
Presiden Kuba Raul Castro mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, jumat lalu, dan kedua pihak menyatakan kesiapan untuk lebih memperkuat kerjasama teknis militer antara kedua negara.
Selama pembicaraan, Castro dan Shoigu mereview “ikatan sejarah yang menghubungkan kedua negara dan meratifikasi kemauan untuk terus memperkuat ikatan kerjasama,” ungkap siaran pers yang dikeluarkan pemerintah Kuba.
Selain delegasi Rusia yang dipimpin oleh Shoigu, pembicaraan juga dihadiri Menteri Pertahanan Kuba Leopoldo Cintra Frias dan pejabat senior dari Angkatan Bersenjata Revolusioner Kuba.
Shoigu memulai kunjungan resmi ke Kuba pada hari Jumat. Sebelum pembicaraan, Shoigu meletakkan karangan bunga di Makam Cacahual di luar kota Havana untuk mengenang pahlawan perang kemerdekaan Antonio Maceo (1845-1896).
Ini adalah kunjungan pertama Shoigu ke Kuba sejak pengangkatannya sebagai menteri pertahanan oleh Presiden Vladimir Putin. Agendanya juga termasuk kunjungan ke unit militer Kuba.
Kuba adalah bagian perjalanan Shoigu ke Amerika Latin mulai tanggal 10 Februari, yang juga termasuk Venezuela dan Nikaragua – negara yang mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia.
Rusia dan Kuba adalah sekutu ekonomi dan politik yang dekat selama era Perang Dingin. Hubungan antara kedua negara berkurang setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Pada tahun 2008, Raul Castro memulai kebijakan yang sangat aktif memulihkan hubungan lama dengan Moskow, dengan melakukan kunjungan antara presiden kedua negara. (xinhuanet.com)