forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Business and Economy! (https://www.forumku.com/business-and-economy-/)
-   -   PT Pos Optimistis Raih Pendapatan Rp4,3 T Tahun Ini (https://www.forumku.com/business-and-economy-/21384-pt-pos-optimistis-raih-pendapatan-rp4-3-tahun-ini.html)

nonasakamoto 25th November 2014 11:44 AM

Dpr minta pertamina kelola sendiri blok mahakam
 
DPR MINTA PERTAMINA KELOLA SENDIRI BLOK MAHAKAM
http://wartaekonomi.co.id/read/2014/...k-mahakam.html


https://imageshack.com/i/ey57wFdej

Quote:

WE Online, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR Kurtubi meminta PT Pertamina (Persero) mengelola sendiri Blok Mahakam, Kaltim, agar memberikan manfaat maksimal bagi negara.

"Dengan 100 persen Blok Mahakam dimiliki Pertamina maka negara juga mendapat manfaat sebesar 100 persen," ujarnya di Jakarta, Minggu (23/11/2014).

Menurut politisi Nasdem tersebut, keputusan pemerintah memberikan Mahakam yang sebelumnya dikelola Total E&P Indonesie ke Pertamina merupakan langkah tepat.

"Kenapa tepat? Karena Total sudah mengelola selama 50 tahun. Jadi, sudah cukup," katanya

Ia menjelaskan alasan kedua adalah karena cadangan migas di Blok Mahakam masih besar. "Terbukti, Total masih berkeinginan melanjutkan pengelolaan Mahakam," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, kalau Pertamina mengelola 100 persen Mahakam maka pemanfaatan gas buat domestik bisa lebih mudah dan maksimal. Negara bisa mengatur pemanfaatan gas Mahakam buat konversi bahan bakar kendaraan dari minyak ke gas lalu untuk rumah tangga, listrik, pupuk, dan industri juga bisa lebih maksimal.

Dengan demikian, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada minyak sekaligus mengurangi impor dan subsidi BBM. "PLN dan industri juga tidak lagi berteriak kekurangan gas," ujarnya.

Namun demikian, lanjut Kurtubi, Pertamina sebaiknya tetap membuka dulu opsi berkolaborasi dengan Total sepanjang perhitungan secara ekonomi menguntungkan bagi negara.

"Lakukan pembicaraan b to b. Tawarkan opsi swap ke Total yang paling menguntungkan bagi negara. Kalau memang tidak ada titik temu maka kembali ke opsi dikelola 100 persen oleh Pertamina," ujarnya.

Dalam skenario kolaborasi tersebut, lanjutnya, Total yang masuk (farm in) ke Mahakam setelah 2017. Menurut Kurtubi, mekanisme pertukaran (swap) Mahakam dengan aset Total di luar negeri juga memiliki sejumlah keuntungan bagi Pertamina. Pertama, memberi kesempatan Pertamina berekspansi ke luar negeri sehingga Indonesia bisa menambah cadangan, terutama minyak di luar negeri.

"Kepemilikan Pertamina di blok luar negeri ini akan meningkatkan ketahanan energi," ujarnya.

Lalu, memberikan jaminan pasokan minyak bagi kilang Pertamina sehingga mengurangi peran pihak ketiga (trader) dan sekaligus mafia.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio juga mengapresiasi kebijakan pemerintah yang menyerahkan Mahakam ke Pertamina. "Sekarang, tergantung Pertamina sanggup tidak mengelola sendiri," katanya.

Menurut dia, kalau memang Pertamina mengelola 100 persen Mahakam maka mesti ada jaminan produksi tidak turun. Namun, seperti halnya Kurtubi, Agus juga meminta Pertamina membicarakan skema bisnis pengelolaan Mahakam bersama Total.

"Pertamina bisa saja mengelola blok milik Total di luar negeri asalkan menguntungkan bagi negara dan meningkatkan ketahanan energi Indonesia," katanya.

Pemerintah berencana untuk menyerahkan pengelolaan Mahakam ke Pertamina pascahabis kontrak dengan Total E&P Indonesie pada 2017. Selanjutnya, Pertamina bisa mengelola 100 persen Mahakam atau mengajak Total dengan kompensasi memperoleh blok milik perusahaan asal Perancis tersebut di luar negeri.

Total menandatangani kontrak Blok Mahakam pada 31 Maret 1967 dengan masa selama 30 tahun. Pada 1997 Total mendapat perpanjangan kontrak selama 20 tahun hingga berakhir 31 Maret 2017. (Ant)

Editor: Cahyo

Foto: Sufri Yuliardi

nonasakamoto 25th November 2014 11:46 AM

Indonesia jadi negara pengelola pemukiman terbaik Asia Pasifik
 
Indonesia jadi negara pengelola pemukiman terbaik Asia Pasifik
http://www.merdeka.com/uang/indonesi...a-pasifik.html

https://imageshack.com/i/p86y5Px0j

Quote:

Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) kembali menggelar Asia Pacific Regional Expert Group Meeting for Habitat III. Pergelaran ini merupakan pelatihan negara-negara kurang berkembang (Least Developed Countries/LDC) seperti Nepal, Kamboja, Laos, Timor Leste, Myanmar dan Fiji untuk menyusun National Report tentang pencapaian penanganan pemukiman di negara masing-masing.

Direktur Jendral Cipta Karya KemenPU-Pera, Imam S Ernawi mengatakan sebagai salah satu negara yang memiliki pencapaian penangan pemukiman yang baik di kawasan Asia Pasifik, Indonesia akan memberikan dukungan bagi proses penyusunan National Reportnya. Indonesia, lanjutnya, dipandang sebagai salah satu negara yang memiliki pencapaian yang baik dalam penanganan permukiman di kawasan Asia Pasifik.

"Setiap anggota negara perlu menyusun National Report yang berisi capaian dari pelaksanaan pembangunan perkotaan selama 20 tahun, isu pembangunan saat ini, serta future challenges yang akan dihadapi, baik dalam skala lokal maupun global," ujarnya saat acara 'Asia Pasific Regional Expert Group Meeting' di Kantor Kementerian PU-Pera, Jakarta, Selasa (25/11).

Menurut dia, National Report akan menghasilkan rekomendasi berupa kebijakan untuk mewujudkan perumahan dan pemukiman laik huni dan berkelanjutan. "Indonesia dipandang sebagai salah satu negara yang memiliki pencapaian yang baik dalam penanganan permukiman di kawasan Asia Pasifik. Karena itu, UN Habitat telah meminta Indonesia untuk menjadi mitra kerja sekaligus leader di kawasan Asia Pasifik," jelas dia.

Tawaran penguatan kemitraan ini akan ditindaklanjuti dengan penandatangan MoU antara pemerintah Indonesia dengan Executive Director UN Habitat pada Mei 2015 mendatang. Kegiatan tersebut merupakan pertemuan setingkat menteri-menteri di kawasan Asia Pasifik untuk membahas isu global di bidang permukiman dalam rangka persiapan konferensi Habitat III.

"Perlunya melihat isu urbanisasi secara luas dengan memperlihatkan agenda pembangunan paska 2015," ungkapnya.

nonasakamoto 25th November 2014 11:50 AM

Kaya air, Indonesia potensi bangun PLTA 75.000 MW
 
Kaya air, Indonesia potensi bangun PLTA 75.000 MW
http://www.merdeka.com/uang/kaya-air...-75000-mw.html

https://imageshack.com/i/f0TzLavnj

Quote:

Merdeka.com - Indonesia disebut memiliki cadangan air hingga 3.900 miliar meter kubik per tahun. Ini merupakan cadangan air terbesar kelima di dunia.

Mantan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkapkan sumber daya air sebesar itu berpotensi menghasilkan listrik sebesar 75.000 megawatt. Menurutnya, potensi itu lebih besar dari kapasitas pembangkit listrik yang ada di Tanah Air di mana sekitar 50 ribu megawatt.

"Saya dengan saat ini sedang dikaji pembangunan pembangkit listrik tenaga air, mikrohidro, dan minihidro. Banyak yang tertarik investasi, tinggal pemerintah mempermudah aturan," katanya saat menjadi pembicara di seminar "Indonesia Water Learning Week 2014", Jakarta, Senin (24/11).

