya," jelas Marsetio.(Sri Handi Lestari)

7liveasia 19th January 2014 02:30 AM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
Militer kalau kuat tapi rakyat masih hidup susah pun ga seimbang. :D
Tapi mantap liat militer Indonesia.

Salam,
7Live.Asia

admin 27th August 2014 07:57 PM

Wamenhan : Indonesia Butuh 60 Rudal Anti Kapal Jarak Sedang
 
Wamenhan : Indonesia Butuh 60 Rudal Anti Kapal Jarak Sedang

http://www.antaranews.com/berita/450...-kata-wamenhan

http://www.soloblitz.co.id/wp-conten...epat-rudal.jpg

Beijing (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia membutuhkan sekitar 60 unit peluru kendali (rudal) jarak sedang untuk Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI Angkatan Laut.

"Kita memerlukan sekitar 60 unit untuk dipasang di kapal-kapal cepat rudal TNI Angkatan Laut," katanya kepada Antara di Beijing, Selasa.

Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk mengembangkan kerja sama industri pertahanan, salah satunya dalam produksi bersama rudal C-705 yang disertai alih teknologi.

"Sehingga nantinya kita sudah dapat memproduksinya sendiri, tanpa harus menunggu seluruh rudal dapat kita beli," kata Sjafrie.

Saat ini TNI Angkatan Laut tengah mengembangkan dua ship set sistem rudal C-705 dan akan dipasangkan di beberapa KCR, yang kini dalam proses di beberapa dockyard.

Rudal C-705 kali pertama diperkenalkan ke publik dalam ajang Zhuhai Airshow ke-7 pada 2008. Rudal itu merupakan pengembangan dari C-704 dan bentuknya menyerupai miniatur rudal C-602.

Dibandingkan generasi sebelumnya C-705 hadir dengan beberapa peningkatan seperti pada elemen hulu ledak, dan sistem pemandu. Dengan desain modular dari mesin baru membuat jangkauan rudal yang sebelumnya hanya 80 kilometer menjadi mampu hingga 170 kilometer.

admin 28th August 2014 12:12 PM

Pesawat N-219 akan jadi kado HUT ke-70 RI
 
Pesawat N-219 akan jadi kado HUT ke-70 RI

Sabtu, 23 Agustus 2014 16:19 WIB | 7.818 Views
Pewarta: Syarif Abdullah

http://www.antaranews.com/berita/449...o-hut-ke-70-ri




Bandung (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) optimistis merampungkan pembuatan dua unit pesawat N-219 dan akan menjadi kado istimewa pada HUT ke-70 RI tahun 2015.

"Pesawat N-219 yang merupakan produk asli PTDI optimitis rampung pada Agustus 2015 dan menjadi kado bagi HUT ke-70 RI," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso di sela acara HUT PTDI ke-38 di Bandung, Sabtu.

Ia menyebutkan, setelah merampungkan prototype sebanyak dua unit itu, PT DI menargetkan untuk bisa memasarkan pesawat baling-baling tersebut pada 2015-2016.

Menurut Budi Santoso, pesawat yang rencananya membidik pasar penerbangan perintis itu merupakan hasil rancangan insinyur-insinyur PTDI yang dirancang dengan tingkat kehandalan yang bersaing di kelasnya.

"Kami ingin buktikan kepada calon pengguna keunggulan dari pesawat ini. Bila mendapat respon pasar PTDI memiliki kapasitas untuk bisa memproduksi 12 hingga 18 unit per tahun," kata Budi Santoso.

Pesawat yang berkapasitas 19 penumpang itu, rencanaya akan dirilis dengan harga 5 juta dolar AS. Harga itu menurut Budi sangat bersaing di kelasnya.

PTDI menurut dia memiliki pengalaman bidang teknologi kedirgantaraan dan selama ini telah menjadi mitra sejajar dengan produsen pesawat dunia seperti Boeing, Eurocopter dan lainnya.

"Pesawat N-219 memiliki pasar potensial, keunggulannya bisa melayani penerbangan perintis dengan landasan pendaratan dan pacu yang pendek," kata Budi.

Ia menyebutkan pasar dalam negeri cukup terbuka, yakni untuk melayani rute perintis di Kalimantan dan Papua yang saat ini dilayani oleh pesawat kecil yang dioperasikan oleh operator penerbangan perintis di kawasan itu.

Pesawat N-219 merupakan pesawat multi fungsi bermesin dua yang dirancang oleh Dirgantara Indonesia dengan tujuan untuk dioperasikan di daerah-daerah terpencil. Pesawat ini terbuat dari logam dan dirancang untuk mengangkut penumpang maupun kargo.

Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini dirancang memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu fleksibel yang memastikan bahwa pesawat ini bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan juga kargo.

N-219 merupakan pengembangan dari NC-212 yang sudah diproduksi oleh PT DI di bawah lisensi CASA. Selain itu PTDI juga memiliki produk unggulan yakni CN-235 versi MPA dan sipil serta pemegang lisensi pemasaran pesawat N-295 di kawasan Asia Pasifik.

Editor: Fitri Supratiwi

admin 1st September 2014 01:06 PM

52 Tank Leopard Pesanan Indonesia Sudah Tiba dari Jerman
 
52 Tank Leopard Pesanan Indonesia Sudah Tiba dari Jerman

:8):

http://cdn.kaskus.com/images/2014/08...0830040320.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/08...0830055216.jpg

https://fbcdn-photos-c-a.akamaihd.ne...de600fae990cfc

http://i1019.photobucket.com/albums/...riok21copy.jpg

http://i1019.photobucket.com/albums/...riok23copy.jpg

http://i1019.photobucket.com/albums/...riok24copy.jpg



Spare part nya juga datang :)

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0901124712.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0901011515.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0901030046.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0901032856.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0901032911.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0901033003.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0901033216.jpg

akbar.saleh 1st September 2014 01:40 PM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
semakin mantap ni pertahan indonesia.

admin 2nd September 2014 08:48 PM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0902083530.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0902083544.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0902083556.jpg

admin 2nd September 2014 08:59 PM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 

admin 11th September 2014 07:25 PM

Kemhan Mencari Tandem Helikopter Apache untuk Natuna
 
Kemhan Mencari Tandem Helikopter Apache untuk Natuna

http://3.bp.blogspot.com/-2J0aq_ArT3...s60andah64.png

http://statik.tempo.co/data/2010/10/.../52286_620.jpg

http://www.tempo.co/read/news/2014/0...iter-di-Natuna

Selasa, 09 September 2014 | 20:00 WIB
RI Bakal Bangun Pangkalan Militer di Natuna

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan pemerintah berencana membangun pangkalan helikopter tempur di Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Menurut Purnomo, rencana itu merupakan upaya mempertebal kekuatan militer Indonesia di wilayah yang berbatasan dengan Laut China Selatan.

"Rencananya kami akan letakkan satu skuadron (16) unit helikopter tempur di Natuna," kata Purnomo kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Selasa, 9 September 2014. (Baca: SKK Migas: Masa Depan Migas di Indonesia Timur)

Menurut dia, skuadron tersebut akan diisi oleh beberapa jenis helikopter. Salah satunya adalah helikopter AH-64D Apache yang dibeli dari Amerika Serikat. Saat ini Indonesia sedang menanti kedatangan delapan unit Apache dari negeri Abang Sam tersebut.

Karena masih kurang delapan unit helikopter lagi untuk bisa membentuk satu skuadron, Purnomo mengaku masih mencari jenis helikopter yang cocok. Menurut dia, ada kemungkinan helikopter Sikorsky UH-60 Black Hawk dan Eurocopter AS565 Panther akan dipilih sebagai tandem Apache. "Tapi nanti kami masih pikirkan itu," kata dia. (Baca: Menlu: Dua Capres Sejalan di Isu Laut Cina Selatan)

Sayangnya, Purnomo belum bisa memastikan kapan rencana tersebut bakal terealisasi. Terlebih sebentar lagi masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II segera berakhir.

Menurut dia, sudah sewajarnya pemerintah mengamankan wilayah yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Sebab situasi perairan ini mulai memanas pasca-beberapa negara, seperti Vietnam, Tiongkok, Filipina, dan Malaysia, mengklaim wilayah laut itu sebagai wilayah masing-masing sehingga terjadi tumpang tindih. (Baca: Chappy Hakim: Indonesia Tak Cukup Beli Drone)

Pulau Natuna, dia melanjutkan, sangat strategis untuk menjadi lokasi pendirian markas helikopter tempur. Sebab kawasan di Natuna kaya sumber daya alam, dan ikan. Tragisnya, terjadi banyak pemancingan ikan ilegal yang dilakukan nelayan asing di perairan tersebut.

"Jadi sekalian untuk mengamankan itu semua," kata dia. "Selain Natuna, Morotai juga jadi pilihan strategis sebab potensi ikan tuna sangat besar."

INDRA WIJAYA

admin 13th September 2014 11:43 AM

Indonesia Muscles Up Its Military
 
Indonesia Muscles Up Its Military

Indonesia invests heavily in modernization

Sep 15, 2014
Nicholas Fiorenza | Aviation Week & Space Technology - Defense

A version of this article appears in the September 15 issue of Aviation Week & Space Technology.

Indonesia’s December 2012 contract with German defense contractor Rheinmetall for armored vehicles is an important component of the nation’s wide-ranging military modernization program, which involves acquisition of equipment from several countries.

Under the €216 million ($283 million) contract, Rheinmetall is supplying Indonesia with armored vehicles, training equipment and logistical support as well as practice and service ammunition. Deliveries are scheduled from 2014-16.

