---- source:
http://www.hobbymiliter.com/4737/koa...i-tangan-isis/ -------
Hobbymiliter.com – Koalisi pimpinan Amerika Serikat di Suriah berencana untuk menyerang Daesh (ISIS) secara besar-besaran, dengan melancarkan operasi gabungan untuk mengisolasi kota Raqqa yang menjadi sarang ISIS di Suriah. Pada saat yang bersamaan, koalisi juga akan tetap melanjutkan pergerakan untuk membebaskan Mosul di Irak.
“Kami semua merasa penting untuk terus menekan ISIL (ISIS), terutama pada momen-momen seperti sekarang ini. Ini karena mereka sedang merasa tertekan di Mosul,” ujar jurubicara Pentagon, Peter Cook. “Upaya untuk membebaskan Raqqa akan berlangsung, seperti yang suidah dijelaskan oleh Menteri (Pertahanan Ash Carter). Waktunya ialah beberapa minggu (ke depan).”
Ketika ditanya soal perselisihan antara Turki dan Amerika Serikat soal konsep operasi pembebasan Raqqa, Cook menjawab, Ankara dan Washington masih berusaha untuk mencari jalan keluar soal metode yang cocok untuk mengusir ISIS dari “ibukotanya” tersebut.
Pekan lalu, Menhan AS Ash Carter mengatakan pihak koalisi AS perlu segera mengisolasi kota Raqqa dan memanfaatkan militan-militan lokal di lapangan, termasuk diantaranya militan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Partai Persatuan Demokratik (PYD).
![](http://www.hobbymiliter.com/wp-content/uploads/2016/11/3-koalisi-as-siap-bebaskan-raqqa-dari-tangan-isis.jpg)
Militan ISIS tiba di Raqqa pada Mei 2014. Sumber: ReutersNamun, Ankara menolak bekerjasama dengan PKK dan afiliasinya karena menganggap kelompok tersebut sebagai teroris.
Wakil Perdana Menteri Turki sekaligus jurubicara pemerintah, Numan Kurtulmus mengatakan kepada wartawan di Ankara bahwa pihaknya telah menyarankan agar koalisi AS memanfaatkan militan Arab setempat untuk membantu keberlangsungan operasi.
Ia juga menyarankan agar operasi pembebasan Raqqa ditunda sebelum operasi Mosul benar-benar selesai dan terbebas dari keberadaan ISIS.
Meski berbeda pendapat, namun Cook mengatakan Turki dan AS masih sejalan, dan menekankan bahwa kedua belah pihak masih mengadakan “diskusi berlanjut” soal strategi di lapangan.