forumku.com logo Forumku Borobudur Budaya Indonesia
forumku  

Go Back   forumku > >
Register Register
Notices

Indonesia Bangga! Main Forum Description

Post New Thread  Reply
 
Thread Tools Search this Thread Display Modes
Old 28th July 2012, 06:41 AM   #1
midas
Wk. RT
 
midas's Avatar
 
Join Date: 16 Jul 2012
Userid: 19
Location: indONEsia
Posts: 70
Likes: 0
Liked 2 Times in 2 Posts
Default

Trimah Mawi Pasrah

"Trimah mawi pasrah.
Suwung pamrih, tebih ajrih.
Langgeng tan ana susah, tan ana seneng.
Antheng mantheng sugeng jeneng."

Artinya, "Menerima dengan pasrah. Tiada pamrih, jauh dari takut. Abadi tiada duka, tiada suka. Tenang memusat, bahagia bertakhta."

Konsep "trimah mawi Pasrah", oleh Drs. R. M. P. Sosrokartono, diperjelas dengan apa yang pernah beliau katakan di bawah ini :

"Ikhlas marang apa sing wes kelakon.
Trimah apa kang dilakoni.
Pasrah marang apa bakal ana."

Artinya, "Ikhlas terhadap apa yang telah terjadi. Menerima apa yang dijalani. Pasrah terhadap apa yang akan ada."

Jadi, selain bergandengan dengan ilmu sabar, ilmu pasrah dan ilmu trimah juga bergandengan dengan ilmu ikhlas, tidak mencari pamrih, tidak karena ingin dipuji, tidak pamer kepada orang lain. Apa yang telah terjadi, biarlah terjadi, karena kepasrahan akan membawa keridhaan, dan keridhaan akan membawa keikhlasan, dan itulah sabar, sebuah sifat yang sangat disukai oleh Tuhan.

"Trimah mawi Pasrah" juga dapat diartikan bahwa manusia hanya dapat berusaha, sedangkan Tuhanlah yang menentukan segalanya. Oleh karena itu, janganlah terlalu menyesali nasib, karena dibalik derita ada bahagia, dibalik kesusahan ada kemudahan. Yang pasrah akan mendapat kemudahan, yang ridha akan mendapatkan ganti, yang sabar akan mendapatkan kemuliaan dan yang ikhlas akan mendapat ketenangan dan kebahagiaan hati.



Suwung Pamrih Tebih Ajrih

" ... Suwung pamrih, suwung ajrih, namung madosi barang ingkang sae, sedaya kula sumanggaken dhateng Gusti ... "

Artinya, " ... Tiada pamrih, tiada takut, hanya mencari sesuatu yang baik, semua saya serahkan kepada Tuhan ... "

"Yen kula ajrih, kenging dipun wastani ngandut pamrih utawi ancas ingkang boten sae."

Artinya, "Jika saya takut, boleh dikatakan (bahwa saya) menyimpan pamrih atau niat yang tidak baik."

"Luh ingkang medal sangking manah punika, dede luh ipun tangis pamrih, nanging luh peresanipun manah suwung pamrih."

Artinya, "Air mata yang keluar dari hati ini, bukanlah air matanya tangis pamrih, tetapi air mata perasan hati yang kosong pamrih."

Ketika anda menangis, menangislah karena syukur dan ikhlas, bukan karena menginginkan imbalan yang tak kunjung tiba. Apalah artinya menantikan imbalan, jika semua yang ada tak mengizinkan. Apalah artinya tangisan hanya gara-gara ingin dipuji, dibalas atau diberi, jika kemuliaan jauh dari kita. Yang terpenting adalah kedamaian, ketentraman, aman, kebahagiaan dan kemuliaan.

Pamrih itu hanya membuat seseorang menjadi penakut, picik, menderita, menjenuhkan, bahkan dapat membuat orang menjadi hina.

Apalah artinya berpegang kepada kesementaraan, jika di alam baka kita dicambuk derita ?!