The vehicles include 103 Leopard 2 main battle tanks, 42 Marder (Marten) 1A3 armored infantry fighting vehicles (AIFV), three Bueffel (Buffalo) and two Leopard 1 armored recovery vehicles, three Biber (Beaver) armored vehicle-launched bridges and three Dachs (Badger) armored engineering vehicles.

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09...0913085009.jpg
Indonesia is buying over 100 Leopard 2 tanks from Rheinmetall similar to the 2A4s shown here in Jakarta. Credit: Rheinmetall

Under its current military doctrine, the country seeks to protect independence and preserve national unity through homeland defense and maintaining the regional balance of power.

The doctrine foresees increasing the military’s combat capabilities and participation in international missions of the United Nations and the Association of Southeast Asian Nations. Indonesia has participated in U.N. peacekeeping missions in the Middle East and the Democratic Republic of Congo. Some of the new Leopard 2 tanks will be used for training for such missions.

The German armor will increase the firepower of an army that is equipped with 275 French AMX-13 and 120 British Scorpion light tanks, and 236 locally built Panser Anoa 6 X 6 armored personnel carriers, which were manufactured by state-owned PT Pindad. Indonesia’s neighbors are equipped with newer, heavier tanks: Thailand fields 49 T-84 Oplot M versions from Ukraine; Malaysia operates 64 PT91 vehicles from Poland; and Singapore is equipped with 101 Leopard 2 SNG versions from Germany.

Rheinmetall is upgrading 61 of the tanks on order to the Leopard 2 RI (Republic of Indonesia) standard. This includes new electric and turret drives and cabling, and improved turret protection against large-caliber kinetic energy rounds, rocket-propelled grenades and anti-tank guided missiles. Air conditioning with dehumidification is part of the package (Indonesia is, of course, a tropical country).

[COLOR=red !important]The remaining 42 Leopard 2A4+ tanks are only receiving air conditioning (the Marders, however, are not).


Jakarta’s military upgrades include Marder 1A3 armored infantry fighting vehicles. Credit: RheinmetallThe contract includes Rheinmetall’s DM11 120-
mm multipurpose high-explosive tank rounds, making Indonesia the second user of this ammunition; the U.S. Marine Corps is the first.

The Indonesian modernization program runs from 2015-29, and foresees a “minimum essential force” for all three services. In addition to the Leopard 2 main battle tanks and Marder AIFVs, army acquisitions includes the Caesar truck-mounted 155-mm howitzer from Nexter Systems of France, Astros II multiple-launch rocket system from Avibras of Brazil, and Boeing Apache Longbow and Sikorsky Black Hawk helicopters.

Air force acquisitions include Russian Sukhoi Su-30 combat aircraft, KAI T-50 and Super Tucano light attack aircraft/trainers from, respectively, South Korea and Brazil, and Grob 120TP trainers from Germany.

The navy is acquiring frigates transferred from Brunei, and Eurocopter AS565 Panther antisubmarine-warfare helicopters.

The Rheinmetall armor contract took two months of negotiations (Sept. 9-Nov. 11, 2012) and then nearly a year before legal formalities were completed and it became effective. [COLOR=red !important]Negotiations were impeded by a restrictive German arms-export policy, which ultimately resulted in the Leopard 2 tanks being supplied without coaxial machine guns because small arms export licenses were difficult to obtain.


[COLOR=red !important]A Rheinmetall program manager, Michael Kerwin, is not sure if future deals with Indonesia will receive German export approval, but says they hope to sell more Marders to the country. The company plans to bring the Wiesel 2 armored vehicle to the Indodefense trade show in Jakarta this November after a deal to produce it in Indonesia fell through because the export license arrived late. [/COLOR]

Last month, PT Pindad and Rheinmetall signed a memorandum of understanding to produce large-caliber munitions at the former’s facility in Turen, East Java. [/COLOR]
[/COLOR]
http://aviationweek.com/defense/indo...s-its-military

admin 29th September 2014 12:06 PM

Empat Pesawat Super Tucano Datang Lagi
 
Empat Pesawat Super Tucano Datang Lagi

26 September 2014

http://1.bp.blogspot.com/-is2EpzdmZb...%2B%281%29.jpg

http://tni-au.mil.id/berita/danlanud...t-super-tucano

Danlanud Roesmin Nurjadin Sambut Kedatangan Pesawat Super Tucano

Danlanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis menyambut kedatangan 4 pesawat tempur EMB-314 Super Tucano buatan dari Embraer Defense System Brasil di Shelter Charlie, Lanud Rsn, Kamis (25/9). Kedatangan 4 pesawat ini dalam rangka Transit sebelum melanjutkan penerbangannya dari pusat produksi pesawat Super Tucano di Brasil ke Lanud Abd Saleh, Malang. Direncanakan hari ini, Jumat (26/9) keempat pesawat tempur taktis tersebut akan melanjutkan penerbangannya ke Lanud Abd Saleh.

Pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano adalah hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano, dimana pesawat ini memiliki beberapa keunggulan seperti mampu terbang rendah dalam waktu yang lama, sehingga cocok untuk anti-gerilya. Biaya operasional dan perawatan pesawat ini tidak tinggi, serta mampu mendarat di landasan pacu yang sederhana. Dilengkapi mesin tunggal turboprop, Super Tucano memiliki kemampuan mengenai target dengan sempurna. Dua senapan mesin dipasangkan pabrikan Embraer Brasil, pada sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. Pesawat ini pun didesain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian, dan patroli.

Empat pesawat ini merupakan pengiriman kedua, dari total 16 unit pesawat yang dipesan oleh TNI AU untuk menggantikan pesawat OV 10 Bronco di Skuadron Udara 21 Lanud Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.

admin 29th September 2014 12:09 PM

Menhan Resmikan Kapal BCM Bantu Curah Minyak untuk TNI AL
 
http://www.antaranews.com/berita/455...ngkut-logistik

Menhan Resmikan Kapal BCM Bantu Curah Minyak untuk TNI AL

http://2.bp.blogspot.com/-VKE2IyZ_Rj...0926081411.JPG

KRI Tarakan 905 berfungsi dalam pembekalan logistik cair di tengah laut dalam rangka mendukung gelar operasi TNI Angkatan Laut (photos : Kaskus Militer)

TNI AL diperkuat dengan kapal pengangkut logistik

Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut kembali diperkuat dengan kapal perang buatan dalam negeri untuk mengangkut logistik, KRI Tarakan-905 yang merupakan kelas Bantuan Cair Minyak (BCM) produksi PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), Jakarta Utara.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio meresmikan KRI Tarakan-905, di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat.

Menhan Purnomo Yusgiantoro saat meresmikan kapal tersebut mengatakan bahwa peresmian KRI Tarakan-905 dilakukan dalam rangka pembangunan TNI Angkatan Laut untuk menuju world class navy, Indonesia patut berbangga kapal ini dikerjakan oleh putra putri Indonesia.

"Kapal ini berfungsi dalam pembekalan logistik cair di tengah laut dalam rangka mendukung gelar operasi TNI Angkatan Laut. Saya berharap kapal ini dapat dioperasionalkan secara optimal bagi bangsa dan negara," kata Menhan.

KRI Tarakan-905 merupakan kapal jenis Bantu Cair Minyak (BCM) yang memiliki panjang keseluruhan 122,40 m, panjang garis tegak 113,90 m, lebar 16,50 m, tinggi 9,00 m, kecepatan maksimal 18 knots, jarak jelajah 7.680 nm, kapasitas muatan cair 5.500 matrik, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 6.114 PS, berat baja 2.400 ton, dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller.

http://2.bp.blogspot.com/-StdwLk0Mwn...00/tarakan.jpg

KRI Tarakan-905 ini mempunyai fungsi sebagai penyalur bahan bakar minyak di tengah laut atau dukungan logistik cair kepada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) lainnya. Dengan adanya kapal BCM ini menjadikan unsur kapal perang yang sedang melakukan operasi tidak perlu kembali ke pangkalan untuk pemenuhan logistik dan bahan bakar dalam melanjutkan menjaga kedaulatan NKRI dan menegakkan hukum di laut nusantara.

Selain memesan kapal berjenis BCM, TNI Angkatan Laut melalui Kementerian Pertahanan saat ini juga sedang memesan dua unit Kapal Angkut Tank (AT) dari PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero).

Pembuatan kapal ini sebagai tindak lanjut program Kementerian Pertahanan yang telah tertuang dalam Kesepakatan Bersama antara Menteri Pertahanan dengan Panglima TNI, dan Kepala Kepolisian Negara RI tentang Revitalisasi Industri Pertahanan dalam menerapkan Program MEF (Minimum Essential Force).

Penggunaan nama Tarakan sendiri diambil dari nama kota di provinsi Kalimantan Utara. Dahulu kala kota ini dikenal sebagai kota penghasil minyak dan telah menyumbangkan kontribusi yang tidak kecil sebagai penghasil minyak bumi berkualitas tinggi bagi Indonesia sejak tahun 1896.

PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari adalah salah satu industri strategis milik pemerintah yang telah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan program pemerintah dimaksud, dan juga sebagai upaya dalam memberdayakan industri perkapalan dalam negeri untuk membangun kekuatan alutsista TNI AL.

admin 29th September 2014 04:37 PM

Menhan Resmikan Kapal LST KRI Teluk Bintuni 520
 
Menhan Resmikan Kapal LST KRI Teluk Bintuni 520

27 September 2014

http://3.bp.blogspot.com/-Vg9Vj3qkEu...i-520-Baru.jpg

Dalam keadaan kosong, maka KRI Teluk Bintuni 520 dengan bobot mati 2.300 ton menjadi LST terbesar yang akan dioperasikan oleh TNI AL. LST lainnya yang dioperasikan TNI AL adalah Teluk Semangka class bobot matinya 1.800 ton, sedangkan LST Frosch Class bobot matinya 1.530 ton. Sampai dengan tahun 2024 TNI AL direncanakan mempunyai 4 kapal Teluk Bintuni class (photos : Saibumi)

Menhan Resmikan Kapal Perang Buatan Dalam Negeri

LAMPUNG - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan kapal jenis "landing ship tank" (LST), yakni Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Bintuni 520 yang merupakan hasil produksi industri galangan kapal dalam negeri.

"Pengadaan satu unit kapal angkut ini bertujuan untuk mewujudkan kekuatan pokok keamanan dan pertahanan. Kapal angkut tank ini diproyeksikan untuk digunakan oleh jajaran lintas laut militer TNI AL," kata Purnomo dalam peresmian KRI Teluk Bintuni dan pelantikan Komandan KRI Teluk Bentuni-520 di Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, Sabtu (27/9/2014).

Selain Purnomo, hadir juga Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio dan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan pejabat terkait dalam peresmian tersebut.

"Pembangunan kapal angkut tank ini merupakan bentuk pembinaan pemerintah untuk industri dalam negeri agar mengurangi ketergantungan dengan negara lain di masa mendatang. Pemerintah juga sudah membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan untuk membina industri pertahanan," ujar Purnomo.

KRI Teluk Bintuni 520 memiliki panjang 120 meter, dapat mencapai kecepatan 16.000 knot, didukung dua unit mesin yang masing-masing berkapasitas 3.285 KW.

Kapal yang dibangun dengan biaya sekitar Rp160 miliar dan dikerjakan selama 16 bulan ini mampu mengangkut hingga 10 unit tank Leopard buatan Jerman seberat 62,5 ton ditambah 120 orang awak kapal dan 300 orang pasukan.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan keberadaan industeri galangan kapal di provinsinya juga dapat mendorong perekonomian Lampung.

"Kami memimpikan dengan keberadaan industri galangan kapal dan industri maritim di pelosok tanah air bisa membangun kekurangan Angkatan Laut sehingga di laut kita jaya, bukan hanya di laut kita tapi juga di seluruh dunia," kata Ridho.

Ia mengaku berniat membangun industri maritim di Lampung karena ditunjang dengan kondisi Teluk Lampung yang cocok untuk membangun industri maritim.

Direktur Utama PT Daya Radar Utama (DRU) Amir Gunawan mengaku membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas agar dapat membangun industri maritim.

http://1.bp.blogspot.com/-sq2SlqNWRQ...uk-bintuni.jpg

"Saya berterima kasih karena sudah mempercayakan kepada kami untuk menyediakan alutsista (alat utama sistem senjata) nasional sehingga ikut andil dalam perekonomian nasional dan khususnya perekonomian Lampung agar bisa juga dibanggakan sebagai penghasil kapal industri maritim Indonesia, kami harapkan pemerintah dapat juga menyediakan tenaga kerja maritim di Lampung," kata Amir.

Kapal tersebut tercatat sebagai kapal pertama yang diproduksi di Indonesia yang dapat mengangkut Leopard.

"Kapal ini adalah kapal paling besar untuk militer 'non-combat'. KRI Teluk Bintuni 520 adalah kapal angkut yang dipersenjatai," ujar Amir setelah menjelaskan bahwa perusahaannya biasa membuat kapal tanker atau kapal pesanan Kementerian Perhubungan.

PT DRU sendiri mampu membangun kapal hingga kapasitas 17.500 dead weight tonnage (DWT) atau ton bobot mati yang dipesan oleh Pertamina, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertahanan.

Sedangkan untuk divisi reparasi kapal juga sudah memperbaiki berbagai kapal tanker, feri, tug boat, bulk carrier, kapal konversi dan kapal lain hingga ukuran 8.000 DWT.

"Untuk reparasi itu kita harus membangun fasilitas 'docking' dan biayanya tidak murah, untuk kapal berkapasitas 30 ribu ton bobot itu butuh biaya kira-kira Rp300 miliar," ungkap Amir.

PT DRU sudah membangun "docking" di Lampung.

"Lampung itu kondisi teluknya bagus dan dekat dengan Jawa, saya ingin membuat Lampung menjadi provinsi yang bisa dianggap sebagai salah satu provinsi industri maritim di luar industri lain, jadi tidak perlu ke Singapura misalnya," jelas Amir.


Saat ini DRU sedang mengerjakan pesanan PT Pertamina dengan nilai kapal mencapai 23 juta dolar AS. Tidak kurang dari 268 kapal sudah dikerjakan PT DRU yang telah berdiri sejak 1972 itu.

http://ns1.kompas.web.id/read/read/2...27/337/1045138

admin 29th September 2014 04:43 PM

Menhan Resmikan 4 Kapal Cepat Rudal dan 1 Kapal Patroli TNI AL
 
Menhan Resmikan 4 Kapal Cepat Rudal dan 1 Kapal Patroli TNI AL

27 September 2014

http://2.bp.blogspot.com/-MKkkO5ObIH...46%2Bsiwar.JPG

KRI Siwar 646 merupakan Kapal Cepat Rudal KCR-40 buatan Palindo Marine Shipyard

Lima KRI Made in Batam Resmi Masuk Armada Pertahanan Indonesia

Menteri Pertahanan dan Keamanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima dan meresmikan lima unit kapal perang Indonesia (KRI) buatan dua perusahaan galangan kapal Batam di pelabuhan Batuampar, Sabtu (27/9) siang.

KRI jenis Kapal Cepat Rudal KCR-40 yang resmi diluncurkan untuk meningkatkan pertahanan wilayah periaran di Indonesia itu adalah KRI Surik-645, KRI Siwar-646, KRI Parang-647 dan KRI Terapang-648. Pada keempat KRI itu Menhan juga mengukuhkan komandan masing-masing KRI untuk resmi beroperasi sebagai jajaran armada TNI AL.

http://4.bp.blogspot.com/-rteYDYR0tb...2Bterapang.jpg

KRI Terapang 648 merupakan Kapal Cepat Rudal KCR-40 buatan Palindo Marine Shipyard

Sementara KRI Sidat- 851 Menhan menerima secara resmi dari PT Palindo Marine Shipyard selaku kontraktor kapal tersebut.

Lima unit kapal perang itu semuanya asli buatan Batam. KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 buatan PT Palindo Marine di Tanjunguncang sementara KRI Sidat dan KRI Teripang merupakan buatan PT Citra Shipyard. Untuk tiga KRI Buatan PT Palindo Marine, penyaluran dana proyek didukung oleh Bank Mandiri, yang mana sebelumnya juga pernah menyalurkan dana untuk pembuatan pembuatan empat unit kapal cepat rudal produksi PT Palindo Marine yakni KRI Clurit 641, KRI Kujang 642, KRI Beladau 643 dan KRI Alamang 644.

http://3.bp.blogspot.com/-SB4C1KPIze...terapang_2.jpg

KRI Terapang 648 merupakan Kapal Cepat Rudal KCR-40 buatan Palindo Marine Shipyard

Persenjataan

Purnomo Yusgiantoro mengatakan lima KRI yang diterima dan diluncurkan itu merupakan kapal cepat cepat jenis kapal cepat rudal (KCR). Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan sistem persenjataan modern (SEWACO/sensor weapon control) diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras panjang sebagai sistem pertempuran jarak dekat, dan peluru kendali 2 set rudal C-705. Bagian lambung KCR ini terbuat dari baja khusus High Tensile steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senjata kaliber 20 mm di anjungan kapal. ”Empat KRI yang diluncurkan sudah resmi masuk jajaran armada TNI,” kata Menhan di pelabuan Batuampar.

KRI-KRI yang diluncurkan itu diakui Purnomo sangat handal di laut, terutama di laut-laut Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang menghubungkan nusantara.”Spesifikasi kecepatan, persenjataan dan personil yang ada sudah diuji coba dan sangat tangguh dan efektif sesuai dengan medan perairan di Indonesi,” tuturnya.

http://4.bp.blogspot.com/-yOG0fMRkBn...0922124131.jpg

KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 buatan Palindo Marine Shipyard

Peningkatan Alutsista di laut baik bentuk KRI dan KAL (Kapal Angkatan Laut) yang sudah dilakukan selama ini, merupakan jawaban konsekuensi atas kondisi geografis wilayah indonesia yang sebagian besar adalah lautan. “Wilayah kita banyak perairan jadi pertahanan keamanan laut juga butuh armada yang memadai,” katanya.

