Originally Posted by Itsaboutsoul

Dalam kutipan wawancara dengan surat kabar konservatif Israel, Presiden AS mengatakan pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel merupakan pencapaian tertinggi di tahun pertamanya, dan Trump menuntut janji Israel sebagai ‘upah’ Trump karena menyatakan pengakuan tersebut.

Oleh: Sue Surkes (The Times of Israel)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat (9/2) bahwa mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah “pencapaian tertinggi” dalam tahun pertamanya saat menjabat presiden, namun Israel harus membuat “upaya kompromi lebih keras untuk perdamaian” sebagai gantinya.

Berbicara kepada Sheldon Adelson yang memiliki Israel Hayom, Trump mencatat pengakuan “Yerusalem sebagai ibu kota Israel” di tanggal 6 Desember dalam sorotan.

“Saya pikir Yerusalem adalah pencapaian yang sangat besar. Dan saya pikir itu adalah hal yang sangat penting. Ibu kota tersebut, setelah Yerusalem menjadi ibu kota besar Anda, adalah hal yang sangat penting bagi banyak orang,” kata Trump berdasarkan kutipan wawancara yang dirilis pada hari Jumat menjelang publikasi penuhnya hari Minggu mendatang di harian Yahudi konservatif.


“Saya bersyukur, dan dalam beberapa kasus tidak terlalu bersyukur, bahwa saya jujur 100 persen tentang hal itu. Tapi itu adalah janji yang sangat penting yang saya buat dan saya memenuhi janji saya,” katanya, mencatat bahwa “lobi untuk menentangnya luar biasa kuat.”

Langkah tersebut dipuji oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan oleh para pemimpin di sebagian besar spektrum politik Israel. Guatemala telah mengumumkan akan mengikuti AS dalam memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.

Namun keputusan tersebut memicu protes di beberapa negara dan ditolak dalam resolusi Majelis Umum PBB yang tidak mengikat. Para pemimpin Arab dan Muslim telah mencerca hal itu dan Palestina memutuskan kontak dengan AS, mengatakan bahwa Washington tidak lagi menjadi “perantara jujur” dalam perundingan damai.

Trump kemudian mengatakan bahwa dia telah menyebut Yerusalem dan mengeluarkan isu tersebut dari meja perundingan, menambahkan bahwa dia telah merencanakan agar janji Israel harus “dibayar” dalam negosiasi selanjutnya untuk deklarasi tersebut.

Ketika ditanya apa maksudnya, Trump mengatakan kepada surat kabar tersebut dalam wawancara: “Saya ingin menjelaskan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Mengenai batas-batas tertentu, saya akan memberikan dukungan saya terhadap apa yang kedua belah pihak sepakati di antara mereka sendiri.”


Dan ditanya apakah Israel harus memberikan sesuatu sebagai pengganti keputusan di Yerusalem, Trump mengatakan bahwa geometry dash “Saya pikir kedua belah pihak harus membuat kompromi yang sulit untuk mencapai kesepakatan damai.” Dia tidak menjelaskan lebih jauh.


Sumber : Terungkap: Trump Tagih ‘Hutang Janji’ Israel atas Pengakuan Yerusalem