Sayang, menurut Djoko, cadangan air 3.900 miliar meter kubik tersebut tersebar tak merata. Semisal, wilayah air melimpah terdapat di Jawa, dan Kalimantan. Sementara, wilayah kering terdapat di Nusa Tenggara Timur.

"Waktu produksi air juga tak merata. Hujan hanya terjadi beberapa bulan dalam setahun."

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mujiadi mengatakan, pemerintah bakal menyelesaikan studi pembangunan PLTA pada Desember mendatang. Ini lantaran tidak semua bendungan bisa dioptimalkan untuk pembangkitan listrik berkapasitas besar.

"Kami lagi hitung potensi dari 203 bendungan yang ada. Karena kapasitas bendungan dan PLTA-nya kan jelas lain-lain."

Jika potensinya di bawah 1 megawatt, lanjutnya, pemerintah bisa membangun pembangkit listrik mikrohidro dan minihidro.

nonasakamoto 25th November 2014 11:53 AM

Pembangunan 29 Bendungan Ditarget Rampung 5 Tahun
 
Pembangunan 29 Bendungan Ditarget Rampung 5 Tahun
http://economy.okezone.com/read/2014...ampung-5-tahun

https://imageshack.com/i/f0TzLavnj



Quote:

JAKARTA - Pemerintah merencanakan pembangunan 50 bendungan dalam kurun waktu lima tahun sampai 2019. Namun, di tahun 2019 nanti diperkirakan hanya 29 bendungan yang sudah bisa selesai.

"Bendungan itu untuk pengembangan 1 juta area irigasi baru dan rehabilitasi 3 juta area irigasi," ucap Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Mudjiadi saat acara Indonesia Water Learning Week (IWLW) di Jakarta, Senin (24/11/2014).

Mudjiadi menambahkan, bendungan tersebut juga digunakan untuk percepatan pemanfaatan potensi air yang ada untuk air baku dan pembangkit listrik tenaga air.

"Dana yang dibutuhkan sekitar Rp400 triliun untuk pembangunan puluhan waduk itu," tambah Mudjiadi.

Dengan dana yang tidak sedikit itu, potensi pendanaan sektor swasta perlu diperhatikan dan diakomodasi dalam pengelolaan Sumber Daya Air. Hal ini sejalan dengan kesadaran akan arti penting kepastian pasok air, lingkungan yang sehat dan tingkat perlindungan terhadap daya rusak air dalam bisnis.

(rzy)

nonasakamoto 26th November 2014 12:51 PM

BRI Makassar Terbitkan 3.500 Smart Card
 
BRI Makassar Terbitkan 3.500 Smart Card
http://ekbis.sindonews.com/read/9290...ard-1416848400

https://imageshack.com/i/hllA52Tcj


Quote:

MAKASSAR - Dalam menunjang program pemkot Makassar menuju kota dunia khususnya dalam aktifitas pemerintahan, manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI) menerbitkan sebanyak 3.500 smart card atau kartu pintar.

Kartu ini memiliki fungsi sebagai alat pembayaran Debit Card (Kartu ATM) Brizzi (Uang Elektronik) sekaligus berfungsi sebagai alat akses data ke sistem Pemkot Makassar.

Kartu pegawai berbundling kartu BRI ini dapat mengakses data kepegawaian, data kependudukan, data rekam medik dan data pajak bumi dan bangunan. Keberadaan Smart Card ini juga mendukung program Less Cash Society (LCS) yang dicanangkan oleh Bank Indonesia.

Data dalam Smart Card tersimpan dengan aman karena ada kunci tertentu yang tidak bisa diakses/dibaca oleh orang yang tidak memiliki Smart Card ini. Melalui Smart Card ini diharapkan baik jajaran Pemkot maupun seluruh penduduk kota Makassar dapat membawa manfaat positif.

Menurut Kepala Kanwil BRI Makassar Kuswinyoto, ditargetkan sebanyak 25.000 kartu yang akan diterbitkan, namun tahap awal baru disebar sebanyak 3.500 yang dapat dimanfaatkan tidak saja untuk kebutuhan administrasi pemerintahan. Tapi juga, dapat digunakan bertransaksi di lebih dari 20.000 ATM BRI di seluruh Indonesia.

Selain itu, pemegang kartu dapat dimanfaatkan di 3.400 EDC merchant yang saat ini sudah tersedia di BRI, khusus di Makassar dapat di manfaatkan di 33 merchant yang menjadi mitra BRI mulai untuk kebutuhan belanja di swalayan, kuliner hingga lifestyle.

“Kartu ini memberikan banyak manfaat bagi pemkot Makassar, tidak saja untuk alat pembayaran. Tapi juga, dapat merekam data kepegawaian, data kependudukan, data rekam medik, hingga data pajak bumi bangunan,”ujarnya disela-sela peluncuran kartu di hotel Sahid Jaya Makassar, Selasa (25/11/2014).

Kuswinyoto menjelaskan, kartu ini memiliki banyak fungsi atau one card for all karena dapat diakses melalui personal computer (PC) maupun ponsel berbasis android.

Masih kata Kuswinyoto, pelayanan smart card semakin ditunjang dengan sejumlah infrastruktur BRI yang telah tersebar di wilayah Makassar diantaranya 36 unit kantor cabang, 28 unit kantor Cabang PPembantuan 1.111 mesin ATM. Telah tersedia pula 345 kantor unit ditunjang 156 layanan teras dan 51 unit teras keliling.

“Smart card mempunyai dua fungsi yaikni, sebagai Kartu Debit dan Brizzi. Dengan jaringan BRI yang terbesar dan tersebar, akan sangat bermanfaat bagi setiap penggunannya. Pengguna kartu juga akan semakin nyaman bertransaski, karena BRI merupakan satu-satunya perbankan mempunyai fasilitas satelit pribadi. Jadi sudah tidak ada lagi akses ofline semua menggunakan teknologi online, baik di pelosok hingga di kota-kota besar," paparnya.

Saat ini, Bank BRI telah memiliki 10.234 Kantor BRI di seluruh Indonesia, ATM 19.685 unit, mini ATM sebanyak 8.760 unit. Dimana semua fasilitas itu hadir untuk mempermudah masyarakat dalam hal bertransaksi.

Sementara itu, Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memaparkan, kartu ini nantinya dapat dimiliki sebanyak 1.680.000 penduduk kota Makassar, karena mereka memiliki Makassar Smart Card dari BRI.

nonasakamoto 26th November 2014 12:54 PM

Rambah Perumahan, PDAM Depok Capai 8.000 Pelanggan
 
Rambah Perumahan, PDAM Depok Capai 8.000 Pelanggan
http://ekbis.sindonews.com/read/9290...gan-1416848400

https://imageshack.com/i/f0B9LcFPj

Quote:

DEPOK - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok memastikan pada pertengahan 2015 mendatang pihaknya sudah memperluas wilayah jaringan instalasi. Hal itu seiring dengan rampungnya sebagian instalasi jaringan PDAM ke perumahan warga.

Manajer Perencanaan dan Pengembangan Pengawasan Teknik PDAM Tirta Asasta Kota Depok, Dirman menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pembangunan jaringan pipa transmisi di wilayah Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari. Nantinya ada dana sharing dari APBD Kota Depok untuk membangun penambahan JDU dan retikulasi.

"Pada 2015 mendatang kami juga merencanakan pembangunan jaringan retikulasi. Jadi sekitar pertengahan 2015 kami bisa melayani pelanggan terutama yang sudah ada jaringannya," ujar Dirman kepada wartawan, Selasa (25/11/2014).

Dengan begitu PDAM Depok dapat mencapai 8.000 pelanggan. Sejak berpisah dengan PDAM Tirta Kahuripan Bogor tahun 2013, PDAM Depok sudah memiliki 6.000 pelanggan. "Namun, karena keterbatasan jaringan, maka kami akan bangun dan penuhi itu dulu," ungkapnya.

Anggota Komisi B DPRD Kota Depok, Yuni Indriani mengungkapkan, sasaran dari sosialisasi peraturan daerah itu tak lain agar para pengembang perumahan yang berada di wilayah Bojongsari nantinya dapat menggunakan air bersih dari PDAM.