Purnomo berharap dengan diresmikannya kapal perang RI tersebut, maka TNI AL mampu meningkatkan kemampuan operasional dalam mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI.
Kelima KRI buatan PT Palindo Marine Shipyard dan PT Citra Shipyard rencananya akan diikutkan dalam Sailling Pass di Surabaya dalam Rangka Memperingati HUT TNI ke 69 di Ujung Surabaya.

http://1.bp.blogspot.com/-66R4ekPBds.../s1600/849.jpg

KRI Sidat 851 merupakan Kapal Patroli/Patrol Craft tanpa rudal dengan platform sama dengan KCR-40 buatan Palindo Marine Shipyard

“Ini juga sebagai bukti bahwa galangan kapal dalam negeri juga bisa menciptakan kapal yang berkualitas,” kata Menhan.

http://4.bp.blogspot.com/-RaJzRfaCp7...0922043828.jpg

Meriam NG-18 6 barrel kaliber 30 mm buatan China

Acara peresmian juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Pejabat teras TNI AL, Mabes TNI dan lainnya. Pada acara peresmian KRI itu juga dilaksanakan penandatanganan Protocol of Delivery oleh Direktur PT Citra Shipyard Batam, Aslog Kasal dang Panglima Armada RI Kawasan Timur, serta dilaksanakan pula penyerahan Protocol of Delivery dari Dirut PT Citra Shipyard Batam kepada TNI Angkatan Laut.

http://batampos.co.id/27-09-2014/lim...nan-indonesia/

admin 1st October 2014 12:21 PM

Tawaran Gripen untuk Indonesia
 
Tawaran Gripen untuk Indonesia

29 September 2014

http://2.bp.blogspot.com/-QQik8rSnma...-Kalm-Saab.jpg

Seorang pembaca Defense Studies dengan id Gripen for Indonesia pada tanggal 22 September 2014 lalu memposting tulisan di Defense Studies. Apakah dia adalah representasi dari SaabGroup yang sekarang membuka website dalam bahasa Indonesia ataukah bukan, namun tulisannya layak untuk dibaca. Berikut ini adalah tulisannya mengenai Gripen E yang kadang membuat komparasi terhadap kompetitor lainnya.
--------------------------------------------------------------------------

Gripen E adalah pesawat tempur terbaik di dunia ini


Biaya operasional per jam
Indonesia bisa menerbangkan 4 Gripen E dengan biaya per jam yang sama untuk menerbangkan Su-27/30/35. Biaya operasional Gripen per jam hanya $4800 per jam, ini berarti juga hanya 59% dibanding biaya F-16.

Rudal Jarak jauh MBDA Meteor
Gripen adalah pesawat pertama yang dipersenjatai missile jarak jauh ini. Meteor dengan teknologi Ramjet dianggap lebih baik / lebih modern dibanding AMRAAM C7 tipe terbaru yang bisa diekspor Amerika (kalau Indonesia bisa dapat ijinnya). Meteor juga lebih unggul dibanding R77 tipe konvensional Russia (kecuali tipe R-77PD, tapi ini belum operasional).

Logistik/Fleksibilitas
Gripen dirancang untuk bisa operasional di landasan "darurat" di masa perang. Dia bisa mendarat di jalan raya, asalkan ada cukup 800 meter jalan yang lurus. Gripen juga dirancang untuk bisa dipersenjatai/diisi bahan bakar (dalam keadaan perang) hanya dengan 5 orang yang terlatih dan 1 truk pengangkut.

Di masa perang, Indonesia dengan puluhan ribu pulau, berpotensi bisa "menyembunyikan" Gripen E mereka di jutaan tempat. Sekarang ini, kalau Lanud Sultan Hassanudin, Pekan Baru, dan Iswayudhi berhasil di bom di hari pertama, TNI-AU mungkin sudah akan berantakan.

Supercruise
Gripen E adalah salah satu tipe yang bisa melebihi kecepatan suara tanpa menggunakan afterburner. Su-27/30/35 dan F-16 mungkin bisa melaju lebih cepat, tapi tidak bisa lama-lama karena afterburner memboroskan bensin. Ini artinya, Gripen lebih mudah untuk melakukan "interception" (penyergapan). Merek juga bisa menembakan Meteor dari jarak yang lebih jauh dibanding negara lain yg punya F-35, F-18E, atau F-15SG.

Radar
Gripen E sudah membawa Selex AESA radar, dan juga memiliki IRST (Infra-Red Search & Tracking) - ini memudahkan untuk bisa mencari pesawat tipe F-35 (yang akan dibeli Singapore/ Australia) di udara. Jika TNI-AU membeli Gripen E, ini untuk pertama kalinya Indonesia bisa memiliki akses ke radar AESA yg akan menjadi standar untuk 50 tahun ke depan.

http://2.bp.blogspot.com/-QMdcAfBlAx...600/visual.jpg

Networking
"Gripen E is a Networked Fighter". Sampai sekarang, hanya Su-27/30 di Indonesia yang mempunyai Airborne Network (TSK-2), ini pun tidak compatible dengan transfer data dari radar-radar TNI-AU di darat. Dengan membeli Gripen-E, Indonesia bisa mengintegrasikan pesawat ini dengan semua radar di darat, dan juga Indonesia bisa membuka kemungkinan pembelian pesawat AWACS.

Support
Dengan teknologi transfer 100%, kedaulatan Indonesia lebih terjamin dibanding sekarang, yang menghandalkan F-16 buatan Amerika (yg pernah memblokade spare part). Mesin F414 memang masih buatan Amerika, tapi dari segi support akan mirip dengan tipe F404 yang sekarang dipakai dengan T-50i TNI-AU. Indonesia bisa berinvestasi untuk mensupport dua mesin ini dengan lebih lancar terlepas dari support Amerika.

Pengganti F-5E dan Hawk 109/209
Biaya operasional sama-sama murah, jarang jangkau jauh lebih baik, Gripen juga jauh lebih modern dan lebih cepat dari F-5E.

Pembaca juga harus memperhatikan, sebentar lagi Hawk 209 / 109 yang dibeli TNI-AU di tahun 1990-an juga akan memasuki usia uzur. Ini membuka kemungkinan bahwa setelah membeli 16 pesawat (menggantikan F-5E), Indonesia bisa membeli 32 pesawat lagi untuk menggantikan Hawk 209 di Skuadron 1 dan 12.

Proyek KF-X
Terakhir, proyek KF-X dengan Korea, masa depannya masih meragukan. Sekarang ini Korea sudah berkomitmen utk membeli F-35 (harga selangit & memakan biaya anggaran AU Korea). Banyak orang di Korea juga menyatakan bahwa kemungkinan besar KF-X akan menelan biaya yg sama dibanding membeli F-15SE.

Korea juga belum cukup punya kemampuan/pengalaman untuk mengembangkan pesawat dengan target ambisius seperti ini.

Sebanding

Gripen E adalah pilihan terbaik untuk TNI-AU saat ini untuk menjaga kedaulatan bangsa di saat krisis. Pesawat ini akan memiliki keunggulan secara teknologi, network, support, kinematis, dan ongkos operasional dibanding potensial lawan-lawan regional seperti F-15SG dan F-16C/D Block 52 Singapore, F-18E Super Hornet Australia, dan Su-30MKM Malaysia.

http://defense-studies.blogspot.com/...ansfer-in.html

admin 1st October 2014 12:24 PM

TNI AU Menerima Dua F-16 C 52ID Gelombang Kedua
 
TNI AU Menerima Dua F-16 C 52ID Gelombang Kedua

29 September 2014

http://2.bp.blogspot.com/-7t4vT-ujem...v8CIAA3cyF.png

Dua pesawat F-16 C 52ID TNI AU pengiriman tahap kedua (photo : TNI AU)

Dua pesawat F-16 C 52ID TNI AU pengiriman tahap kedua sudah mendarat dengan selamat di Lanud Iswahjudi Madiun pada hari Sabtu (27/9) siang pukul 11.18 WIB setelah meninggalkan Andersen AFB Guam tepat 5 jam 18 menit sebelumnya. Kedua pesawat diawaki penerbang dari Tucson Air National Guard dengan nomer ekor TS-1641 dan TS-1643. Kedua pesawat F-16 C lepas landas dari Andersen AFB Hawaii pukul 11.00 waktu setempat (06.00 WIB) selanjutnya terbang dikawal pesawat tanker KC-10 sampai Laut Jawa. Dan akhirnya pada leg leg terakhir tanggal 27 September kedua pesawat mendarat pada pukul 11.18 WIB di lanud Iswahjudi Madiun dan langsung diparkir di hanggar Skadron Udara 3.

Perjalanan ditempuh dengan ketinggian 25.000 kaki pada kecepatan 0.8 MN (Mach Number) atau sekitar 480 KTAS (Knots True Air Speed) melewati Samudera Pasifik yang tenang sebelum memasuki wilayah Indonesia. Selama perjalanan dilaksanakan air to air refueling dg pesawat KC-10 dari Travis dengan lima kali pengisian bahan bakar di udara.

Pesawat touchdown di RW 17 Lanud Iswahjudi pada pkl 11.18 WIB dan langsung menuju Hanggar Skadron Udara 3 “The Dragon Nest”.Kedua penerbang diterima oleh Komandan Lanud Iswahjudi yang didampingi segenap pejabat lanud lainnya disamping para penerbang dari berbagai skadron tempur yang berkumpul di Lanud Iswahjudi. Pesawat-pesawat terbaru ini rencananya akan memperkuat formasi Fly Past untuk memeriahkan HUT TNI ke-69 pada tanggal 7 Oktober 2014 di Surabaya

Kedua pesawat memulai perjalanan panjang melintasi separuh bumi, dengan berangkat dari Hill AFB Utah pada hari Senin (22/9) pukul 11.20 waktu setempat dan terbang melintasi Samudera Pasifik selama enam jam dengan lima kali air refueling berhasil mendarat di Hickham AFB Hawaii pada pukul 13.05. Selanjutnya para awak pesawat istirahat sehari Hawaii sebelum melanjutkan perjalanan menuju Andersen AFB Guam. pada hari Rabu (24/9). Kedua pesawat F-16 C lepas landas dari Hickham AFB Hawaii pukul 11.06 waktu setempat (04.06 WIB) dengan dikawal pesawat tanker KC-10 dan delapan jam kemudian pada pukul 14.55 siang waktu Guam mendarat di Andersen AFB.

