Kenaikan Harga BBM 'Badai' untuk Petani & Nelayan

[alnpr]

Spoiler

Sektor pertanian dan perikanan akan terpukul dengan kenaikan harga BBM. Setiap terjadi kenaikan BBM, petani dan nelayan akan menghadapi gejolak harga, meningkatnya biaya produksi dan tingginya biaya distribusi.

Anggota Komisi IV DPR yang membidangi masalah pertanian, Ma'mur Hasanuddin menyayangkan kebijakan pemerintah melalui Surat Menteri Keuangan Nomor S-339/ MK.02/2013 Tanggal 14 Mei 2013 Tentang Kebijakan Penghematan Dan Pengendalian Belanja Kementerian Negara/Lembaga (K/L Tahun 2013) bahwa kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan diminta untuk melakukan penghematan.

"Saya sangat menyayangkan regulasi APBN-P yang mesti memangkas anggaran dua kementerian yang bersentuhan langsung dengan rakyat kecil yaitu petani dan nelayan. Bukannya di tambah malah dikurangi. Sedangkan yang ditambah malah yang tidak dekat dengan rakyat kecil seperti Kementerian ESDM dan Kementerian Pendidikan,” ujar Ma’mur dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/6/2013).

Ma’mur menambahkan, Kementerian Pertanian akan dipangkas Rp1,44 tiliun, sedangkan Kementrian Kelautan Perikanan akan dipangkas sebesar Rp479,11 miliar.

Saat ini petani dan nelayan merupakan struktur terbesar dalam masyarakat Indonesia namun ironisnya sebagian besarnya adalah kalangan miskin, kenaikan BBM dipastikan akan memukul daya produksi dan konsumsi mereka.

Kenaikan BBM juga akan menyebabkan kenaikan biaya produksi, karena kenaikan harga barang-barang konsumsi maupun kenaikan sarana produksi pertanian seperti pupuk dan pestisida yang membuat biaya produksi melonjak. Yang lebih parah adalah para nelayan kecil. Aktifitas produksinya, akan sangat tergantung BBM terutama solar.

“Kelangkaan solar dan kenaikan BBM bagi nelayan, merupakan badai yang menerjang kehidupan mereka,” tegas Ma’mur.

Sumber: http://bit.ly/13BGKsZ

[Thertamann]

Tapi kalau harga BBM tidak naik, nanti inflasi kita justru bertambah.