![]() |
|
![]() |
Notices |
Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military Forum Militer dan Pertahanan Indonesia. |
![]() ![]() |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
|
![]() |
#1 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
![]() Manuver KRI Bung Tomo Class
01 Oktober 2014 ![]() KRI Bung Tomo 357, KRI John Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 (all photos : Antara/Suara) Sejumlah kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Multi Role Light Fregate (MRLF) melakukan manuvera taktis di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9). Latihan tersebut bagian dari penyambutan KRI John Lie (JOL)-358 dan KRI Usman Harun (USH)-359 buatan BAE System Maritime Naval Ship Inggris yang selanjutnya akan bergabung dengan KRI Bung Tomo (TOM)-357 di jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI wilayah Timur (Koarmatim) TNI AL. ![]() Kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Multi Role Light Fregate (MRLF) KRI Usman Harun (USH)-359 melintas diperairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9). ![]() Sejumlah kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Multi Role Light Fregate (MRLF) melakukan manuvera taktis di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9). ![]() KRI John Lie (JOL-358) dan KRI Usman Harun (USH-359) yang baru tiba melaksanakan latihan formasi di Perairan Karimunjawa, Jateng, Minggu (28/9). ![]() Kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Multi Role Light Fregate (MRLF) KRI Usman Harun (USH)-359 melintas diperairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9). http://suara.com/photo/2014/09/29/18...nesia/?image=5 |
![]() |
![]() |
Sponsored Links |
![]() |
#2 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
![]() TNI Segera Hadirkan Sistem Antirudal Canggih
Ini antirudal dari Inggris yang paling canggih, kata Panglima TNI. Rabu, 1 Oktober 2014, 16:33 Eko Priliawito, Erick Tanjung VIVAnews - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengerahkan seluruh kekuatan mereka dalam sistem persenjataan (Alutsista) pada peringatan HUT TNI ke-69 yang akan digelar di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Selasa pekan depan, 7 Oktober 2014. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pada hari jadi TNI ini merupakan kesempatan untuk pamer kekuatan militer Indonesia kepada dunia. "Agar masyarakat bisa melihat, ini bentuk pertanggungjawaban Presiden SBY lewat Panglima TNI. Pertanggungjawab secara keseluruhan, atas pembangunan militer, TNI khususnya. Pemerintah telah mengeluarkan uang, seperti apa bentuknya. Ini transparansi," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko kepada VIVAnews, Rabu, 1 Oktober 2014. Menurut Moeldoko, apa yang disajikan dalam peringatan HUT TNI ke-69 belum semuanya. Karena ada kekuatan yang belum diwujudkan. "Kita punya antirudal dari Inggris yang paling canggih saat ini. Tapi belum sampai," katanya. Terkait dengan ancaman yang ada, TNI kata Moeldoko akan terus meningkatkan kekuatan dengan sangat signifikan meski ada kecenderungan skenario di kawasan Asia Pasifik mengalami perubahan persenjataan yang ril. Menurut Moeldoko, dengan mengerahkan semua alutsista TNI itu, RI ingin menunjukkan seluruh kekuatan militer Indonesia kepada dunia internasional. Sehingga negara-negara luar tahu bahwa sebagai negara besar, TNI juga memiliki kekuatan militer yang tangguh. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menambahkan, peringatan HUT TNI itu juga momentum bagi prajurit untuk menunjukan kemampuannya kepada bangsa Indonesia. "Panglima TNI gunakan kesempatan itu sebagai unjuk kemampuan. Agar prajurit bangga dan masyarakat bangga ikut memiliki TNI dan memberikan pesan bahwa TNI saat ini memiliki kemajuan yang lebih baik," katanya. (ren) http://nasional.news.viva.co.id/news...irudal-canggih |
![]() |
![]() |
![]() |
#3 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
![]() RI, South Korea to reach deal on phase II of KFX/ IFX fighter jet