Padhang Ing Petheng

" ... Wosipun inggih punika ngupadosi padhang ing peteng; seneng ing sengsara, tunggaling sewu yuta ... "

Artinya, "Yang jelas adalah mencari terang di dalam gelap; senang dalam kesengsaraan, ribuan juta contohnya."

Apa saja yang ada di dunia ini relatif. Di bumi ini selalu ada dualisme, seperti padhang-peteng; seneng-sengsara; sehat-sakit; hujan-panas dan lain sebagainya. Demikianlah yang namanya kehidupan. Peteng terus itu tidak ada. Padhang terus juga tidak ada. Seneng terus itu juga tidak ada. Sengsara terus itupun tidak ada. Oleh karena itu, yang bertentangan itu dibutuhkan dalam kehidupan ini. Dengan adanya panjang, kita tahu pendek; dengan adanya sakit, kita bisa merasakan sehat. Dengan mengetahui baik, maka kita tahu apa itu buruk.

Hujan dan panas, keduanya dibutuhkan dalam kehidupan ini. Kalau orang tidak mau peteng dan selalu ingin yang padhang saja, apa jadinya dunia ini? Kapan kita istirahat, kapan kita tidur? Kalau peteng terus, apa saja yang semula tumbuh pasti mati. Sebab tidak terkena sinarnya matahari. Kalau panas terus, bumi ini akan kering kerontang, kematian akan tersebar di muka bumi. Kalau hujan terus, pasti terjadi banjir di mana-mana. Daratan akan tenggelam, kelaparan melanda dunia disertai kematian umat manusia. Dimana-mana yang ada cuma air! Apa jadinya bumi ini?

Senang dan sengsara harus diterima seperti apa adanya, karena kedua-duanya membawa manfaat dan didalamnya ada hikmah yang tersembunyi. Janganlah kita terikat atau terbelenggu oleh senang dan susah. Jika kesengsaraan datang, terimalah. Jika kesenangan datang, sambutlah. Mengapa? Supaya hidup ini dapat dijalani dengan tenang.

Di manapun anda temukan kegelapan, maka terangilah. Di manapun anda temukan kesengsaraan, maka berilah kesenangan. Janganlah berhenti melakukan tugas itu, karena berjuta-juta yang membutuhkan cahaya terang dan sinar kebahagiaan.



Catur Murti

Catur itu empat, sedangkan Murti itu penjelmaan. Jadi yang dimaksudkan adalah empat yang dijelmakan menjadi satu. Menurut Aksan, Catur Murti adalah bersatunya empat faal, yaitu pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan.

Berawal dari keinginan atau kehendak (perasaan), itulah yang menyebabkan berpikir dan tindak lanjutnya adalah berkata, terakhir berbuat. Pikiranlah yang mendorong kita untuk berkata maupun berbuat. Sekarang tergantung kepada pikirannya. Kalau pikirannya baik/benar, maka akan mengeluarkan kata-kata yang baik/benar. Kalau pikirannya baik/benar, akan mendorong untuk berbuat baik/benar. Jika pikirannya jahat/tidak benar, akan mendorong orang untuk berkata yang jahat dan berbuat jahat.

Kebencian jangan diberi kesempatan untuk merajalela di alam pikiran kita. Kita harus menjinakkan kebencian yang ada di dalam pikiran kita, kemudian kita pudarkan atau kita kecilkan, agar pikiran jahat itu dapat kita hilangkan. Kalau sudah begitu, jangan diingat-ingat lagi orang yang pernah membuat anda jadi benci. KAta-katanya, perilakunya, jangan diingat lagi. Dengan berjalannya waktu, anda akan melupakan itu semuanya. Berterima kasihlah kepada Tuhan, karena anda dikaruniai sifat lupa, kalau anda tidak diberi lupa, maka anda akan ingat segala-galanya, apakah anda tidak bertambah pusing?

Ada kalanya kita menggunakan pikiran yang baik, namun masih dianggap kurang cukup. Menggunakan perasaan yang baik pun masih ada kekurangannya.

