Kenaikan Bunga KPR BTN Beratkan Cicilan Nasabah

[sucyresky]

JAKARTA – Kenaikan bunga atas kredit pemilikan rumah (KPR) dinilai memberatkan nasabah. Pasalnya, kenaikan suku bunga yang ditetapkan tidak tanggung-tanggung.

Seperti yang dialami seorang nasabah pengguna manfaat KPR, Kemas Irawan. Selama dua tahun pertama, dia mendapat bunga 7, 49 persen untuk jangka waktu 25 tahun. Menginjak tahun ketiga, bunga KPR yang diberikan cukup menguras kantong.

“BTN menaikkan bunga menjadi 13,5 persen, padahal di dalam situsnya bunga untuk KPR tercatat 11 persen. Saya kemudian menemui pimpinan BTN Ciputat yang menandatangani surat pemberitahuan mengenai kenaikan suku bunga tersebut,” jelas Kemas kepada Okezone di Jakarta.

Dia melanjutkan, pimpinan tersebut kemudian mengaku, pihaknya tidak bisa menurunkan suku bunga, karena BTN Ciputat hanya berwenang mencetak surat dan mengirimkan, sementara kebijakan untuk mengubah persentase itu kewenangan dari BTN Pusat.

“Dia pun menyarankan agar saya menuju ke BTN Pusat untuk meminta keringanan. Namun hingga bulan kedua ini, saya belum ke BTN Pusat karena kesibukan. Apalagi, mendengar cerita sejumlah kawan yang menyebutkan jika percuma meminta kebijakan penurunan suku bunga karena kemungkinannya sangat kecil,” jelas dia.

Hal yang sama juga dialami oleh Darmen. Nasabah KPR BTN ini mengeluhkan kenaikan suku bunga yang awalnya 9,75 persen menjadi lebih dari 13 persen. “Mulai April kemarin naik segitu,” tutur dia.

Alhasil, cicilan per bulan yang dia bayarkan mengalami kenaikan dari awalnya Rp2,6 juta menjadi lebih dari Rp3 juta per bulan.

SUMBER : Okezone.com