
g berupaya mengembangkan rudal hipersonik.
Rudal hipersonik terbagi dalam dua kategori berbeda. Senjata ini dikenal sebagai boost-glide weapon, yang didorong pada lintasan balistik menggunakan roket konvensional. Rudal ini dapat mencakup jarak yang cukup jauh karena terbang sangat tinggi, kemudian jatuh kembali ke bumi, untuk mendapatkan kecepatan dan di ketinggian yang relatif rendah, rudal kembali didorong oleh mesin penggerak, aerodinamis, meluncur dengan kecepatan hipersonik menuju tujuan akhir.
Rudal jelajah hipersonik yang biasanya diluncurkan dengan kecepatan tinggi, menggunakan roket kecil, dan setelah masuk ke bumi, roket didorong oleh pembakaran ram jet supersonik atau scramjet, untuk penerbangan lima kali kecepatan suara (3.800 mil/ jam) atau lebih besar.
Ujicoba yang baru-baru ini gagal dilakukan China dan Amerika adalah jenis rudal hipersonik sistem boost-glide. X-51 Waverider, yang berhasil diuji AS tahun lalu setelah serangkaian kegagalan, adalah contoh dari rudal jelajah scramjet. Kegagalan uji boost-glide mungkin disebabkan oleh masalah dengan roket pendorong daripada glider hipersonik sendiri. Sistem yang tidak bekerja, menunjukkan bahwa boost-glide maupun rudal jelajah bertenaga hipersonik memerlukan pengujian lebih lanjut.