"Hal itu untuk meminimalisir gangguan yang berdampak langsung pada lingkungan setempat agar tidak kekurangan air. Kami berharap, ke depan para pengembang tidak lagi menggunakan sumur bor karena akan mengurangi air artesis yang ada," tandasnya.

nonasakamoto 26th November 2014 12:56 PM

Pertamina Pede Bisa Bersaing dengan SPBU Asing
 
Pertamina Pede Bisa Bersaing dengan SPBU Asing
http://ekbis.sindonews.com/read/9290...ing-1416848400

https://imageshack.com/i/exezZRgCj

Quote:

JAKARTA - Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, minat masyarakat dalam mengkonsumsi BBM non subsidi semakin meningkat.

Hal tersebut telah diantisipasi oleh PT Pertamina (Persero) agar masyarakat tidak beralih Ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik perusahaan asing.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menyebutkan, strategi Pertamina agar tidak kalah dengan SPBU asing di antaranya menurunkan harga BBM non subsidi mendekati harga BBM bersubsidi.

"Disparitas (perbedaan harga) kan sudah makin tipis. Kita lihat lah sekarang," kata Hanung, di SPDN Cilincing, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Selain itu menurut Hanung, Pertamina juga meningkatkan pelayanan di SPBU dan mutu kualitas BBM, dengan begitu perusahaan energi nasional tersebut optimis bisa bersaing dengan SPBU perusahaan asing.

"Layanan SPBU kita kan sudah kita perbaiki. Mutu dan kualitas kita bagus. Mesin kita juga sudah bagus. Kita pede (percaya diri) lah ya," ungkapnya.

Hanung menambahkan, pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, penjualan BBM non subsidi jenis Pertamax mengalami peningkatan sebesar 40%.

Dalam beberapa hari terkahir penjualan pertamax mengalami peningkatan dari bisanya 2.500 Kilo liter (Kl) per hari meningkat menjadi 3.800 KL per hari.

"Saya perkirakan dalam 2-3 bulan bisa sampai 8.000-10.000 Kl per hari. Dari sekitar 2.500-an Kl tadi," tuturnya.

Hanung mengungkapkan, sebelum kenaikan konsumsi pertamax, konsumsi premium mencapai 81 ribu Kl, beberapa hari sempat mengalami penurunan mencapai 56 ribu Kl per hari.

"Jadi kalau kita berharap pertamax naik 2.500 ke 10 ribu, tentunya ada pengurangan pemakaian di premium," tutupnya.

nonasakamoto 26th November 2014 12:59 PM

SIDO: Jamu Bisa Jadi peluang Bisnis Masyarakat
 
SIDO: Jamu Bisa Jadi peluang Bisnis Masyarakat
http://ekbis.sindonews.com/read/9292...kat-1416934800

https://imageshack.com/i/p4Me50Z0j

Quote:

JAKARTA - Direktur Utama PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Irwan Hidayat mengatakan, produk jamu dapat menjadi peluang bisnis di masyarakat.

Menurut dia, ada beberapa hal yang dapat dijadikan peluang bisnis dari produk ramuan tradisional yang bermanfaat untuk kesehatan, kebugaran, dan kecantikan tersebut.

"Saya juga melihat di jamu lebih banyak peluangnya, yaitu masyarakat bisa lakukan bisnisnya mulai dari pertanian, kemudian sebagai bahan baku, juga sebagai ilmu itu sendiri. Jadi, jamu harus dikembangkan sebagai jamu," ujarnya dalam konferensi pers acara Seminar 6 Tahun Jamu Brand Indonesia di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Selain itu, menurut dia, produk jamu juga dapat diproduksi menjadi beberapa bahan jadi maupun sebagai obat.

"Selain peluang bisnis, jamu juga dapat menjadi produk kosmetik, kemudian minuman. Selanjutnya, menurut saya, dapat menjadi peluang untuk dapat mengembangkan jamu menjadi sebagai obat pendamping, pendamping dari obat farmasi atau obat primary," ujarnya.

Sebagai pengusaha yang bergerak di bidang jamu, dirinya akan mendukung penuh jamu sebagai brand asli Indonesia.

"Semoga 6 tahun jamu brand Indonesia akan membuat jamu Indonesia ke depannya lebih bisa ditindaklanjuti agar jamu maju. Sebagai pengusaha, saya mendukung jamu brand Indonesia," pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia RI Puan Maharani mendukung pengembangan kampung jamu di Tanah Air. Karena itu, dia berharap seluruh kementerian dan lembaga terkait mendorong upaya pengembangan produk jamu brand Indonesia.

"Saya akan koordinasi dengan jajaran swasta maupun pemerintah daerah provinsi agar bisa sinergi memanfaatkan potensi bahan baku jamu agar menjadi alternatif obat di Indonesia," tutur dia.

nonasakamoto 26th November 2014 01:01 PM

Indonesia Harus Punya Perusahaan Reasuransi Raksasa
 
Indonesia Harus Punya Perusahaan Reasuransi Raksasa
http://ekbis.sindonews.com/read/9291...asa-1416934800

https://imageshack.com/i/iqyz1qQOj

Quote:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia harus memiliki perusahaan reasuransi berkapasitas besar.

Dia mengatakan, hal tersebut untuk menekan angka defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Selama ini perusahaan reasuransi yang ada di Indonesia berkapasitas kecil. Sehingga tidak mampu menampung semua polis asuransi.

"Ya ada yang terdata, Reindo tapi kan kecil sekali kapasitasnya. Harus diperbesar supaya reasuransi itu ada di wilayah kita," katanya di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Menurutnya, akibat tidak adanya perusahaan yang dapat menampung polis asuransi, uang mereka justru dilempar keluar negeri.

"Ya. Semua uang asuransi, jadi polis-polis kita ini asuransi kan mereka reasuransi lagi. Uangnya dilempar keluar, karena perusahaan reasuransi enggak ada yang besar di sini," ujar Bambang.

nonasakamoto 26th November 2014 01:04 PM

Tiru Jokowi, Warga RI Diimbau Minum Jamu Setiap Jumat
 
Tiru Jokowi, Warga RI Diimbau Minum Jamu Setiap Jumat
http://bisnis.liputan6.com/read/2139...u-setiap-jumat

https://imageshack.com/i/eyHLZdLmj

Quote:

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia mengimbau agar pemerintah menggalakkan program minum jamu sebagai warisan budaya Indonesia. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata mempunyai kebiasaan menenggak temulawak setiap pagi.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum GP Jamu Indonesia, Charles Saerang. Menurutnya, gerakan minum jamu harus mulai dilakukan, bukan sekadar mengonsumsi teh dan kopi setiap pagi.

"Pak Rachmat Gobel (Menteri Perdagangan) mencanangkan minum jamu setiap hari Jumat. Kalau setiap Jumat pakai batik, kenapa nggak kita minum jamu juga karena Pak Jokowi minum temulawak setiap pagi," ungkap dia saat ditemui dalam acara 'Peringatan 6 Tahun Jamu Brand Indonesia' di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Kata Charles, apabila satu orang warga Indonesia mengonsumsi bahan-bahan jamu misalnya temulawak atau produk jamu jadi, maka akan mendongkrak pendapatan para petani temulawak yang sangat miskin di negara ini.

"Sekira 70 persen perusahaan jamu pakai temulawak karena manfaatnya enak tidur, enak makan dan enak ke belakang. Temulawak itu jantungnya Indonesia, jangan sampai diambil Malaysia atau negara lain," tegas dia.

Jamu, sebutnya, adalah obat tradisional turun temurun yang diperkenalkan masyarakat Jawa. Jamu bukan produk kuno, melainkan identitas negara ini sehingga harus tetap diangkat dan dilestarikan keberadaannya.

"Kita punya aset luar biasa untuk memproduksi jamu, karena ada 30 ribu tanaman obat di Indonesia belum digali. Produk ini potensial dan mampu bersaing dengan obat tradisional dari negara lain misalnya Tiongkok," papar dia.