Sebagai contoh : Anda sedang berjalan dengan seorang teman. Kebetulan teman itu tidak punya uang sama sekali. Dan sama-sama lapar, tetapi uang anda hanya Rp 2000. Anda mampir di warung, nasi satu piring Rp 2000. jadi yang makan hanya anda sendiri. Sebab, uang itu adalah uang anda sendiri dan anda sangat lapar. Teman anda menunggu sambil berdiri, di luar warung. Sampai hatikah anda berbuat begitu?
Contoh lainnya : Uang Rp 2000 anda berikan kepada teman anda, teman anda yang makan. Anda hanya duduk saja di dalam warung, sambil mengamati teman anda yang sedang menikmati makanannya.

Pada contoh yang pertama, anda egoistis. Sekalipun berpikir benar. Pada contoh yang kedua, anda adalah orang gila yang baik hati. Sekalipun berperasaan benar. Nah, coba anda mencari makanan yang harganya Rp 1000 saja. Anda dan teman anda sama-sama dapat makan. Anda makan tidak kenyang, tetapi sudah makan. Teman anda tidak kelaparan. Jadi sebelum anda berbuat, pikiran yang benar harus diselaraskan dengan perasaan yang benar. Artinya, ada unsur penyelarasan. Dengan begitu, dalam konteks tersebut, perbuatan anda adalah "Perbuatan benar".

Dengan demikian, Catur Murti itu merupakan kesatuan, tidak boleh dipisahkan, jangan ambil protholannya saja, ambillah kesatuannya, keseluruhannya. itu baru namanya Catur Murti. Selain itu, Catur Murti bukan hanya sekedar dihafalkan, tapi harus dihayati dan diamalkan. Berlatih Catur murti tanpa berhenti, baru ada manfaatnya. Sehingga menyatu dengan jiwa kita, sehingga kita terbiasakan untuk berpikir benar, berperasaan benar, berkata benar dan berbuat benar. Dalam situai dan kondisi apapun reaksi kita jadi cepat dan dalam mengambil keputusan bisa dengan tepat dan benar.

Tuhan telah memberi kita 2 buah mata, 2 buah telinga dan 1 mulut. 2 buah mata, artinya banyak-banyaklah melihat. 2 buah telinga, artinya banyak-banyaklah mendengar. 1 buah mulut, kalau tidak perlu sebaiknya ditutup. Sebab mulut adalah pintu gerbang yang mendatangkan bahaya.

lanjut...
midas is offline   Reply With Quote
Sponsored Links
Old 28th July 2012, 06:41 AM   #2
midas
Wk. RT
 
midas's Avatar
 
Join Date: 16 Jul 2012
Userid: 19
Location: indONEsia
Posts: 70
Likes: 0
Liked 2 Times in 2 Posts
Default

Benci (kebencian)
Hidup ini jadi tegang dan gelisah. Kebencian dapat melahirkan dendam. Dendam dapat melahirkan ketidaktenangan. Gelisah dan gundah gulana itu juga akibat dari sebuah kebencian.
Serakah
Keserakahan menyebabkan hati kita tertutup. Hati yang tertutup tidak dapat melihat kepentingan orang lain, tidak dapat merasakan penderitaan orang lain. Yang dipikirkan hanya kepentingan, kesenangan dan keselamatan dirinya sendiri.
Iri Hati
Orang yang iri hati selalu merasa tidak senang, jika orang lain senang. Ia tidak merasa bahagia kalau orang lain bahagia. Ia merasa kecil hati melihat orang lain sukses. Orang yang iri hati itu hatinya kerdil, karena ia tidak mau menerima kenyataan dengan lapang dada atau mengakui kesuksesan orang lain, kegembiraan orang lain, kebahagiaan orang lain. Orang iri hati cepat sekali untuk memfitnah orang, menggunjing atau menjelekkan orang lain yang sukses.
Fitnah
Selama kita benar, jangan takut terhadap fitnah. Kalau kita tak berbuat yang neko-neko, kita merasa benar, tak perlu memikirkan fitnah itu. Biarkan saja, diamkan saja dan hadapi dengan kesabaran.
Bodoh (kebodohan)
Bilamana kita sedang marah, sedang membenci, sedang iri hati, sedang serakah, pada saat itu kita dalam keadaan bodoh, yang artinya tidak punya kemampuan untuk mengendalikan diri/lepas kontrol. Saat itu pikiran kita jadi gelap, tidak sadar, tidak bijaksana, kita jadi bodoh (tidak seperti biasanya, cerdas, bijaksana). Karena bodoh, ada kemungkinan kita memukul atau membunuh tanpa kesadaran. Melakukan hal-hal membahayakan untuk diri sendiri dan orang lain, dan kita pun menderita lahir batin. Kita baru sadar, setelah itu semua terjadi. Kesadaran yang datangnya terlambat.