Kedatangan kedua [esawat merupakan bagian dari Proyek “Peace Bima Sena II” yaitu pengadaan 24 pesawat F16 C/D-52ID. Seluruh pesawat yang aslinya pesawat F-16 C/D block 25 menjalani upgrading dan refurbished rangka “airframe” disamping modernisasi sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah.

Rangka pesawat diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat ditambahkan agar lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh.

Pelaksanaan regenerasi meliputi structural/airframe upgrade pesawat hingga mencapai masa usia pakai (service life) optimal. Tidak hanya itu, seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E telah menjalani upgrade menjadi baru kembali, khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) baru dan Augmentor Engine baru yang usia pakainnya dua kali lebih lama. Dan yang terpenting modernisasi avionic pesawat akan meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 52.

Upgrade pesawat F-16 C/D 52ID ini yang meliputi Modernisasi dan upgrade avionic dan engine pesawat dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 50/ 52, khususnya dengan pemasangan “otak dan syaraf” baru pesawat yaitu Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang juga dipakai Block 52+, demikian pula radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan kemampuan sesuai system baru yang dipasang. Juga Improved Modem Data Link 16 untuk komunikasi data canggih, Embedded GPS/ INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS dan berguna untuk penembakan JDAM (Bomb GPS), Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213, Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan Chaffs/ Flares anti radar/anti rudal. Sedangkan kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan agar mampu mendukung peralatan dan system baru yang dipasang.

Pesawat ini cukup handal dalam pertempuran udara karena disamping lincah maka F-16 C/D 52ID TNI AU juga juga dilengkapi senjata canggih rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder L/M/X dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C untuk scenario pertempuran “Beyond Visual Range”. Untuk menyerang sasaran permukaan pesawat dilengkapi kanon 20 mm, bomb standar MK 81/ 82/ 83/ 84, Laser Guided Bomb Paveway, JDAM (GPS Bomb), Bom anti runway Durandal, rudal AGM-65 Maverick K2, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar), Improved Data Modem Link 16, Head Up Display layar lebar terbaru yang kompatibel dengan Helmet Mounted Cueing System dan Night Vision Google. Dilengkapi navigation dan targeting pod canggih seperti Sniper/ Litening, memungkinkan pesawat untuk operasi tempur malam hari serta mampu melaksanakan missi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) untuk menetralisir pertahanan udara musuh.

Kemampuan sistem avionic canggih dan senjata udara modern serta keunggulan daya jangkau operasi pesawat ini memungkinkan untuk menghadang setiap penerbangan gelap atau menghantam sasaran permukaan, baik di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita, pada saat siang atau malam hari tanpa kesulitan.

TNI Angkatan Udara merencanakan armada baru F-16 C/D 52ID ini akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Diharapkan pada saat pesawat tempur masa depan IFX sudah siap dioperasikan maka Pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID niscaya akan sangat membantu memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta doktrin dan taktik perang udara TNI AU agar mampu mengungguli kekuatan udara para pesaing negara kita. Pesawat-pesawat canggih ini akan menambah kekuatan tempur TNI Angkatan Udara sebagai tulang punggung Air Power (Kekuatan Dirgantara) kita demi menjaga Keamanan Nasional Indonesia.

http://tni-au.mil.id/berita/tni-au-m...elombang-kedua

admin 1st October 2014 12:56 PM

Paket Menarik Eurofighter untuk Indonesia
 
Paket Menarik Eurofighter untuk Indonesia

30 September 2014

http://2.bp.blogspot.com/-7GO5zSBuUZ...pwallpaper.jpg

Dalam waktu dekat Kementerian Pertahanan dikabarkan akan kembali mengakuisisi jet tempur baru untuk mengisi hanggar Skadron Udara 14, yang sebentar lagi ditinggalkan jet pencegat F-5E/F Tiger II.

Salah satu kandidatnya adalah Eurofighter Typhoon, yang belakangan gencar ditawarkan pihak Airbus Defence & Space. Bagi Angkasa, kemunculan pesawat ini terbilang menarik, setidaknya oleh karena dua hal. Pertama adalah karena pesawat ini sejatinya dibuat berdasarkan filosofi atau kebutuhan khusus untuk sistem pertahanan udara Eropa. Dan kedua, karena pesawat ini ditawarkan dengan paket transfer teknologi yang bisa digunakan untuk masa depan industri kedirgantaraan Indonesia.

Keunggulan yang ditawarkan Typhoon ada pada dua dapur pacu Eurojet EJ200 berkekuatan masing-masing 13.490 pon dengan thrust-weight ratio 1,15 untuk menjamin kemampuannya mengejar dan menaklukkan lawan secara cepat di udara. Dengan sepasang canard yang terpasang di depan, pesawat sayap delta ini dijamin mampu melakukan gerakan menekuk dengan angle of attack yang jauh lebih impresif dibanding jet tempur pada umumnya. Gerakan menekuk amat diperlukan karena langit negara Eropa terbilang sempit.

http://4.bp.blogspot.com/-GilzQxHlsF...lphacoders.jpg

Angkasa mencatat, Typhoon telah dirancang sejak 1980-an - ketika banyak negara Eropa tengah dihantui ekses Perang Dingin - namun baru bisa diterbangkan untuk pertama kali pada 1994 atau empat tahun setelah Perang Dingin usai. Manuverabilitas yang tinggi jadi persyaratan utama karena jet tempur ini akan digunakan sebagai tulang tombak penghadangan jet-jet tempur Uni Sovyet yang umumnya dirancang untuk menembus pertahanan udara lawan dan melakukan pemboman masif.

Penggarapan pesawat ini dipecah di empat pabrikan yang terletak di Jerman (DASA), Inggris (BAe), Italia (Aeritalia), dan Spanyol (CASA) yang pengintegrasiannya dikendalikan secara terpusat oleh Eurofighter Jagdflugzeug GmbH. Oleh sebab restrukturisasi yang diberlakukan Uni Eropa, pembuatan dan komersialisasinya kini dilimpahkan kepada BAE System, Alenia Aermacchi dan Airbus Defence & Space.

Nah, karena kewenangan penjualan atas segala produk Airbus DS untuk Indonesia dan sekitarnya kerap dilimpahkan kepada PT Dirgantara Indonesia, upaya penjualan Typhoon di wilayah ini pun dititipkan kepada manajemen pabrik pesawat yang ada di Bandung tersebut.

Sedang Dikaji

Pihak Kementerian Pertahanan dan KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) sendiri memastikan bahwa Typhoon sudah masuk sebagai kandidat. Bersama Sukhoi Su-35 (Rusia), Dassault Rafale (Perancis), Saab Jas-39 Gripen (Swedia), Boeing F/A-18E/F Super Hornet (AS) dan Lockheed Martin F-16 Block 62, pesawat ini akan segera diseleksi menurut kebutuhan operasional (ops-req) yang diajukan TNI AU.

http://1.bp.blogspot.com/-b9-B6xq_s0.../s1600/ty2.jpg

"Pesawat-pesawat itu kini sedang dikaji. Keputusan baru akan diambil setelah pemerintahan baru berkuasa. Kita tunggu saja" ujar sebuah sumber. Pernyataan ini serta-merta mementahkan berita online yang menyatakan bahwa Pemerintah telah menyatakan positif membeli dan tengah menunggu pengirimannya.

Lalu seperti apa persisnya transfer teknologi yang ditawarkan? Belum ada rincian pasti. Namun, seperti diungkap Vice President Bisnis dan Pemerintahan PT Dirgantara Indonesia, Irzal Rinaldi Zailani, transfer teknologi yang ditawarkan bisa mengarah ke teknologi atau elemen yang diperlukan dalam perancangan jet tempur KFX/IFX. Oleh karena proses perakitannya bisa dilakukan di Bandung, enjinir PT DI juga bisa ikut menyerap ilmu dalam pembuatan jet tempur.

KFX/IFX adalah prototipe jet tempur masa depan yang tengah dirancang Korea Selatan bersama Indonesia. Merujuk Angkasa (Februari 2014), meski telah menuntaskan tahapan Pengembangan Teknologi pada akhir 2012, pemenuhan standar generasi 4,5 yang diharapkan masih menemui sejumlah kendala. Pesawat ini diantaranya belum menemukan mitra yang benar-benar mau "berbagi" teknologi radar penjejak sasaran multi-fungsi (AESA) dan mesin pendorong berkekuatan besar.

Dari tiga gambaran mesin yang dinilai cocok, yakni Eurojet EJ200, General Electric F-414 dan General Electric F-414 baru pihak Eurojet-lah yang menawarkan diri. Di lain pihak General Electric (AS) menyatakan berat untuk berbagi mesin yang kini menjadi andalan F/A-18E/F Super Hornet itu, namun tidak dengan GE F-100 yang selama ini dipakai F-16 versi awal.

"Kami tak mau pakai F-100, karena daya dorongnya terlalu kecil. Kami tetap pada prinsip bahwa jet tempur yang dihasilkan harus yang unggul. Kalau seadanya, itu sama saja cari mati," ujar Dr Rais Zain, M.Eng, KFX/IFX Configuration Design Leader kepada Angkasa.
Selain itu, kedua pihak juga masih mencari sistem persenjataan yang bisa disimpan dalam internal weapon bay, sistem data-link yang bisa mengacak komunikasi darat-udara dan perangkat anti-jamming.