Charles berharap, pemasaran produk jamu harus disingkronkan dengan sektor pariwisata Indonesia. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan industri pariwisata di Tanah Air dan mengangkat budaya Indonesia. (Fik/Ndw)

nonasakamoto 26th November 2014 01:07 PM

Salurkan Bansos, RI Ingin Contoh Kesuksesan Brasil
 
Salurkan Bansos, RI Ingin Contoh Kesuksesan Brasil
http://bisnis.liputan6.com/read/2139...uksesan-brasil

https://imageshack.com/i/f0LxrHsij

Quote:

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah secara bertahap telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) dalam rangka kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Penyaluran bantuan yang dilakukan pemerintah dilakukan melalui transfer langsung kepada masyarakat dengan melalui layanan uang elektronik.

Adapun penyaluran bantuan melalui transfer langsung ke masyarakat kurang mampu tersebut pertama kali dilakukan oleh Pemerintahan Brasil.

"Kita belajar dari Brasil, Presiden ingin lakukan penyaluran bantuan sosial ini mencontoh dari kesuksesan Brazil," kata Bambang di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Dengan penyaluran bantuan melalui transfer tunai tersebut, dikatakan Bambang, memiliki banyak kelebihan yang diantaranya pertama, bantuan bisa langsung tepat sasaran tanpa harus ada biaya-biaya tambahan lain.

Kedua, dengan hal itu maka secara otomatis akan meningkatkan akses keunagan masyarakat Indonesia yang hingga saat ini dikenal masih sangat kurang.

Ketiga, layanan penyaluran bantuan secara transfer langsung tersebut juga dapat mencegah tindak korupsi mengingat hal itu mampu memotong jalur penyaluran bantuan yang harus melalui beberapa birokrasi.

"‎jadi sekarang nomor telepon juga menjadi nomor rekening, dan kalau kita sudah transfer, para penerima bantuan bisa pergi ke kantor pos untuk mencairkan itu," jelas Bambang. (Yas/Ndw)

nonasakamoto 26th November 2014 01:15 PM

Dianggap Lemah, Pertamina Mampu Kelola Blok Mahakam.
 
Dianggap Lemah, Pertamina Mampu Kelola Blok Mahakam
http://www.neraca.co.id/bisnis-indon...a-Blok-Mahakam

https://imageshack.com/i/pd2YTOVcj

Quote:

Jakarta - Pemerintah dinilai meragukan kemampuan PT Pertamina (Persero) untuk mengelola Blok Mahakam. Namun sejumlah pihak justru meyakini Pertamina memiliki kemampuan secara teknologi untuk mengelola blok migas tersebut. Meski mengakui bahwa Pertamina memiliki kelemahan dalam kemampuan finansial.

Direktur Energy Watch Ferdinand Hutahaean mengatakan jika Pertamina diberikan hak penuh untuk mengelola Blok Mahakam, maka seluruh aset yang ada di Blok Mahakam juga ikut diambil alih seperti teknologi dan sumber daya manusia yang bekerja di Blok Mahakam kecuali tenaga kerja asing. Menurut dia, secara teknologi Pertamina sangat mampu untuk mengelola Blok Mahakam. Sebab di beberapa blok migas di luar negeri, Pertamina sanggup melakukan pengeboran migas. "Kalau secara teknologi itu sangat bisa. Omong kosong teknologi Pertamina tidak mampu," ujarnya di Jakarta, Selasa (25/11).

Kendati demikian, Ferdinand mengakui Pertamina lemah dalam segi finansial karena antara rasio utangnya sudah mencapai 55 persen daripada aset. Namun, pemerintah jangan menjadikan beban utang yang dimiliki Pertamina sebagai penghalang untuk mengelola Blok Mahakam.

Ferdinand juga mengatakan jika Pertamina tidak mampu secara finansial, maka hal itu bisa diperbantukan melalui sindikasi perbankan nasional. Dia menambahkan peran sindikasi perbankan masih mampu untuk membiayai operasional Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam. "Pertamina jangan sampai ragu. Jadi ini masalah kemauan bangsa apakah mau berdaulat atau tunduk terhadap asing," ungkap Ferdinand. Ferdinand juga meminta tak setengah-setengah dalam mengambil alih Blok Mahakam untuk dikelola PT Pertamina (Persero). Jika pemerintah masih setengah-setengah, akan lebih baik jika pemerintah menyerahkan kembali Blok Mahakam untuk dikelola perusahaan asing.

Niat pemerintah untuk mengambil alih Blok Mahakam terkesan memaksa Pertamina untuk mengikutsertakan pengelola yang lama, yaitu Total E&P. Padahal jika Pertamina mengikutsertakan pengelola lama maka Indonesia hanya akan mengambil sebagian kecil dari gas yang dihasilkan Blok Mahakam.

Sebab jika pengambilalihan Blok Mahakam berdasarkan saham mayoritas 51% untuk Indonesia dan Total E&P 49%, itu tidak ada gunanya untuk bangsa Indonesia. Jika penguasaan Blok Mahakam hanya 51%, itu membuktikan keinginan pemerintahan Jokowi untuk menciptakan kedaulatan dan kemandirian energi hanya janji belaka.

Dia menilai, lebih baik pemerintah Indonesia kembali menyerahkan secara utuh kepada pihak asing, lalu pemerintah kembali melakukan renegosiasi bagi hasilnya agar Indonesia mendapatkan lebih banyak. Menurut Ferdinand, Jokowi harus berani mengambil sikap dalam pengelolaan Blok Mahakam. Jika Jokowi berani mengambil alih Blok Mahakam, maka popularitas Jokowi yang awalnya sempat turun akibat kebijakan kenaikan BBM akan kembali naik seiring kebijakan pengambil alihan Blok Mahakam.

"Saran saya daripada setengah hati kembalikan ke asal, tinggal pemerintah renegosiasi," kata dia. Sementara itu, pengamat energi Tri Widodo berpendapat Pertamina sangat sanggup untuk mengelola Blok Mahakam. Pasalnya, secara keunggulan perusahaan migas, Pertamina ternyata lebih unggul daripada Petronas karena teknokrat migas Petronas rata-rata belajar di Pertamina.

Senada dengan Ferdinand, menurut Tri, Pertamina hanya lemah dalam segi finansial, namun jika Blok Mahakam memiliki potensi yang lebih dan dapat dikelola dengan benar, perbankan pun tidak segan-segan untuk memberikan pinjaman kepada Pertamina."Pertamina sangat sanggup, orang Petronas saja belajar dari Pertamina," kata dia.

Sedangkan, pengamat energi dari Universitas Indonesia Iwa Garniwa mengatakan seharusnya pemerintah memiliki komitmen agar Indonesia dapat mandiri dalam ketahanan energi, artinya kemandirian untuk mampu mengelola mandiri sektor energi. Dia menjelaskan komitmen pemerintah harus jelas yaitu mengambil alih Blok Mahakam kemudian dikelola oleh Pertamina.

nonasakamoto 26th November 2014 01:17 PM

MEA 2015 Dianggap Sebagai Peluang Produk Lokal
 
MEA 2015 Dianggap Sebagai Peluang Produk Lokal
http://www.neraca.co.id/perdagangan/...g-Produk-Lokal

https://imageshack.com/i/iqwcgZtHj

Quote:

Jakarta – Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung pada akhir 2015 dianggap sebagai peluang produk lokal untuk mengembangkan produk sehingga bisa bersaing dengan produk asing lainnya. Hal tersebut seperti diungkapkan Presiden Direktur PT Surveyor Indonesia (Persero) M. Arif Zainuddin di Jakarta, Selasa (25/11).

Menurut dia, MEA harus dihadapi dengan optimistis dan yakin produk lokal bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara sebagai upaya mendorong perusahaan berkompetisi di tingkat global. “Menghadapi MEA 2015, Surveyor Indonesia telah melakukan pemetaan potensi pasar bisnis dalam negeri agar bisa lebih kompetitif,” ujarnya.

Ia mengatakan, strategi yang dikembangkan oleh Surveyor Indonesia juga sejalan dengan penguatan dan peningkatan kompetensi perusahaan melalui transformasi usaha, penguatan sumber daya manusia, pengembangan usaha, serta peningkatan kinerja.