Mutiara-mutiara

"... Kula badhe nyobi prabotanipun wong lanang, inggih punika: bares, mantep, wani. ..."

"... Saya akan mencoba identitas seorang lelaki, yaitu: jujur, mantab, wani ..."

"Boten kenging tiyang jaler ngunduri utawi nyingkiri bebaya utami, saha cidra dhateng pengajeng-ajeng lan kepercadosipun sesami."

Intinya, seorang pemberani jangan takut menghadapi apapun..

"Yen kapergok aja mlayu."

..dan jika bertemu suatu bahaya, jangan lari. (Bertanggungjawab)

"Ing donya mung kebak kangelan, seng ora gelem kangelan aja ing donya."

"Di dunia penuh dengan kesusahan, yang tidak mau susah jangan di dunia."

"Ajinipun inggih boten sanes naming aji tekad, ilmunipun ilmu pasrah, rapalipun adiling Gusti."

Intinya, tak perlu mempelajari ajian-ajian, cukup dengan tekad yang baik, dengan kepasrahan yang benar dan selalu berlindung di bawah sifat adil tuhan.

"Kula bade ngukur dedeg kula, nimbang botin kamantepan, njajagi gayuhanipun budi."

Intinya, di dalam sebuah pengembaraan, sebaiknya seseorang juga perlu mempertimbangkan keyakinan yang dimilikinya dan mendalami raihan budi. Sejauh mana keyakinan dan raihan budinya, dapat dilihat setelah seseorang menjalani pengembaraan, karena di sanalah kedua hal tersebut dapat teruji dan terbukti.

"Pakerti asor numusi anak putu lan mbekta kasengsarane tiyang katah."

Intinya, harus tahu bahwa perbuatan atau akhlak yang buruk dapat terwarisi oleh sang anak dan dapat mendatangkan kesengsaraan orang lain.

"Aja dumeh, tepa slira, ngerti kuwalat."

Intinya, janganlah merasa hebat. Terhadap siapapun harus tenggang rasa. Dan harus tahu kena tuah (semisal hukum karma).

"Wani mengku: anteping ati, kencenging pikir, boboting kekuatane."

Intinya, kemantapan dan kekuatan hati, pikiran yang kuat atau teguh dan bobotnya kekuatan harus dimiliki.

"Nekad: Kekendelan, ngluwihi kekuatan."

Intinya, bertekad bahwa kepastian (di dalam diri) itu melebihi kekuatan.

"Dede tekad pamrih, nanging tekad asih."

Intinya, berdasarkan pada tekad asih, bukan tekad pamrih.

"Tiyang mlampah punika, sangunipun lan gembolanipun satunggal, inggih punika : "maksudipun"."

Intinya, orang berjalan hanya mempunyai satu bekal, yaitu niat.

"Barang sanesipun saged dipun wastani ngriribedi lan ngrawati lampah, kenging dipun wastani ugi : Ngendoni niyat utawi "ngeker ancas lan tujuning lampah"."