.............................

http://defense-studies.blogspot.com/...ter-untuk.html

(Angkasa Magazine, No 12/XXIV, September 2014)

admin 1st October 2014 01:10 PM

Manuver KRI Bung Tomo Class
 
Manuver KRI Bung Tomo Class

01 Oktober 2014

http://3.bp.blogspot.com/-ajXI9n2bkt...1990777911.jpg

KRI Bung Tomo 357, KRI John Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 (all photos : Antara/Suara)

Sejumlah kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Multi Role Light Fregate (MRLF) melakukan manuvera taktis di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9). Latihan tersebut bagian dari penyambutan KRI John Lie (JOL)-358 dan KRI Usman Harun (USH)-359 buatan BAE System Maritime Naval Ship Inggris yang selanjutnya akan bergabung dengan KRI Bung Tomo (TOM)-357 di jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI wilayah Timur (Koarmatim) TNI AL.

http://4.bp.blogspot.com/-uxEBPvDGDy...1991017331.jpg

Kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Multi Role Light Fregate (MRLF) KRI Usman Harun (USH)-359 melintas diperairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9).

http://1.bp.blogspot.com/-nGbxWrz--q...1990939789.jpg

Sejumlah kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Multi Role Light Fregate (MRLF) melakukan manuvera taktis di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9).

http://4.bp.blogspot.com/-Qc2az1Qb_7...1990842157.jpg

KRI John Lie (JOL-358) dan KRI Usman Harun (USH-359) yang baru tiba melaksanakan latihan formasi di Perairan Karimunjawa, Jateng, Minggu (28/9).

http://3.bp.blogspot.com/-EGg8mmr5yb...1991074988.jpg

Kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Multi Role Light Fregate (MRLF) KRI Usman Harun (USH)-359 melintas diperairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9).

http://suara.com/photo/2014/09/29/18...nesia/?image=5

admin 6th October 2014 07:57 PM

TNI Segera Hadirkan Sistem Antirudal Canggih
 
TNI Segera Hadirkan Sistem Antirudal Canggih

Ini antirudal dari Inggris yang paling canggih, kata Panglima TNI.

Rabu, 1 Oktober 2014, 16:33 Eko Priliawito, Erick Tanjung


VIVAnews - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengerahkan seluruh kekuatan mereka dalam sistem persenjataan (Alutsista) pada peringatan HUT TNI ke-69 yang akan digelar di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Selasa pekan depan, 7 Oktober 2014.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pada hari jadi TNI ini
merupakan kesempatan untuk pamer kekuatan militer Indonesia kepada dunia.

"Agar masyarakat bisa melihat, ini bentuk pertanggungjawaban Presiden SBY lewat Panglima TNI. Pertanggungjawab secara keseluruhan, atas pembangunan militer, TNI khususnya. Pemerintah telah mengeluarkan uang, seperti apa bentuknya. Ini transparansi," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko kepada VIVAnews, Rabu, 1 Oktober 2014.

Menurut Moeldoko, apa yang disajikan dalam peringatan HUT TNI ke-69 belum semuanya. Karena ada kekuatan yang belum diwujudkan. "Kita punya antirudal dari Inggris yang paling canggih saat ini. Tapi belum sampai," katanya.

Terkait dengan ancaman yang ada, TNI kata Moeldoko akan terus meningkatkan kekuatan dengan sangat signifikan meski ada kecenderungan skenario di kawasan Asia Pasifik mengalami perubahan persenjataan yang ril.

Menurut Moeldoko, dengan mengerahkan semua alutsista TNI itu, RI ingin menunjukkan seluruh kekuatan militer Indonesia kepada dunia internasional. Sehingga negara-negara luar tahu bahwa sebagai negara besar, TNI juga memiliki kekuatan militer yang tangguh.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menambahkan, peringatan HUT TNI itu juga momentum bagi prajurit untuk menunjukan kemampuannya kepada bangsa Indonesia.

"Panglima TNI gunakan kesempatan itu sebagai unjuk kemampuan. Agar prajurit bangga dan masyarakat bangga ikut memiliki TNI dan memberikan pesan bahwa TNI saat ini memiliki kemajuan yang lebih baik," katanya. (ren)

http://nasional.news.viva.co.id/news...irudal-canggih

admin 6th October 2014 07:59 PM

RI, South Korea to reach deal on phase II of KFX/ IFX fighter jet
 
RI, South Korea to reach deal on phase II of KFX/ IFX fighter jet

Yohanna Ririhena, The Jakarta Post, Jakarta | World | Thu, October 02 2014, 9:41 PM

Indonesia and South Korea are expected to reach an agreement on the second phase of the joint development and production of the KFX/ IFX fighter jet, a step that will mark the epitome of the two countries’ strategic partnership, the South Korean envoy said.
The three phases of developing the KFX/IFX fighter jet are technology development (TD), engineering and manufacturing development (EMD) and joint production and marketing.
The TD phase was concluded in December 2012, which saw a number of engineers from state-owned airframer PT Dirgantara Indonesia (PT DI) and officers from the Indonesian Air Force going to South Korea to discuss a number of development issues with their South Korean counterparts.
South Korean Ambassador to Indonesia Cho Tai-young said that negotiations on the project had intensified, raising hopes that an agreement-in-principal would be reached soon.
“If the negotiation runs smoothly, it could be concluded by next month,” Cho said when asked the exact time for the agreement.
Cho, who assumed his post in July this year, noted that the two countries had developed a very close relationship in defense industry cooperation since the 1970s. Therefore, the jet fighter project marked the epitome of the Indonesian-South Korean strategic partnership as the two countries had committed to design and develop a whole new jet fighter.
“I will try hard during my term here to realize what has been planned,” Cho told The Jakarta Post during an interview ahead of South Korean’s Oct. 2 National Day.
The two countries signed a letter of intent (LoI) to develop the KFX/ IFX on March 9, 2009. The agreement was signed in 2012 by President Susilo Bambang Yudhoyono and his then South Korean counterpart Lee Myung-bak.
Indonesia will pay up to 20 percent of US$ 5 billion project, while the South Korean government and Korea Aerospace Industries (KAI) will pay 60 percent and 20 percent respectively.
The KFX/IFX fighter is envisioned as a next-generation fighter aircraft for 2020, designed as a single-seat, twin-engine jet fighter with capabilities below the USmade Lockheed Martin F-35 Lightning II, but surpassing Lockheed’s F-16 Fighting Falcon.
Beside the KFX/IFX project, the two countries will keep exchanging information about weapon systems and defense products to find future opportunities for cooperation.
Cho mentioned the Third Defense Industry Cooperation Committee meeting in Jakarta, when Indonesian and Korean defense companies presented their products and discussed future cooperation.
The South Korean government, Cho added, had a deeper understanding of the Indonesian policy on defense industry promotion.
This is the reason why Seoul would like to focus on transfer of technology and joint development programs like the KFX/IFX. After the completion of the KFX/IFX development, both countries may establish a joint venture. “There are a lot of possibilities,” he said.
South Korea has developed various weapon systems that are verified by the country’s armed forces. It has also imported weapons from advanced countries.
In this regard, South Korea could assist Indonesia on various issues, including sharing experiences in order to minimize trial-and-error with various weapon systems.
“I would like to say that the Republic of Korea is the best partner for Indonesia,” he said.
On the procurement of weapon systems, Cho said South Korea bought eight CN-235 medium transport airplanes made by PT DI for the South Korean Air Force. So far, there has been no plan to procure more from Indonesia.
“But we will continue the weaponry defense system cooperation,” he added.
The Korean Coast Guard has also received four CN-235 maritime patrol aircraft from PT DI.
On the building of three Chang Bogo-class submarines, Cho said, it would be conducted in South Korea and Indonesian technicians will go there for training.
Engineers from state-owned shipyard PT PAL Indonesia are being sent to South Korea to prepare for the building of the third submarine, which is planned to be done at PT PAL in Surabaya.


http://www.thejakartapost.com/news/2...ghter-jet.html

admin 6th October 2014 08:01 PM

TNI AU kaji penambahan lanud di Papua
 
TNI AU kaji penambahan lanud di Papua

Kamis, 2 Oktober 2014 17:55 WIB


BIAK – TNI Angkatan Udara (AU) tengah mengkaji penambahan dua pangkalan udara (lanud) di Tanah Papua, yakni di Sorong dan Manokwari, Provinsi Papua Barat.

“Mabes TNI AU telah mengirim tim survei untuk pendirian dua lanud di Papua Barat itu,” kata Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Manuhua di Biak Numfor Papua Kolonel (Pnb) Gustav Brugman, di Biak, Kamis.

Ia mengatakan, rencana pendirian dua lanud baru di wilayah Papua Barat itu merupakan kebutuhan institusi TNI AU guna mengoptimalkan tugas pelayanan pengamanan udara di wilayah Papua dan Papua Barat.

Survei itu akan dijadikan bahan pertimbangan bagi institusi TNI AU dalam mengoperasikan lanud di Manokwari dan Kota Sorong.

“Kapan realisasi pendirian dua lanud baru di Papua Barat itu masih menunggu kebijakan Mabes TNI AU. Secara geografis Sorong dan Manokwari sangat strategis untuk pangkalan udara,” ujarnya.

Menurut Gustav, selain survei lokasi, tim Mabes TNI AU juga menerima masukan dari pemerintah daerah setempat terkait rencana pendirian dua lanud baru itu.