Peningkatan kinerja Surveyor Indonesia, lanjut dia, dilakukan melalui pelatihan secara berkala bagi SDM, peningkatan teknologi peralatan, pembentukan bisnis proses yang lebih sederhana dan terukur, serta membangun aliansi strategis dengan berbagai perusahaan sejenis baik di dalam maupun luar negeri. "Untuk jasa verifikasi sendiri, Surveyor Indonesia optimistis dalam menyongsong pemberlakuan MEA 2015 karena melihat terus tumbuhnya produk agro dan non agro di tanah air," katanya. Pihaknya yakin tidak akan menyia-nyiakan peluang dari pemberlakuan MEA 2015 karena sebagai salah satu lembaga surveyor yang sudah dikenal dan teruji. Kendati demikian, kata dia, meningkatkan perfomance perusahaan, Surveyor Indonesia tidak hanya berkonsentrasi pada pasar ASEAN semata, tapi telah masuk dalam pasar global.

Muncul Keraguan

Dalam menghadapi MEA muncul keraguan dari sejumlah pihak di dalam negeri. Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), misalnya, menyatakan kekhawatirannya terhadap industri makanan dan minuman (mamin) di dalam negeri.

Gapmmi menilai industri mamin di Indonesia belum siap menghadapi MEA. Menurut Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman, industri mamin Indonesia skala kecil masih berada di level dua. Ini jauh di bawah Singapura dan Malaysia. Karenanya, sulit bagi produk mamin lokal untuk bersaing dengan produk luar. “Makanya, kami sangat berat menghadapi MEA 2015 mendatang,” ujarnya.

Kehigienisan dan keamanan produk mamin dinilai masih menjadi faktor mengapa produk lokal sulit bersaing dengan produk dari negara lain. Selain faktor masih minimnya prasarana dan sarana yang disiapkan pemerintah. Adhi menyebutkan, kehigienisan mamin Indonesia masih satu level di bawah Singapura dan Malaysia. Produk mamin Indonesia masih banyak menggunakan bahan berbahaya, seperti formalin. Selain itu, tingkat higienitas masih belum terjaga. Air untuk mencuci bahan mamin ataupun alat memasaknya tidak terjamin kebersihannya. “Harusnya pemerintah membangun infrastruktur sanitasi yang memadai dan sesuai dengan standar internasional. Jika prasarana dan sarananya sudah memadai maka pelaku industri kecil ini bisa termotivasi untuk meningkatkan kualitas,” ujar Adhi.

Sulitnya produk lokal untuk bersaing dengan produk luar juga disampaikan oleh mantan Menteri Perindustrian MS Hidayat. Saat ini, kata Hidayat, produk Indonesia masih dianggap mahal dibandingkan negara lain. Harga yang mahal dinilainya akan membuat produk lokal sulit bersaing dengan produk luar yang lebih murah. Padahal, dalam persaingan pasar bebas, masyarakat akan mencari harga barang yang lebih murah untuk dapat dikonsumsi.

“Jangan anggap enteng pasar tunggal ASEAN ini. Karena, nantinya memungkinan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara. Sehingga, kompetisi akan semakin ketat,” ujar Hidayat.

Hidayat juga mengingatkan jangan sampai kasus pasar bebas ASEAN-Cina (ACFTA) terulang lagi. Saat itu, Indonesia belum siap menghadapi pasar bebas dengan Cina. Namun, pemerintah dan pelaku industri diam saja. "Saat produk dari Cina masuk ke Indonesia, ada 221 komoditas kita yang kalah bersaing," katanya.

Untuk siap menghadapi MEA 2015, Hidayat menyarankan pemerintahan baru nanti untuk membentuk sebuah tim yang mampu mewakili pemerintah dan merangkul semua unsur. Selain itu, pemerintahan baru harus bisa meningkatkan infrastruktur, meminimalisasi ketergantungan terhadap impor, dan memangkas bea dalam negeri yang membuat biaya produksi mahal. Direktur Perdagangan Investasi dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa Indonesia harus siap menghadapi MEA 2015 dan pasar bebas dunia 2020. Untuk menuju ke situ, menurutnya, perlu pembenahan infrastruktur sebagai salah satu penunjang logistik nasional.

nonasakamoto 26th November 2014 01:19 PM

Konsumsi Pertamax Naik, Pertamina Tambah Impor
 
Konsumsi Pertamax Naik, Pertamina Tambah Impor
http://www.neraca.co.id/perdagangan/...a-Tambah-Impor

https://imageshack.com/i/pccdmZjDj

Quote:

Jakarta – Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi Rp8.500 per liter. Harga tersebut tak jauh berbeda dengan harga BBM non subsidi dengan selisih Rp1.400. Dengan selisih yang tidak terlalu jauh tersebut, membuat masyarakat mulai beralih dengan mengkonsumsi BBM non subsidi sehingga konsumsi BBM non subsidi khususnya pertamx pun ikut melonjak, bahkan sampai 40%.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menyatakan peningkatan konsumsi BBM non subsidi atau pertamax mencapai 40% sehingga pihaknya akan nembah stok pertamax dengan mengimpor 1 juta barel. “Konsumsi pertamax dalam beberapa hari ini naik 40%, karena sebagian masyarakat beralih ke BBM non subsidi setelah kenaikan harga BBM,” ujar Hanung, di Jakarta, Selasa (25/11).

Hanung mengungkapkan, akibat tingginya permintaan pertamax, Pertamina harus menambah stok dengan mengimpor pertamax pada Desember nanti. “Desember kita impor pertamax tambahan sebanyak 3-4 kargo di mana 1 kargonya 250.000 barel," ujarnya. Hanung menambahkan, Pertamina juga akan menambah tangki-tangki timbun BBM khusus pertamax di beberapa terminal BBM di Indonesia. "Yang jelas pasokan BBM aman, Pertamax cukup hingga 40 hari lebih," tuturnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, saat ini konsumsi bensin pertamax di Jakarta naik hingga 100%. Namun Ali tidak mau mengatakan secara rinci berapa liter konsumsi bensin pertamax di Jakarta saat ini. “Kenaikan konsumsi pertamax ada, cuma itu beberapa daerah saja. Seperti Jakarta naik sampai 100%. Tapi secara nasional sekitar 20-30%,” ujar Ali. Menurut Ali, naiknya harga BBM bersubsidi beberapa waktu yang lalu membuka peluang untuk peralihan konsumen dari premium ke pertamax. “Secara nasional berdasarkan data terakhir kemarin, sudah terjadi peralihan sebesar 20% dari premium ke pertamax,” kata dia.

Meski terjadi peralihan konsumsi, kata Ali, Pertamina akan terus memantau perkembangan kondisi yang ada. Pertamina ingin melihat apakah peralihan tersebut sebagai salah satu bentuk dari efek psikologis dari masyarakat. Pertamina akan memonitor selama dua minggu hingga satu bulan ke depan untuk melihat perkembangan perubahan pola konsumsi masyarakat dari premium ke pertamax.

Di Bandung, Asisten Manajer External Relation Marketing Operation Region 3 Jakarta-Jawa Barat (Jabar)-Banten Pertamina Mila Suciani mengatakan penaikan harga BBM subsidi membuat perbedaan harga premium dan pertamax menjadi relatif tipis.

Hal tersebut diharapkan membuat masyarakat beralih mengkonsumsi BBM nonsubsidi. “Pascakenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium menjadi Rp8.500, terdapat indikasi peralihan konsumsi dari premium ke pertamax," ujarnya. Untuk wilayah Jawa bagian barat, kenaikan konsumsi pertamax di berbagai SPBU meningkat beragam mulai 30% hingga 200% dari konsumsi normal sebelum penaikan harga BBM bersubsidi. Meski terjadi peningkatan konsumsi pertamax, pihaknya belum dapat memastikan kondisi tersebut akan berlangsung tetap atau hanya sementara.

Pertamina mengapresiasi masyarakat yang telah sadar untuk beralih menggunakan BBM nonsubsidi. Untuk menjaga kesetiaan konsumen, pihaknya terus berusaha memonitor stok BBM agar selalu tersedia. Sementara itu, di Kota Magelang, Jawa Tengah, juga mengalami hal yang serupa. Ketua Regu Petugas SPBU Menowo (4156101) Kota Magelang, Tri Priyono mengatakan naiknya konsumsi ini salah satunya karena selisih harga yang tidak terlampau jauh. Apalagi, ada wacana harga Pertamax di daerah-daerah juga akan turun seperti di kota besar yang sudah dibandrol Rp 9.950/liter.