Intinya, barang lainnya selain niat yang baik, hanya akan menjadi penghalang dan memperberat langkah, dapat juga dinamakan sesuatu yang bisa mengendorkan niat, bisa memutar tujuan perjalanan. Gara-gara mencari sesuatu yang tak jelas, niat seseorang dapat berubah.

"Ingkang tansah dados ancasipun lampah kula mboten sanes namung sunyi pamrih, puji kula mboten sanes namung sugih, senengipun sesami."

Intinya, dalam menjalankan tugasnya niat beliau tak lain adalah sunyi pamrih, tidak mencari imbalan, sedangkan puji beliau adalah puji cukup, selamat dan kesenangan orang lain.

"Prabot kula boten sanes badan lan budi."

Intinya, atribut yang hanya bisa dibawa kapan saja adalah badan dan budi.

"Nyebar wiji sederekan lan wiji utamining kejawen ing manca negari."

Intinya, benih-benih persaudaraan dan keutamaan orang Jawa-lah yang harus diperjuangkan. Itu jika anda orang Jawa. Jika bukan, ya keutamaan bangsa anda yang harus anda perjuangkan, sebarkan ke mana saja anda berada. Namun yang terpenting disini ialah persaudaraan bukan permusuhan. (Perlu diingat bahwa sewaktu beliau menulis mutiara-mutiara ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia belum berdiri.)

"Tumraping kula piyambak, kejawi urun batos, raos, kula kedah wani urun badan, urun dada, urun bahu."

Intinya, memberikan pertolongan kepada sesama, bahkan dalam sebuah pengembaraan, selain menyumbangkan batin dan rasa, juga harus berani menyumbangkan badan, dada dan bahu. Sekujur tubuh, lahir dan batin harus bersedia disumbangkan demi kebahagiaan bersama.

"Ngawula dateng kawulaning Gusti lan memayu ayuning urip, tanpa pamrih tanpa ajrih, jejeg mantep, mawi pasrah. Sebab payung kula Gusti kula, tameng kula inggih Gusti kula."

Intinya, dalam menjalani kehidupan disarankan mengabdikan diri kepada abdinya Tuhan, menyempurnakan kebahagiaan hidup, tanpa pamrih tanpa takut, tegak, mantap dengan jalan tawakkal. Sebab, yang patut dijadikan tempat berlindung dan bergantung hanyalah Tuhan.

"Yen kula mundur sebab ajrih, kula kenging dipun wastani kirang dhateng Gusti."

Intinya, seseorang yang mundur dari sebuah pertempuran (perjalanan dalam hidupan) karena takut, itu dapat dinilai sebagai orang yang kurang pasrah kepada Tuhan.

"Angungkup kabeh, anyandak siji."

Intinya, semuanya harus diraih, tapi hanya satu yang menjadi sumbernya, yaitu ridha Ilahi.

"Ambuka netra, tegesipun anutup netra. Anggelar pemandeng, tegesipun angringkes pemantheng."

Intinya, mata yang dibuka adalah mata yang ditutup. Meluaskan pandangan adalah konsentrasi. Mata bathinlah yang harus diutamakan, agar tidak mudah tergiur oleh gemerlap dunia yang hanyalah semu.

"Perlunipun lan maksudipun inggih punika nyukani urunan piwulang, pitedah lan tulada dhateng para sederek ing ngriki, ingkang asor inggih ingkang luhur, ingkang mlarat ingkang sugih."

Intinya, semua yang dilakukan itu dijadikan pelajaran untuk diri sendiri dan orang lain, sebagai petunjuk bersama, bahwa sesungguhnya yang hina itulah yang luhur, yang miskin itulah yang kaya. Penampilan seseorang tidak dapat dijadikan pertanda, melainkan apakah ada yang baik dibalik penampilan yang baik, atu mungkin orang yang seakan baik tapi berhati jahat.

