Jika Anda tumbuh di era awal atau pertengahan 2000an, Anda pasti tidak asing dengan MySpace.
Ini adalah jejaring sosial yang dahulu sangat populer untuk musik di mana musisi bisa berbagi lagu dan pengguna dapat menyesuaikan profil dengan lagu favorit mereka. Tak pelak platform ini adalah salah satu pionir jejaring sosial.
Platform musik ini bahkan masih sempat bertahan di bawah bayang-bayang Facebook, Instagram, Twitter, dan Snapchat. Banyak musisi ternama yang muncul dari platform ini, katakanlah Arctic Monkeys, Panic! At The Disco, dan juga Justin Timberlake pasca N'Sync.
Namun hal ini seketika pudar oleh berita baru, di mana sekitar 50 juta lagu hilang dari platform tersebut. Melansir Engadget, lagu-lagu yang hilang ini adalah lagu yang diunggah dari tahun 2003 hingga 2015.
Hal ini sebenarnya sudah disadari banyak pengguna dari setahun lalu, dan MySpace mengakui ada masalah di aspek tersebut dan akan membenahinya. Namun akhirnya, MySpace menyebutkan bahwa file musik yang hilang tersebut rusak (corrupt) dan tak bisa ditransfer ke situs yang baru.
Pengumuman dari
MySpace ini dipasang jadi sebuah banner web di situs mereka, namun kini telah dihapus. Selebihnya, MySpace tidak mengumumkannya di tempat lain. Twitter resminya berhenti mencuit sejak 2017 dan siaran pers berhenti sejak 2015.
MySpace sendiri tidak lepas dari masalah. Pada 2012 ia bertarung dengan Apple di meja hijau soal ikon aplikasi Apple Music. MySpace kalah dan kehilangan hak atas jutaan lagu dan dikecam fans karena banyak lagu nostalgia di sana.
MySpace sendiri dibeli oleh Time Inc di tahun 2016 dan masalah belum lepas merundung. Di tahun yang sama jejaring sosial ini diretas sehingga data pengguna terekspos oleh hacker.