Yohanna Ririhena, The Jakarta Post, Jakarta | World | Thu, October 02 2014, 9:41 PM Indonesia and South Korea are expected to reach an agreement on the second phase of the joint development and production of the KFX/ IFX fighter jet, a step that will mark the epitome of the two countries’ strategic partnership, the South Korean envoy said. The three phases of developing the KFX/IFX fighter jet are technology development (TD), engineering and manufacturing development (EMD) and joint production and marketing. The TD phase was concluded in December 2012, which saw a number of engineers from state-owned airframer PT Dirgantara Indonesia (PT DI) and officers from the Indonesian Air Force going to South Korea to discuss a number of development issues with their South Korean counterparts. South Korean Ambassador to Indonesia Cho Tai-young said that negotiations on the project had intensified, raising hopes that an agreement-in-principal would be reached soon. “If the negotiation runs smoothly, it could be concluded by next month,” Cho said when asked the exact time for the agreement. Cho, who assumed his post in July this year, noted that the two countries had developed a very close relationship in defense industry cooperation since the 1970s. Therefore, the jet fighter project marked the epitome of the Indonesian-South Korean strategic partnership as the two countries had committed to design and develop a whole new jet fighter. “I will try hard during my term here to realize what has been planned,” Cho told The Jakarta Post during an interview ahead of South Korean’s Oct. 2 National Day. The two countries signed a letter of intent (LoI) to develop the KFX/ IFX on March 9, 2009. The agreement was signed in 2012 by President Susilo Bambang Yudhoyono and his then South Korean counterpart Lee Myung-bak. Indonesia will pay up to 20 percent of US$ 5 billion project, while the South Korean government and Korea Aerospace Industries (KAI) will pay 60 percent and 20 percent respectively. The KFX/IFX fighter is envisioned as a next-generation fighter aircraft for 2020, designed as a single-seat, twin-engine jet fighter with capabilities below the USmade Lockheed Martin F-35 Lightning II, but surpassing Lockheed’s F-16 Fighting Falcon. Beside the KFX/IFX project, the two countries will keep exchanging information about weapon systems and defense products to find future opportunities for cooperation. Cho mentioned the Third Defense Industry Cooperation Committee meeting in Jakarta, when Indonesian and Korean defense companies presented their products and discussed future cooperation. The South Korean government, Cho added, had a deeper understanding of the Indonesian policy on defense industry promotion. This is the reason why Seoul would like to focus on transfer of technology and joint development programs like the KFX/IFX. After the completion of the KFX/IFX development, both countries may establish a joint venture. “There are a lot of possibilities,” he said. South Korea has developed various weapon systems that are verified by the country’s armed forces. It has also imported weapons from advanced countries. In this regard, South Korea could assist Indonesia on various issues, including sharing experiences in order to minimize trial-and-error with various weapon systems. “I would like to say that the Republic of Korea is the best partner for Indonesia,” he said. On the procurement of weapon systems, Cho said South Korea bought eight CN-235 medium transport airplanes made by PT DI for the South Korean Air Force. So far, there has been no plan to procure more from Indonesia. “But we will continue the weaponry defense system cooperation,” he added. The Korean Coast Guard has also received four CN-235 maritime patrol aircraft from PT DI. On the building of three Chang Bogo-class submarines, Cho said, it would be conducted in South Korea and Indonesian technicians will go there for training. Engineers from state-owned shipyard PT PAL Indonesia are being sent to South Korea to prepare for the building of the third submarine, which is planned to be done at PT PAL in Surabaya. http://www.thejakartapost.com/news/2...ghter-jet.html |
![]() |
![]() |
![]() |
#4 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
![]() TNI AU kaji penambahan lanud di Papua