Dia menuturkan, sebelum harga Premium naik, pihaknya menjual Pertamax rata-rata 800 liter setiap hari. Setelah harga Premium naik, penjualan Pertamax melonjak hingga lebih dari 1.000 liter per hari. Dominasi sepeda motor, terutama tahun pembuatannya di atas tahun 2000. “Memang naik, tapi secara umum penjualan Pertamax masih lebih rendah dibanding Premium. Setiap hari kami isi 16.000 liter Premium dan habis, tapi 16.000 liter Pertamax akan habis dalam waktu satu bulan kemudian. Artinya, permintaan Premium masih jauh lebih tinggi,” paparnya.

Menurutnya, masyarakat mulai melirik Pertamax selain harga, juga karena ada beberapa keuntungan yang diperoleh. Seperti lebih irit, memiliki kadar oktan lebih tinggi (92 oktan), dan bagus untuk kinerja mesin kendaraan.

nonasakamoto 27th November 2014 10:23 AM

Indonesia Perlu Tingkatkan Investasi ke Luar Negeri
 
Indonesia Perlu Tingkatkan Investasi ke Luar Negeri
http://economy.okezone.com/read/2014...ke-luar-negeri

https://imageshack.com/i/eydIYJEzj

Quote:

JAKARTA - Indonesia dirasa harus mulai menyeimbangkan antara pemasukan dari foreign Direct Investment (FDI) alias investasi asing langsung, dengan FDI Outflow. Pasalnya, masuknya Investasi Langsung ke dalam negeri dapat menumbuhkan perekonomian negara.
Head of International Trade Research Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyrakat (LPEM UI), Kiki Verico, menyatakan bahwa Investasi Langsung Ke luar negeri yang dilakukan Indonesia masih relatif rendah, dibandingkan dengan investasi langsung luar negeri yang masuk ke Indonesia.

"FDI Indonesia yang keluar negeri cuma USD16,1 miliar pada 2014. Sedangkan, FDI yang ke dalam Indonesia USD230,3 miliar pada 2013," kata dia di Hotel Aryadutha, Jakarta, Senin (24/11/2014).

Investasi langsung ke luar negeri tersebut, lanjut dia, bisa digunakan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia. Pasalnya, untuk mendapatkan investor yang ingin berinvestasi langsung ke Indonesia, pemerintah butuh meningkatkan tenaga kerja yang memadai.

"Karena sekarang tenaga kerja kita masih berada di tingkat bawah, dibandingkan negara lain. Selain itu, untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas kita membutuhkan adanya pendidikan bagi ke tenagakerja Indonesia,"ungkapnya.

(mrt)

nonasakamoto 27th November 2014 10:28 AM

Surat Utang RI Diprediksi Jadi Primadona
 
Surat Utang RI Diprediksi Jadi Primadona
http://economy.okezone.com/read/2014...jadi-primadona

https://imageshack.com/i/f0nKukdXj

Quote:

JAKARTA - Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) memproyeksikan trend imbal hasil (yield) obligasi bertenor 10 tahun, akan menguat 1,5 persen menjadi 9,5 persen. Kenaikan ini, didorong oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).
Direktur Utama IBPA Wahyu Trenggono mengatakan, berbeda dengan trend indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat turun akibat aksi ambil untuk (profit taking kemarin), Indonesia Bond Indexes (Indobex) justru masih terpantau naik.

"Ini menunjukkan kebijakan pemerintah dalam jangka pendek (kenaikan BBM) itu positif. Yang harus kita lihat ke depan adalah tekanan inflasi dan suku bunga the fed," ungkapnya usai peluncuran Indobex di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (21/11/2014). Selain itu, pasar surat hutang juga diperkirakan tumbuh di level 11 persen hingga 12 persen. Ini berbanding dengan IHSG,yang tumbuh 18,95 persen. Diikuti penerbitan surat utang baru oleh korporat mencapai Rp 60 triliun dari jumlah tahun ini sebesar Rp 35 triliun. "Obligasi korporasi akan tumbuh positif mengingat 2015 kondisi inflasi sudah normal," ujarnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, minat investor asing sendiri terutama terhadap obligasi negara masih akan tinggi tahun depan. Indeks obligasi negara naik 11,93 persen sejak awal tahun (year to date/ytd). "Tapi memang yang butuh dicermati adalah mengenai pergerakan nilai tukar rupiah karena investor asing melihat itu," imbuhnya.

Sekadar informasi, kepemilikan asing di pasar Surat Utang Negara (SUN) domestik mencapai Rp 464,18 triliun atau naik 1,19 persen sejak awal pekan di tengah pelemahan ekonomi global dimana pertumbuhan ekonomi Jepang di kuartal-III 2014 terkoreksi 0,4 persen dari setahun sebelumnya.

nonasakamoto 27th November 2014 10:32 AM

Cara BI Majukan Ekonomi Indonesia
 
Cara BI Majukan Ekonomi Indonesia
http://economy.okezone.com/read/2014...nomi-indonesia

https://imageshack.com/i/f0O0Kk4Ij

Quote:

JAKARTA - Indonesia dinilai mempunyai peluang untuk menjadi salah satu negara besar, negara dengan peringkat ekonomi nomor tujuh. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, ada langkah-langkah strategis yang harus dilakukan.

"Ada kesempatan Indonesia untuk jadi negara besar, negara dengan peringkat ekonomi nomor 7, dan itu harus didukung oleh langkah-langkah strategis," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Menurut dia, Indonesia perlu meningkatkan daya saing, juga kemandirian ekonomi. Namun, di sisi lain Indonesia juga harus mempersiapkan sumber-sumber pembiayaan pembangunan yang berkesinambungan.

"Inisiatif kita di Indonesia untuk melakukan pendalaman pasar keuangan untuk perkuat sektor keuangan non-bank, seperti asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, itu akan terus kita tingkatkan dan kita sudah ada roadmap ini 20 tahun ke depan apa yg akan dilakukan," jelasnya.

Tapi inisiatif internasional juga dinilai penting untuk mendukung tujuan Indonesia menjadi negara yang kuat.

"Inisiatif internasional seperti inisiatif dengan islamic development bank yang akan membangun Syariah bank itu, dan undangan China untuk infrastruktur itu kita juga harus respons positif," tandasnya.

nonasakamoto 27th November 2014 10:35 AM

RI Paling Jarang Ngutang Dibandingkan Malaysia & Singapura
 
RI Paling Jarang Ngutang Dibandingkan Malaysia & Singapura
http://economy.okezone.com/read/2014...ysia-singapura

https://imageshack.com/i/id9aXevej

Quote:

JAKARTA - Perkembangan surat utang Indonesia, baik korporasi maupun pemerintah, hingga Juli 2014 mencapai USD123 miliar. Angka tersebut, masih di bawah Malaysia yang mencapai USD328 miliar, Thailand USD283 miliar serta Singapura USD247 miliar.
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengaku perkembangan surat utang di Tanah Air masih terbilang tertinggal. Dia menjelaskan, jika dilihat dari pertumbuhan ekonominya, maka Indonesia sudah tertinggal dari pembiayaan.

"Pada saat yang sama PDB Indonesia di atas Malaysia, Thailand dan Singapura. Sehingga, secara relatif PDB pasar surat utang indonesia masih tertinggal," tuturnya dalam peluncuran Indonesia Bond Index (Indodex), di Jakarta, Jumat (20/11/2014).

Meskipun begitu, dia mencatat pertumbuhan surat utang RI terhitung pesat. Lantaran, dalam waktu lima tahun, untuk obligasi pemerintah tercatat naik 110 persen dari Rp 581,7 triliun menjadi Rp1.220,9 triliun. Sedangkan, untuk korporasi naik sebanyak 140 persen, dari sebelumnya Rp88,5 triliun menjadi Rp217,4 triliun sampai Juli 2014.

"Hal ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, dalam kaitannya dengan pasar modal di Indonesia, khususnya surat utang," ungkapnya.

Terlebih dirinya mengatakan, akan terus mendorong perkembangan surat utang. Hal tersebut diperlukan, mengingat surat utang sebagai salah satu alternatif pembiayaan.