Pemerintah daerah di Manokwari dan Sorong sangat respon rencana pendirian dua lanud baru itu. Bahkan, bersedia membantu menyiapkan lahan untuk pendirian lanud tersebut.

“Tapi kajian pendirian dua lanud baru di wilayah Papua Barat itu masih berlangsung,” ujar Gustav.

Sejauh ini, wilayah operasional Lanud Manuhua di Biak, meliputi Kabupaten Nabire, Yapen dan Waropen, Kabupaten Manokwari, Kota Sorong serta beberapa kabupaten lain di Provinsi Papua Barat.

http://antarapapua.com/berita/447783...lanud-di-papua

admin 19th October 2014 04:41 PM

TNI AU Cek Persiapan DAHANA Produksi Bomb P 100 L
 
TNI AU Cek Persiapan DAHANA Produksi Bomb P 100 L

11 Oktober 2014

http://2.bp.blogspot.com/-_UAUAE-OK2...00_iberita.jpg

PT DAHANA (Persero) kini tengah menggarap persiapan produksi bahan peledak militernya, yaitu bomb P 100 Live untuk amunisi pesawat Sukhoi. Sebelum jauh memasuki produksi massal, Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Amirudin Akhmad mengecek langsung perkembangan persiapan alat produksi yang dimiliki oleh Dahana yang berada kawasan Energetic Material Center (EMC) Dahana Subang. Kedatangan Amirrudin Akhmad pada Selasa, 30 September 2014 bersama timnya disambut langsung oleh F. Harry Sampurno Direktur Utama PT DAHANA (Persero) beserta tiga direksi lainnya.

“Kami ingin mengetahui, sudah sejauh mana perkembangan persiapan proyek Bomb P 100 L yang sudah dilakukan oleh DAHANA, karena sebelum menuju produksi massal, DAHANA sudah harus mempersiapkan Protoype P 100 L yang nantinya akan kami uji untuk mendapat sertifikasi, apakah cocok dengan kebutuhan kita,” terang Amirudin Akhmad kepada Dfile.

Untuk melihat langsung persiapan yang telah dilakukan oleh DAHANA, Tim EMC mengajaknya untuk meninjau langsung perlengkapan yang sudah dipersiapkan dan disimpan sementara di Gedung Workshop DAHANA. Nampak beberapa perlengkapan yang telah disiapkan pada tahap awal ini. Lempengan cetakan untuk uji kepadatan handak serta alat pemanas dan pendingin yang akan digunakan saat pengisian bahan peledak pada bomb produksi P 100L. Tim juga diajak mengecek laboratorium sebagai tempat uji formula serta meninjau langsung pabrik meltpour yang nantinya sebagai tempat pengisian handak bomb pesawat Shukoi.

Melihat apa yang telah disiapkan oleh DAHANA, Amirudin Akhmad pun berharap DAHANA untuk segera menyelesaikan tahap awal pembuatan P 100 L. “Kita kan mulai lagi dari nol, jika melihat apa yang telah disiapkan untuk langkah awal sudah sangat memadai, oleh karena itu saya berharap ini secepatnya terealisasi agar nantinya bisa memasuki tahap produksi missal,” ujar Amirudin Akhmad.

Dalam menangani proyek ini, PT DAHANA (Persero) tidak sendirian, namun menggandeng perusahaan swasta untuk bekerjasama, PT Sari Bahari dalam pembuatan body P 100 L.

Bom P 100 L merupakan bomb yang akan dipasang pada pesawat Sukhoi. Bomb ini memiliki warna khas yaitu hijau yang panjangnya 1.130 mm dengan berat 100 sampai 125 kg, berdiameter 27 mm dan memiliki ekor yang panjangnya 410 mm.

http://bumn.go.id/dahana/berita/237/...rsiapan.DAHANA

admin 20th October 2014 02:26 PM

Tiang Menara Suar di Tanjung Datuk Dibongkar Sendiri oleh Malaysia
 
Tiang Menara Suar di Tanjung Datuk Dibongkar Sendiri oleh Malaysia

Tribunnews.com » Regional » Kalimantan
Tiang Menara Suar di Tanjung Datuk Dibongkar Sendiri oleh Malaysia
Senin, 20 Oktober 2014 07:22 WIB


Tiang Menara Suar di Tanjung Datuk Dibongkar Sendiri oleh Malaysia

TRIBUNNEWS.COM.PONTIANAK, - Tiang pancang pembangunan rambu suar yang dibangun Malaysia di wilayah perairan Tanjung Datuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dirobohkan, Rabu (15/10/2014). Tiang pancang yang sempat heboh dan menjadi polemik beberapa waktu yang lalu itu berada diperairan Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Informasi yang dihimpun, proses pembongkaran tiang rambu suar ini berlangsung selama tiga hari. Pembongkaran dimulai dari proses pengecekan hingga ditarik menggunakan kapal Maritim Malaysia. Proses pembongkaran pun terpantau dari CCTV online yang terpasang di lokasi dan disambungkan ke Lanal Pontianak.
"Dari Rabu kemarin sudah berjalan proses perobohan rambu suar itu, dengan cara ditarik menggunakan kapal," ungkap Asisten Intel Kasdam XII Tanjungpura Letkol Czi A. Rizal, Minggu (19/10/2014).
Rizal menjelaskan, Panglima Kodam XII Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Toto Rinanto akan memastikan kondisi di wilayah Tanjung Datuk dan sekitarnya setelah dilakukan pembongkaran rambu suar itu. Rencananya Pangdam akan terbang dari Makodam XII Tanjungpura menuju ke Tanjung Dato pada hari Senin, 20 Oktober 2014.
"Untuk memastikan, beliau akan melihat langsung kondisi disana setelah dirobohkan," katanya.
Lebih lanjut Rizal menambahkan, sejak Jumat (17/10) kemarin, tim intel gabungan dari Kodam XII Tanjungpura, BAIS dan Lanal Pontianak telah melakukan konsolidasi dan evaluasi di Tanjung Datuk. Proses pembongkaran rambu suar itu pun dilakukan setelah ada pengkajian dan perundingan di Kementrian Luar Negeri antara pihak Indonesia dengan Malaysia pada 26 Mei 2014 lalu.
Hasil perundingan itu, Malaysia mengakui telah membangun tiang pancang rambu suar di perairan Tanjung Datuk. "Malaysia setuju akan menghentikan pengerjaan tiang pancang rambu suar itu" pungkasnya.
Proses pembangunan tiang pancang rambu suar yang menjadi polemik itu mulai dibangun sejak tanggal 16 Mei 2014 yang lalu, dan prosesnya sudah mencapai 70 persen. Tiang setinggi 13 meter itu memiliki 3 pilar yang dicat berwana merah putih.

http://www.tribunnews.com/regional/2...-oleh-malaysia

Kita Akan Melaju Terus

Pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo tanggal 20 Oktober 2014 merupakan momentum sejarah bernilai akbar dan membanggakan. Karena disamping dihadiri oleh banyak kepala pemerintahan, menteri luar negeri dan utusan negara sahabat yang punya kepentingan dengan RI, juga disiarluaskan ke seluruh dunia oleh media utama dunia sebagai sebuah suksesi terhormat dari negara demokrasi terbesar ketiga dunia, berpenduduk muslim terbesar di dunia, dengan PDB sepuluh besar dunia. Majalah TIME menampilkan cover majalah bergambar Jokowi dengan mimik serius berjudul : A New Hope.

Tetapi seperti biasanya tidak ada rasa syukur dari sebagian politisi kita dan juga sebagian media kita, yang hanya melihat sudut pandang demokrasi dari kacamata dia, kata dia, sesuai kehendak dia. Jika tidak sesuai dengan kepentingannya lalu keluarlah kalimat dan judul yang tak pantas dan tak terhormat. Dunia mengakui nilai dan kualitas demokrasi Indonesia yang bergengsi, mampu dijalankan dengan aman dan lancar. Artinya para pemilih kita adalah pemilih cerdas yang telah melakukan hak dan kewajibannya secara cerdas dan bersemangat.

Sambutan dunia yang begitu antusias untuk menyambut pemerintahan baru Indonesia sesungguhnya tak terlepas dari geliat perkuatan ekonomi dan perkuatan militer negeri seribu kepulauan ini selama sepuluh tahun terakhir. Ini adalah pandangan paling obyektif ketika kita ingin menjelaskan tentang keberhasilan yang telah dicapai. Sesungguhnya RI mampu menegaskan pada dirinya sendiri, pada kekuatannya sendiri untuk bangkit, berdiri dan berlari mengejar ketertinggalannya dan “kekuatan lari” itu sekarang diperhitungkan oleh dunia.

Kekuatan daya beli bangsa ini, kekuatan PDB, daya serap belanja masyarakatnya yang luar biasa, pangsa pasar yang menggairahkan, rasio utang dan PDB yang cukup aman, sumber daya alam yang menggairahkan, kebiasaan masyarakatnya yang gemar “silaturrahim” di media apa saja termasuk media sosial sehingga selalu menjadi trending topic dunia, tak bisa terbantahkan. Republik Indonesia saat ini adalah sebuah kapal besar yang sedang melaju dan terus melaju dengan segala potensinya, peluangnya, gairahnya dan eksistensinya.