" Je moet leren om te doorvoelen.
dat het leven een is, Ti.
Alles is in dat ene.
En dat leven is juist in jou.
Onthou dat.
Alles is in jou.
En jij, je ben in alles. . . . . "

"Kamu harus belajar untuk merasakan. bahwa kehidupan itu adalah satu, Ti Semuanya ada didalam satuan itu. Dan kehidupan itu justru ada di dalam mu. Ingatlah. Semuanya ada didalam mu Dan kamu, kamu adalah semuanya"
"Ikhlas marang apa sing wis kelakon. Trimah apa kang dilakoni. Pasrah marang apa kang bakal ana. "

Artinya, ikhlas terhadap apa yang telah dijalani. Menerima apa yang sedang dialami. Pasrah terhadap apa yang akan dihadapi.

"Jen kersa njangoni, sampun njangoni uwas, nanging njangoni mantep lan pasrah. Punika sangunipun wong lanang."

cukup dulu sampai disini, ntar kalo ada tambahan bisa dilanjut

Last edited by midas; 28th July 2012 at 06:50 AM..
midas is offline   Reply With Quote
Old 28th July 2012, 07:06 AM   #3
midas
Wk. RT
 
midas's Avatar
 
Join Date: 16 Jul 2012
Userid: 19
Location: indONEsia
Posts: 70
Likes: 0
Liked 2 Times in 2 Posts
Default

kenapa Indonesia harus bangga?!

Bung Karno pernah berkata, “Bangsa yang Besar,Bangsa yang Menghargai Pahlawannya” dan Bung Karno juga pernah berkata, "jangan sekali-kali meninggalkan sejarah". Sastrokartono adalah orang yang besar dan beliau merupakan salah satu dari sekian banyak putera bangsa (walau terlupakan) yang telah berjuang demi lahirnya republik ini.

Berikut adalah kutipan pidato beliau yang berjudul Het Nederlandsch in Indie (Bahasa Belanda di Indonesia) ketika menjadi menjadi pembicara dalam Kongres Bahasa dan Sastra Belanda ke-25 di Gent, Belgia, pada September 1899...
“Dengan tegas saya menyatakan diri saya sebagai musuh dari siapa pun yang akan membikin kita (Hindia Belanda) menjadi bangsa Eropa atau setengah Eropa dan akan menginjak-injak tradisi serta adat kebiasaan kita yang luhur lagi suci. Selama matahari dan rembulan bersinar, mereka akan saya tantang!”

Indonesia harus bangga!!!
midas is offline   Reply With Quote
Post New Thread  Reply

Bookmarks



Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Salah Kaprah banget Masa di Uang Baru yang Bukan Pahlawan Diambil Gambarnya revansyah Pengobatan Tradisional dan Alternatif 0 20th December 2016 09:54 AM
Zastava M48 "Indonesian Police Carbine" , Senjata POLRI yang terlupakan. hobbymiliter Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military 0 3rd October 2016 02:40 PM
3 Ponsel Merek Nokia Yang Terlupakan kloningan.gue Forumku the Lounge 0 12th October 2014 09:35 PM
Satu kata yang sering terlupakan adi.panji Forumku the Lounge 1 16th October 2012 11:04 AM


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 06:36 AM.


forumku.com is supported by and in collaboration with

forumku.com kerja sama promosi kiossticker.com 5 December 2012 - 4 Maret 2013 Web Hosting Indonesia forumku.com kerja sama promosi my-adliya.com forumku.com kerja sama promosi situsku.com

Promosi Forumku :

CakeDefi Learn to Earn

Positive Collaboration :

positive collaboration: yukitabaca.com positive collaboration: smartstore.com positive collaboration: lc-graziani.net positive collaboration: Info Blog

Media Partners and Coverages :

media partner and coverage: kompasiana.com media partner and coverage: wikipedia.org media partner and coverage: youtube.com

forumku.com
A Positive Indonesia(n) Community
Merajut Potensi untuk Satu Indonesia
Synergizing Potentials for Nation Building

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2025, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2025 DragonByte Technologies Ltd.
Google Find us on Google+

server and hosting funded by:
forumku.com kerja sama webhosting dan server
no new posts