---- source:
http://www.hobbymiliter.com/4583/rus...dan-negaranya/ -------
Hobbymiliter.com – Rusia mengatakan pihaknya terkejut dengan keberadaan pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di wilayah utara Norwegia. Kehadiran tentara AS disebut-sebut bernada kontroversial dan mendadak.
“Setelah mencatat beberapa pernyataan yang dikeluarkan oleh pejabat Norwegia mengenai potensi ancaman dari Rusia terhadap Norwegia, kami ingin memahami mengapa Norwegia sangat berniat untuk meningkatkan kekuatan militernya, terutama dengan cara-cara semacam menempatkan tentara AS di Vaernes,” ujar jurubicara Kedutaan Besar Rusia di Oslo, Maxime Gourov dalam sebuah surat elektronik kepada kantor berita AFP Prancis.
Sebagai informasi, Vaernes terletak sekitar 1000 kilometer dari perbatasan utara Norwegia dan Rusia di Laut Arktik.
Pada 10 Oktober 2016, Kementerian Pertahanan Norwegia mengatakan angkatan bersenjatanya bersama Amerika Serikat sedang mengadakan diskusi mengenai persiapan penempatan tentara di pangkalan negaranya. Norwegia juga meminta bantuan “pelatihan dan penyimpanan logistik tambahan” dari AS.
“(Penempatan) tersebut bisa saja akan rutin digelar secara bergantian, (namun) sejauh ini belum ada diskusi mengenai penempatan pasukan secara permanen,” ujar jurubicara Kemenhan Norwegia, Ann Kristin Salbuvik kepada AFP.

Kapal jelajah tempur Pyotr Velikiy (kelas Kirov) yang dikawal oleh kapal pengawas dan helikopter Norwegia di Trondheim. Sumber: AFPPada hari yang sama (10 Oktober), koran Norwegia Adresseavisen melaporkan bahwa Pentagon menginginkan agar 300 personil Marinir AS ditempatkan di Vaerness. Rencananya, penempatan tersebut akan dilakukan pada Januari mendatang.
Amerika Serikat diketahui banyak menyimpan alutsista di Norwegia, yang mayoritas dijaga dalam terowongan-terowongan galian di daerah pegunungan.
Sebelum bergabung dengan NATO pada 1949, Norwegia yang khawatir akan diserang oleh Uni Soviet memilih untuk menutup teritorialnya dari kehadiran pasukan militer asing demi menjaga perasaan Moskow dan mencegah provokasi.
Kebijakan ini kemudian berbalik 180 derajat setelah Norwegia bergabung dengan NATO. Oslo mengizinkan negara-negara sekutunya untuk mengadakan manuver militer di wilayahnya.