Dibalik Kesuksesan Fabio Queafliarella Sebagai Pesepakbola Profesional

[DityaWany]

Untuk bisa mendapatkan kesuksesan, pastinya mempunyai tantangan tersendiri. Seperti contoh Fabio Quagliarella, yang menjalani karirnya tantangan demi tantang, sehingga dirinya pernah bermain di klub besar. Tidak perlu berbasai-basi lagi, kita lihat saja beritanya menurtu situs jadwal bola sundul.com.

Hengkangnya Fabio Quagliarella dari kota Naples usai mendapatkan tuduhan bahwa dirinya disebut pidofil dan anggota mafia. Mengingat Gaya Hidup Pemain Sepak Bola satu ini terbilang cukup sederhana, bahkan jauh dari hidup glamor. Ternyata semua atas pemberitaannya terebut yang sudah beredar luas sebuah fitnah yang dilakukan seorang polisi di sana.

Seperti yang kita ketahui, Quagliarella saat ini memperkuat Sampdoria. Meski tak disangka kerjasamanya dengan Napoli terbilang sangat cepat. Bersama klub berjuluk Partenopei, dia hanya menjalani satu musim. Apalagi penyerang asal Italia itu tampak bahagia bisa menjadi bagian dari klub kota kelahirannya di musim 2009-2010.

Sosok pemain sederhana itu pun hancur seketika usai seorang polisi melakukan pemerasan dan meneror kehidupan sang pemain. Tak tanggung-tanggung, pemain berusia 35 tahun itu menjadi bahan fitnah polisi sebagai pedofil dan pengguna narkoba berjenis kokain yang beranggota mafia Camorra. Dengan adanya nama Quagliarella yang terus menerus menjadi perbincangan Berita Pemain Sepak Bola.

Secara sepihak, predisden Napoli bernama Aurelio De Laurentiis menjual sang pemain ke Juventus. Justru pendukung tim tersebut tidak mengetahui atas situasinya yang terjadi, sehingga mereka beranggapan kepindahannya bersama tim juara bertahan dikarenakan uang. Jika itu tidak terjadi, pastinya Quagliarella hingga saat ini bermain bersama Napoli.

Setelah tuduhan yang di terima pemain kelahiran 31 Jamnuari 1983 selama beberapa tahun terakhir tersebut, akhirnya pihak berwajib mampu menangkap pelaku terornya. Dimana sosok poilisi layaknya hantu bagi Quagliarella telah tertangkap yang bernama Raffaele Piccolo. Ketika kebenaran itu sudah didapatkannya, dirinya mengungkapkan hal yang tak diketahui sebagian orang, termasuk hengkangnya dari Napoli.

Apalagi Kehidupan Mewah Pemain Bola satu ini sangat jauh dari hal-hal tersebut, Quagliarella sendiri lebih senang menjalani hidup sederhana. Namun, dengan adanya pemberitaan atas tuduhan dia mampu bersikap dengan sabar dan orang-orang terdekatnya pun membantu hingga permasalahannya terslesaikan. Sehingga namanya saat ini membaik akibat teror yang dilakukan polisi kepadanya.

"Saya sering membayangkan jika dirinya menjadi kapten Napoli, meraih gelar juara bersama klub kota kelahiran saya. Jika hal buruk itu tidak terjadi, saya merasa sangat yakin masih tetap tampil bersama mereka."

Berartinya Napoli Bagi Quagliarella Meski Hanya Sebentar

Kecintaan Fabio Quagliarella terhadap klub asal kelahirannya, Napoli begitu berartinya dimatanya. Bahkan, fans fanatik klub tersebut menyebut Quagliarella merupakan salah satu putra yang selalu dibanggakan. Kepulangannya kembali ke kota tersebut suatu hal terbaik yang datang bagi klub usai beberapa tahun lamanya.

Bahkan, para pendukung Partenopei pun sempat membuatkan lagu untuknya, dimana Sesuatu yang tidak pernah dilakukan suporter mereka di era Maradona. Meski saat ini dirinya memperkuat Sampdoria dan Kisah Hidup Pemain Bola satu ini masih terus mencintai kota kelahirannya.

Menurutnya, ini merupakan sebuah pengalaman yang ternilai dengan apapun selama dirinya berkarir di dunia sepak bola. Untuk itu, Quagliarella ingin fokus menjalani Klasemen Liga Italia Serie A Terbaru musim ini bersama Sampdoria. Apalagi tim yang dibelanya masih belum berlaga di awal musim, meski beberapa klub sudah melakukan laga mereka masing-masing.

Sebagai pemain sepak bola, Quagliarella terbilang sukses dan memiliki prestasi yang cukup baik. Ketika dirinya bermain membela Torino, mampu meraih gelar Serie B pada musim 2001-2002. Lalu dirinya bermain di Juventus dan turut andil membantu Bianconeri meraih tiga kali Serie A, dua kali Supercoppa Italiana dan runner-up Coppa Italia.