Sebagai contoh perkuatan militer kita saat ini sebenarnya barulah tahap awal untuk menuju kekuatan militer yang sepadan dengan luasnya wilayah yang mesti dilindungi. Unjuk kekuatan yang dilakukan pada saat hari ulang tahun TNI tanggal 7 Oktober 2014 adalah bagian dari kampanye militer bahwa negeri ini akan terus memperkuat militernya untuk gizi otot kekuatan teritorialnya, harkat martabatnya, dan kekuatan diplomasinya. Dan ini seirama dengan pertumbuhan dan perkuatan ekonomi nasional.

Negara-negara yang mengirimkan “utusannya” pada pelantikan Jokowi, apakah kepala negara langsung atau menlu dan menteri lain seungguhnya punya kepentingan pada kekuatan ekonomi dan militer Indonesia. Bayangkan saja misalnya dengan anggaran belanja 200 trilyun untuk belanja alutsista selama lima tahun ke depan, itu bukan duit sembarangan Om. Itu madu manis yang mampu menarik semut produsen alutsista utuk berbondong-bondong datang ke Jakarta. Makanya perhelatan pelantikan itu mesti dihadiri meski tak ada undangan resmi. Ya hitung-hitung sebagai penghormatan dan ikut bersuka cita atas kemegahan demokrasi dan kemenangan Jokowi.

Angka 200 T itu bukanlah angka istimewa atau hanya sebuah mimpi untuk mencapainya. Itu sebuah angka yang realistis dan obyektif sebagaimana data yang pernah disampaikan oleh pemerhati pertahanan Andi Widjajanto jauh-jauh hari. Istimewanya lagi Andi adalah orang dekat Jokowi. Dalam program MEF I (2010-2014) telah disediakan anggaran 150 T dan hasilnya bisa kita lihat sendiri sehingga untuk kelanjutan program MEF II maka angka 200 T itu merupakan sebuah angka yang sangat wajar untuk dianggarkan.

Kita masih akan terus memperkuat diri untuk menambah minimal 2 skuadron tempur, tambahan beberapa kapal selam selain 3 Changbogo yang sedang dibuat, satuan peluru kendali anti serangan udara jarak sedang, kapal-kapal kombatan bertonase besar, penambahan radar militer dan lain-lain. MEF II (2015-2019) adalah sebuah episode penting untuk menjadikan pengawal republik diperhitungkan di kawasan ini. Lima tahun ke depan, ketika matahari memasuki cakrawala 2020 kita sudah bisa membeton kekuatan pagar teritori kita secara keseluruhan.

Kita akan melaju terus dengan kegairahan yang tak terbendung. Kita sudah meletakkan dasar-dasar keberhasilan selama sepuluh tahun terakhir ini. Keberhasilan itu tentu tidak terlepas dari kepemimpinan Presiden SBY yang harus kita akui mampu memberikan nilai tambah yang mengagumkan dalam pertumbuhan dan perkuatan ekonomi, perkuatan alutsista dan perkuatan demokrasi. Ada yang kurang, tentu, tidak ada kesempurnaan dalam setiap pola kepemimpinan. Namun dalam bingkai penilaian proporsional kita sangat mengapresiasi keberhasilan SBY selama masa pemerintahannya.

Terimakasih Jendral Susilo, meski ada sebagian kecil warga bangsa yang termakan fitnah media partisan dan politisi kampungan, tetapi yakinlah pada sebuah saat nanti mereka akan bisa membandingkan kualitas kepemimpinan anda. Dan bagaimanapun anda telah memberikan dharma bakti yang begitu luar biasa di alam demokrasi yang hingar bingar ini. Suksesi adalah kodrat demokrasi untuk menampilkan wajah baru dan kepemimpinan baru. Kita menyambut dengan sejuta doa semoga bangsa ini akan semakin terhormat, disegani, berkarakter dan sejahtera.
****
Jagvane / 19 Oktober 2014

admin 20th October 2014 04:34 PM

Yonif 312/Kala Hitam Akan Menjadi Batalyon Mekanis
 
Yonif 312/Kala Hitam Akan Menjadi Batalyon Mekanis

08 Oktober 2014

http://3.bp.blogspot.com/-Ga8CkAI0rM...201851-258.jpg

Yonif 312 Kala Hitam sebagai Batalyon Mekanis akan dilengkapi dengan 52 panser Anoa (photo : Republika)

SUBANG-Dalam rangka memperingati HUT TNI yang ke-69, Batalyon Infantri (Yonif) 312 Kala Hitam memperkenalkan bantuan alat utama sistem senjata (alustita) buatan PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) yakni kendaraan tempur Panser Anoa, Selasa (7/10).

Yonif 312 KH mengundang beberapa perusahaan dan diberi kesempatan untuk mencoba menumpangi kendaraan tempur keliling Markas Yonif 312 Kala Hitam. Mereka juga diperkenankan untuk mencoba senjata di lapangan tembak secara bergantian.

Danyonif 312 Kala Hitam Mayor Infantri Oki Andriyansah Adiwirya mengatakan, dalam perayaan HUT TNI ke-69 ini menjadi sesuatu yang sangat istimewa bagi Yonif 312 Kala Hitam. Sebab dengan adanya Panser Anoa, ke depan bisa lebih memaksimalkan perannya dalam pertahanan Negara. Bahkan kata Oki, suatu kehormatan bagi Batalyon 312 Kala Hitam, karena merupakan satu-satunya batalyon infanteri se-Jawa Barat yang mendapatkan kendaran tempur jenis Panser Anoa seri 2. “Bantuan dua jenis Panser Anoa ini dalam menjaga pertahanan negara membuat kami lebih percaya diri baik untuk TNI dan masyarakat Subang,” katanya.

Menurutnya, Panser Anoa buatan PT Pindad merupakan kendaraan mesin tempur yang lebih difungsikan untuk mengangkut prajurit. Namun alutsista jenis ini juga memiliki laras meriam dan mampu menangani kejadian secara cepat. Bantuan Alutsista juga seiring dengan adanya rencana reorganisasi status Batalyon Infanteri (Yonif) 312 menjadi Batalyon Mekanis. Yakni satuan tempur prajurit yang memiliki spesifikasi kemampuan perang jalan kaki juga untuk perang kota.

Bahkan dengan bantuan kendaraan tersebut, Yonif 312 dituntut menjadi lebih profesional dan bisa lebih tangguh dalam melaksanakan misi pertempuran jarak pendek.

“Sehingga dengan adanya dua kendaraan alat tempur ini, mobilitas ke titik sasaran akan lebih cepat, termasuk pengamanan tamu-tamu penting kelas VVIP bisa lebih baik. Namun, guna mempermudah dalam mengemudinya seluruh prajurit secara bertahap akan dibina hingga semuanya bisa menguasai alat tempur yang luar biasa ini," jelasnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Subang Abdurakhman yang mewakili Bupati Subang mengaku bangga terhadap prajurit TNI yang tangguh dan disegani bangsa-bangsa lain. Apalagi saat ini alutista TNI semakin canggih dengan hadirnya dua Panser Anoa. Sehingga keberadaan Yonif 312 di Kabupaten Subang semakin dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah. Secara bersama-sama memajukan Kabupaten Subang.

“Untuk itu kami berharap pada HUT ke-69 ini TNI kedepan bisa lebih profesional dan maju lagi. Supaya tetap disegani bangsa-bangsa lain. Karena, kami akui keberadaan Yonif 312 di Kabupaten Subang, terbukti sangatlah berpengaruh dan sangat baik dalam mendukung program-program pemerintah,” terangnya.

Abdurkhman juga mengaku, atas nama pemerintahan sangat bahagia dan bangga. Jika Bataliyon Yonif 312 merupakan satu-satunya batlyon di Jawa Barat yang mendapat bantuan kendaraan tempur Panser Anoa.

“Untuk itu, kedepan kami berharap para perajurit Bataliyon 312 khususnya, SDM-nya lebih ditingkatkan lagi. Hal itu guna menyesuiakan dengan perkembangan alutsista yang terus mengalami perkembangan dalam dekade ini,” pungkasnya.

http://www.pasundanekspres.co.id/pas...ma-panser-anoa

admin 21st October 2014 10:07 AM

Iveco Transporter, Truk Kokoh Pengangkut Tank Leopard
 
Iveco Transporter, Truk Kokoh Pengangkut Tank Leopard

14 Oktober 2014

http://1.bp.blogspot.com/-xb6cjIjPOf...eopard-TQN.jpg


Transporter, truk pengakut tank Leopard

SURABAYA - TNI terus memoderenisasi peralatan perangnya. Langkah tersebut menjadi tuntutan bagi TNI dalam menjaga kedaulatan negara.

Salah satu armada tempur terbaru yang dimiliki Indonesia ialah transporter, yakni truk pengangkut untuk tank Leopard.

Transporter ini mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya mampu mengangkat beban seberat 90 ton.

http://4.bp.blogspot.com/-_4bxsOMr3b...600/b6vday.jpg


Truk transporter ini mampu membawa beban seberat 90 ton (photo : ARC)

Tidak hanya itu, armada buatan Italia ini mampu bergerak dalam jarak yang cukup jauh.

Dalam pengoperasiannya, truk ini dilengkapi dengan lowbed doll buatan Jerman.

Keistimewaan yang dimiliki lowbed doll yakni memiliki tujuh sumbu yang memungkinkan seluruh rodanya mampu bergerak secara bersamaan sehingga menjamin kelincahan dengan radius putar yang kecil.

http://nasional.sindonews.com/read/9...t-tank-leopard

Ilisalor 29th March 2023 07:01 PM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
wah makin keren lah nanti indonesia kalau punya tank kayak begituan..


All times are GMT +7. The time now is 08:31 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2025, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2025 DragonByte Technologies Ltd.