"Hal ini menunjukkan masih perlunya upaya pengembangan pasar surat utang Indonesia yang terarah dan berkesinambungan. Saat ini Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tengah berkoordinasi secara intensif dalam membahas inisiatif yang perlu dilakukan untuk pengembangan surat utang," tandasnya.

nonasakamoto 27th November 2014 10:38 AM

Kurangi Ekspor, Cara Selamatkan Ekonomi Indonesia
 
Kurangi Ekspor, Cara Selamatkan Ekonomi Indonesia
http://economy.okezone.com/read/2014...nomi-indonesia

https://imageshack.com/i/p1O6zsopj

Quote:

JAKARTA - Demi menjaga perekonomian Indonesia agar tahan terhadap gejolak ketidakpastian global, reformasi struktural sektor riil harus dilakukan. Terutama dalam mengurangi jumlah ekspor.

"Kalau masih didominasi ekspor maka akan sangat rentan ekonomi kita terhadap gejolak ekonomi dunia," ucap Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat acara Rakernas bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik di Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Bambang menambahkan bahwa kondisi perekonomian dunia sedang tidak baik saat ini. Bahkan, hanya ekonomi Amerika saja yang pertumbuhan ekonominya positif.

"Ekspor kita volume terganggu dan harganya juga," tambah Bambang.

nonasakamoto 27th November 2014 10:42 AM

Tahun Depan Pemerintah Beri Insentif Kawasan Industri
 
Tahun Depan Pemerintah Beri Insentif Kawasan Industri
http://economy.okezone.com/read/2014...wasan-industri

https://imageshack.com/i/exsEfoJbj

Quote:

JAKARTA - Pemerintah telah menargetkan untuk memberikan insentif pada kawasan industri. Hal ini dilakukan pasca negatifnya pertumbuhan manufaktur di Indonesia. Sehingga banyak pabrik yang perlu diperhatikan.

"Kalau mereka butuh perumahan nanti kita sediakan. Kawasan industri mereka membutuhkan rusunawa," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil saat ditemui di The Ritz Carlton Pacific Place, Selasa (25/11/2014).

Sofyan menambahkan, pemerintah juga akan melihat kebutuhan kawasan industri sehingga lebih memudahkan para pekerja. Misalnya, jalan tol ke kawasan industri atau koneksi kereta api ke kawasan industri. "Tahun depan saya kira sudah bisa dimulai insentif itu," tambah Sofyan.

Menurut dia, pemberian insentif ini menjadi penting agar industri yang di luar negeri dan tidak kompetitif lagi bisa pindah ke Indonesia. Seperti yang diketahui, sektor manufaktur merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja.

"Banyak orang yang punya pabrik kemudian meninggalkan pabriknya dan jadi importir," kata Sofyan.

nonasakamoto 27th November 2014 10:48 AM

Menkeu Tak Lagi Khawatir Harga Minyak Mentah Naik
 
Menkeu Tak Lagi Khawatir Harga Minyak Mentah Naik
http://economy.okezone.com/read/2014...ak-mentah-naik

https://imageshack.com/i/idHtyDhij

Quote:

JAKARTA - Negara -negara eksportir minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)‎ saat ini sedang mencari cara untuk meningkatkan harga minyak mentah kembali ke posisi USD115 per barel. Saat ini, harga minyak mentah tergelincir di kisaran USD75 per barel.
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan tidak khawatir jika dalam beberapa waktu ke depan harga minyak mentah kembali naik. Meski demikian, dia mengatakan pemerintah tidak akan menutup kemungkinan akan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Tapi kita lihat dong (harga minyak mentah). Saya pikir naiknya tidak akan drastis, kan OPEC bukan satu-satunya yang menentukan produksi dunia masih ada yang di luar OPEC, jadi tidak masalah," kata Bambang di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/11/2014). Menurut Bambang, pemerintah memahami bagaimana cara mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia. Terlebih dahulu Indonesia pernah bergabung sebagai menjadi anggota OPEC. ‎"Ya saya rasa OPEC akan lakukan tindakan dengan mengurangi produksi, kuota, suplai harga naik, karena mereka ada kepentingan untuk itu," jelasnya.

Pada dasarnya, Bambang menjelaskan dengan kebijakan menaikan harga BBM subsidi, saat ini pemerintah tengah fokus dalam mengalokasikan dana penghematan subsidi tersebut ke sektor produktif.

nonasakamoto 27th November 2014 10:50 AM

Outlook Menkeu, BBM Naik Ekonomi RI Bakal Tumbuh 5,8%
 
Outlook Menkeu, BBM Naik Ekonomi RI Bakal Tumbuh 5,8%
http://economy.okezone.com/read/2014...kal-tumbuh-5-8

https://imageshack.com/i/f0UeqpMyj


Quote:

JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memaparkan ekonomi outlook Indonesia untuk 2015. Bambang menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi yang dipatok 5,8 persen dalam APBN 2015 akan tercapai.

Mantan Menteri Keuangan di era SBY ini mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini dapat dicapai atas kebijakan menaikkan harga BBM subsidi yang dilakukan pada tahun ini. Pasalnya, dengan naiknya harga BBM subsidi akan menghemat anggaran mencapai Rp100-Rp140 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur. "Kenaikan fuel subsidi akan bisa digunakan untuk infrastruktur dan sektor produktif lainnya, sehingga angka pertumbuhan ekonomi di tahun depan bisa 5,8 persen dengan melihat formulasi dari kasus ini. Kita akan lihat anggaran yang baru," kata Bambang di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Bambang menegaskan, pada prinsipnya pemerintah akan gunakan anggaran untuk penuhi visi dan misi yang sudah dicanangkan dan mulai dilakukan pada tahun depan,

"Kita juga selalu berpikir positif dengan makin banyaknya foreign direct investment. Kita tetap optimistis pertumbuhan ekonomi tumbuh secara sustainble," sebutnya.

Menurut Bambang, tantangan ke depan memang tidak akan mudah namun Indonesia saat ini sudah solid dan mampu melewati beberapa krisis yang terjadi belakangan ini,

"Kebijakan memprioritaskan untuk ekonomi yang lebih tahan. Komitmen kami, atas paham presiden di tahun depan," tukasnya.

nonasakamoto 27th November 2014 10:52 AM

Cara Ekonomi RI Tumbuh 5,8% Tahun Depan
 
Cara Ekonomi RI Tumbuh 5,8% Tahun Depan
http://economy.okezone.com/read/2014...-8-tahun-depan

https://imageshack.com/i/ey8mbIkwj

Quote:

JAKARTA - Tahun depan pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,8 persen di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Target ini bisa dicapai jika pemerintah melakukan beberapa langkah di antaranya recovery investasi.

"Itu proyeksi saya ya, artinya itu harus dua hal yang terjadi, sebenarnya tiga hal yang harus ada recovery investasi," kata Deputy Country Director Indonesia Resident ADB Edimon Ginting di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Edimon menambahkan, langkah lainnya yakni pemerintah perlu mengupayakan agar kegiatan ekspor dapat ditingkatkan. Mengingat membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS), perlu meningkatkan ekspor manufaktur ke negeri Paman Sam tersebut.

"Ada kesempatan ini Amerika membaik pertumbuhannya, dia biasanya ekspor lebih banyak manufakturing, komoditi masih lemah karena itu kita harus memperkuat manufakturing kita," tegasnya.

Menurut Edimon, hal ini tidak terlepas karena pemerintah saat ini memiliki ruang lebih besar untuk investasi, maka pemerintah perlu mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih memadai.

"Dia harus sebagai drive investasi ya infrastruktur, kalau ini sudah drive yang lain akan follow, ya private dan lain akan follow di infrastruktur," kata Edimon.

