Jakarta - Sektor tunggal putra dan putri masih belum menunjukkan taringnya dalam hal peningkatan prestasi di 2014. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky, menyebut kurangnya stok pemain pada kedua sektor tersebut jadi penyebab.
"Ya, kalau saya bilang kita masih mencari ikonnya siapa? Ganda putra dan ganda campuran ikonnya bermunculan terus, ini yang memang perlu kita lestarikan. Justru untuk sektor tunggalnya yang tidak ada," kata Rexy, di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Itu sebabnya, lanjut dia, PBSI saat ini tengah menggunakan jasa para ikon berprestasi sektor tunggal pada tahun-tahun lawas seperti Susi Susanti, Taufik Hidayat, dan Hariyanto Arbi untuk memberikan motivasi bagi para atlet di sektor tunggal putra dan putri.
"Kami memilih Susi, Taufik, dan Hariyanto Arbi karena mereka bisa menjadi sosok atau ikon pemberi motivasi. Contohnya, ketika Susi bertanding dengan China dia bisa juara. Ini yang saya pikir bisa mengangkat moral para atlet putra putri kita untuk bisa berbicara di olimpiade 2016," jelasnya.
Lemahnya kekuatan Indonesia di nomor tunggal untungnya masih ditutupi oleh nomor ganda yang menunjukkan prestasi cukup baik. Termasuk di antaranya adalah sukses pasangan ganda putri dan ganda putra merebut emas di Asian Games melalui pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
sumber
http://sport.detik.com/read/2014/12/...utri?s99220269