
Mantan manajer Persepam Madura United Achsanul Qosasi mengaku tidak ingin tergesa-gesa mengambil keputusan setelah namanya masuk ke dalam daftar salah satu bakal calon ketua umum PSSI periode 2015-2019.
Sebelumnya, komisi pemilihan telah mengumumkan 11 nama calon ketum PSSI yang dipilih dari klub maupun asosiasi provinsi (asprov) PSSI. Djohar Arifin Husin dan La Nyala Mattaliti kembali dicalonkan.
Selain itu, nama-nama yang malang melintang di sepakbola, seperti Bernhard Limbong, Joko Driyono, hingga Achsanul turut meramaikan bursa pemilihan ketua umum PSSI.
Achsanul mengatakan, ia memilih menunggu reaksi publik. Menurutnya, pengakuan dari mayoritas masyarakat sangat penting bagi lembaga sepakbola tertinggi tanah air ini.
“Saya terus terang tidak melakukan gerakan apapun. Jadi kita liat perkembangan saja. Saya ingin tahu dulu reaksi publik terhadap pencalonan itu, karena dalam PSSI ini milik publik, walaupun pemilihnya orang-orang bola [anggota PSSI],” ungkap AQ, sapaan akrab Achsanul kepada Goal Indonesia.
AQ menambahkan, program dan kelembagaan PSSI akan terganggu bila publik tidak mempercayai kredibilitas dan visi sang ketua umum.
“Kepercayaan publik tetap penting. Jangan sampai orang-orang bola [anggota PSSI] memilih saya, tapi mayoritas publik tidak menyetujui. Ini akan mengganggu program dan organisasi PSSI sendiri,” tambahnya.
Selain itu, AQ juga terganjal undang-undang Badan Pengawas Keuangan (BPK). Hal ini pula yang menjadi alasan pengunduran dirinya dari kursi manajer Persepam akhir musim lalu.
“Sekarang saya masih menjabat di BPK, saya harus banyak minta pendapat teman-teman BPK, dan lainnya,” pungkasnya.
sumber
http://www.goal.com/id-ID/news/1387/...m-pssi?ICID=SP