Kamis, 2 Oktober 2014 17:55 WIB BIAK – TNI Angkatan Udara (AU) tengah mengkaji penambahan dua pangkalan udara (lanud) di Tanah Papua, yakni di Sorong dan Manokwari, Provinsi Papua Barat. “Mabes TNI AU telah mengirim tim survei untuk pendirian dua lanud di Papua Barat itu,” kata Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Manuhua di Biak Numfor Papua Kolonel (Pnb) Gustav Brugman, di Biak, Kamis. Ia mengatakan, rencana pendirian dua lanud baru di wilayah Papua Barat itu merupakan kebutuhan institusi TNI AU guna mengoptimalkan tugas pelayanan pengamanan udara di wilayah Papua dan Papua Barat. Survei itu akan dijadikan bahan pertimbangan bagi institusi TNI AU dalam mengoperasikan lanud di Manokwari dan Kota Sorong. “Kapan realisasi pendirian dua lanud baru di Papua Barat itu masih menunggu kebijakan Mabes TNI AU. Secara geografis Sorong dan Manokwari sangat strategis untuk pangkalan udara,” ujarnya. Menurut Gustav, selain survei lokasi, tim Mabes TNI AU juga menerima masukan dari pemerintah daerah setempat terkait rencana pendirian dua lanud baru itu. Pemerintah daerah di Manokwari dan Sorong sangat respon rencana pendirian dua lanud baru itu. Bahkan, bersedia membantu menyiapkan lahan untuk pendirian lanud tersebut. “Tapi kajian pendirian dua lanud baru di wilayah Papua Barat itu masih berlangsung,” ujar Gustav. Sejauh ini, wilayah operasional Lanud Manuhua di Biak, meliputi Kabupaten Nabire, Yapen dan Waropen, Kabupaten Manokwari, Kota Sorong serta beberapa kabupaten lain di Provinsi Papua Barat. http://antarapapua.com/berita/447783...lanud-di-papua |
![]() |
![]() |
![]() |
#5 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
![]() TNI AU Cek Persiapan DAHANA Produksi Bomb P 100 L
11 Oktober 2014 ![]() PT DAHANA (Persero) kini tengah menggarap persiapan produksi bahan peledak militernya, yaitu bomb P 100 Live untuk amunisi pesawat Sukhoi. Sebelum jauh memasuki produksi massal, Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Amirudin Akhmad mengecek langsung perkembangan persiapan alat produksi yang dimiliki oleh Dahana yang berada kawasan Energetic Material Center (EMC) Dahana Subang. Kedatangan Amirrudin Akhmad pada Selasa, 30 September 2014 bersama timnya disambut langsung oleh F. Harry Sampurno Direktur Utama PT DAHANA (Persero) beserta tiga direksi lainnya. “Kami ingin mengetahui, sudah sejauh mana perkembangan persiapan proyek Bomb P 100 L yang sudah dilakukan oleh DAHANA, karena sebelum menuju produksi massal, DAHANA sudah harus mempersiapkan Protoype P 100 L yang nantinya akan kami uji untuk mendapat sertifikasi, apakah cocok dengan kebutuhan kita,” terang Amirudin Akhmad kepada Dfile. Untuk melihat langsung persiapan yang telah dilakukan oleh DAHANA, Tim EMC mengajaknya untuk meninjau langsung perlengkapan yang sudah dipersiapkan dan disimpan sementara di Gedung Workshop DAHANA. Nampak beberapa perlengkapan yang telah disiapkan pada tahap awal ini. Lempengan cetakan untuk uji kepadatan handak serta alat pemanas dan pendingin yang akan digunakan saat pengisian bahan peledak pada bomb produksi P 100L. Tim juga diajak mengecek laboratorium sebagai tempat uji formula serta meninjau langsung pabrik meltpour yang nantinya sebagai tempat pengisian handak bomb pesawat Shukoi. Melihat apa yang telah disiapkan oleh DAHANA, Amirudin Akhmad pun berharap DAHANA untuk segera menyelesaikan tahap awal pembuatan P 100 L. “Kita kan mulai lagi dari nol, jika melihat apa yang telah disiapkan untuk langkah awal sudah sangat memadai, oleh karena itu saya berharap ini secepatnya terealisasi agar nantinya bisa memasuki tahap produksi missal,” ujar Amirudin Akhmad. Dalam menangani proyek ini, PT DAHANA (Persero) tidak sendirian, namun menggandeng perusahaan swasta untuk bekerjasama, PT Sari Bahari dalam pembuatan body P 100 L. Bom P 100 L merupakan bomb yang akan dipasang pada pesawat Sukhoi. Bomb ini memiliki warna khas yaitu hijau yang panjangnya 1.130 mm dengan berat 100 sampai 125 kg, berdiameter 27 mm dan memiliki ekor yang panjangnya 410 mm. http://bumn.go.id/dahana/berita/237/...rsiapan.DAHANA |
![]() |
![]() |
![]() ![]() |
Bookmarks |
Tags |
formil, forum, forum militer, forum militer indonesia, indonesia, militer, militer indonesia |
![]() |
||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Berita Militer & Alutsista | hobbymiliter | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 15th October 2016 05:04 AM |
Berita Militer & Alutsista | hobbymiliter | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 14th October 2016 10:39 AM |
Indonesia Military News | Berita Militer dan Pertahanan Indonesia | admin | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 1 | 27th July 2016 12:15 PM |
Indonesia & China Sepakati Kerjasama Industri Pertahanan | andi.teguh | Diplomasi dan Hubungan Internasional | 6 | 12th November 2013 03:21 PM |
Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN | alnpr | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 24th May 2013 03:42 PM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 29 (0 members and 29 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|
![]() |