Lanjut Edimon mengungkapkan, hal yang terpenting adalah pemerintah mempercepat proses perizinan satu pintu terpadu agar investasi semakin masuk ke Indonesia

"Karena yang paling banyak di infrastruktur kita kan perizinan, begitu pemerintah cepat perizinan cepet itu akan mendrive ekonomi kita," pungkasnya.

nonasakamoto 27th November 2014 10:55 AM

Kenaikan BBM Bawa Dampak Positif ke Surat Utang
 
Kenaikan BBM Bawa Dampak Positif ke Surat Utang
http://economy.okezone.com/read/2014...ke-surat-utang

https://imageshack.com/i/iqjyXywYj

Quote:

JAKARTA - Kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah membawa dampak positif pada pasar surat utang. Pasar surat utang atau obligasi, mengalami peningkatan permintaan akibat kebijakan tersebut.
"Ini menunjukkan kebijakan pemerintah dalam jangka pendek itu positif," kata Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ignatius Girendroheru di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan pengalihan subsidi tersebut pada awal pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pasar Obligasi langsung mengalami kenaikan.

"Berarti pasar positif. Bahkan sampai 19 November saat Bank Indonesia (BI) umumkan BI rate, yang biasanya kenaikan itu akan berimbas ke pasar obligasi, kita lihat Indobex dan obligasi masih naik," ujarnya.

nonasakamoto 28th November 2014 11:11 AM

Mendag anugerahi enam kota peduli konsumen
 
MENDAG ANUGERAHI ENAM KOTA PEDULI KONSUMEN
http://wartaekonomi.co.id/read/2014/...-konsumen.html

https://imageshack.com/i/exyGpBrIj

Quote:

WE Online, Jakarta - Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel menetapkan enam kota berstatus Daerah Peduli Konsumen 2014 kepada Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Surakarta, dan Denpasar.

Mendag juga menganugerahkan gelar Perusahaan Peduli Tertib Ukur 2014 kepada enam perusahaan pada PT Medco E&PIndonesia, PT Odira Energy Persada, PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan, PT PGN (Persero) Tbk SBU DW I, Perusahan Timbangan SSS-Solo, dan PT Semen Tonasa Biringere-Pangkep Sulawesi Selatan.

"Setelah meraih penghargaan, saya berharap perusahaan harus secara tertib menera dan meneraulangkan alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kemetrologian," kata Mendag Rachmat dalam keterangan resmi yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (28/11/2014).

Mendag Rachmat menyatakan keberhasilan yang telah dicapai tersebut dapat dipertahankan dan dijadikan sebagai contoh bagi daerah lain dalam melakukan pembinaan dan perlindungan terhadap konsumen.

"Kegiatan ini penting guna meningkatkan hubungan kerja sama yang lebih baik dengan pelanggan serta mendapatkan umpan balik dari pelanggan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada publik," jelasnya.

Sementara itu, guna mempercepat dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat Kementerian Perdagangan telah membangun sistem perizinan online.

"Sistem perizinan online ini akan memudahkan masyarakat dalam proses membuat perizinan," pungkas Rachmat.

Penulis: Cahyo Prayogo

Editor: Cahyo

Foto: Boyke Siregar

nonasakamoto 28th November 2014 11:13 AM

Pertamina: Konsumsi pertamax mulai meningkat
 
PERTAMINA: KONSUMSI PERTAMAX MULAI MENINGKAT
http://wartaekonomi.co.id/read/2014/...meningkat.html

https://imageshack.com/i/f0kpn4hWj

Quote:

WE Online, Semarang - Konsumsi bahan bakar minyak jenis pertamax oleh masyarakat mulai meningkat seiring dengan berkurangnya konsumsi premium akibat penyesuaian harga, kata General Manager Marketing Operation Regional IV PT Pertamina Jateng-DIY Subagyo Hari Moeljanto.

"Dengan adanya kenaikan harga BBM subsidi beberapa waktu lalu konsumsi premium di kalangan masyarakat sudah mulai turun," katanya di Bali, Jumat (28/11/2014).

Penyesuaian harga untuk BBM jenis premium itu mengakibatkan disparitas harga antara premium dan pertamax tidak terlampau besar sehingga masyarakat cenderung menggunakan jenis BBM yang lebih baik, terutama bagi kalangan menengah atas.

Harga pertamax saat ini Rp9.950/liter, sedangkan premium setelah penyesuaian harga dari Rp6.500/liter, saat ini menjadi Rp8.500/liter.

Berdasarkan data PT Pertamina MOR IV, dalam satu minggu penurunan konsumsi BBM premium bisa mencapai tujuh persen, sedangkan migrasi konsumsi dari premium ke pertamax sudah mencapai antara 60-70 persen.

Menurut dia, realisasi konsumsi pertamax jika dihitung di setiap depot saat ini mencapai 143 KL, padahal sebelumnya 85 KL/depot.

"Dengan adanya kenaikan harga BBM jenis premium ini kami berharap kecenderungan akan terus membaik yaitu semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi BBM nonsubsidi tersebut," katanya.

Subagyo mengatakan konsumsi pertamax justru akan meringankan konsumen mengingat kualitas BBM jenis tersebut lebih baik dibandingkan dengan premium.

"Jika dari sisi konsumen, dengan menggunakan pertamax kondisi mesin kendaraan akan lebih baik, tarikannya bagus, dan jadwal perawatan akan lebih lama, sedangkan bagi negara akan meringnkan beban subsidinya," katanya. (Ant)

Editor: Cipto

Foto: Sufri Yuliardi

nonasakamoto 28th November 2014 11:16 AM

Menteri amran: Swasembada pangan harga mati
 
MENTERI AMRAN: SWASEMBADA PANGAN HARGA MATI
http://wartaekonomi.co.id/read/2014/...arga-mati.html

https://imageshack.com/i/eyOgLOQRj

Quote:

WE Online, Medan - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan swasembada pangan adalah harga mati yang harus dicapai untuk memastikan pemenuhan kebutuhan rakyat.

Menteri Amran menyampaikan optimismenya terhadap keberhasilan Indonesia dalam swasembada pangan. "Nyawa saya sebagai taruhannya. Kita harus yakin bisa mencapai swasembada," katanya di Medan, Kamis (27/11/2014).

Menurut Mentan, swasembada pangan adalah target besar bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang harus dicapai, meski tantangan dan hambatannya sangat banyak. Sebagai pihak yang menjadi pemangku kepentingan utama dalam swasembada pangan maka ia tidak mau terganggu dengan hal-hal sepele dalam meraih target tersebut. "Bangsa kita akan disegani kalau bisa swasembada," katanya.

Selain dapat memperkuat kedaulatan bangsa, swasembada juga dimaksudkan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan seluruh generasi bangsa. "Apa tega anda anak cucu kita 'disuapin' Vietnam dan Myanmar?" ujar Mentan.

Ia mengatakan salah satu elemen penting dalam mewujudkan swasembada pangan yang merupakan mimpi besar bangsa tersebut adalah penyuluh pertanian. Melalui penyuluhan yang baik, pelaku usaha pertanian akan memiliki cara dalam bercocok tanam guna mendukung target besar bangsa dalam swasembada pangan. "Dengan pemberdayaan penyuluh akan kita getarkan dunia," katanya. (Ant)

Editor: Cahyo

Foto: Boyke Siregar

nonasakamoto 28th November 2014 11:20 AM

Indonesia harus rebut kembali saham telkomsel
 
INDONESIA HARUS REBUT KEMBALI SAHAM TELKOMSEL
http://wartaekonomi.co.id/read/2014/...telkomsel.html

https://imageshack.com/i/idTWgKpvj

Quote:

WE Online, Mataram - Pengamat ekonomi dari Universitas Mataram M Firmasnyah menilai pemerintah Indonesia perlu merancang kembali strategi mengambil alih PT Telekomunikasi Selular (Tbk) sebagai perusahaan pelat merah yang berkuasa penuh karena merupakan sumber pemasukan negara.

"Dengan keuntungan lebih dari Rp 43 triliun per tahun, kepemilikan nasional Telkomsel akan menjadi sumber pemasukan yang menggiurkan bagi negara," katanya di Mataram, Rabu (26/11/2014).

Ada beberapa alasan, menurut dia, pemerintah harus sekuat tenaga mengambil alih saham Telkomsel secara penuh. Salah satunya adalah jumlah kepemilikan saham asing pada Telkomsel masih relatif sedikit dibandingkan Indosat yang sudah mencapai 41 persen.

Dari total 100 persen saham Telkomsel, sebesar 35 persen dikuasai Singapore Telecom (SingTel). Selebihnya dikuasai PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk) yang merupakam badan usaha milik negara (BUMN).

"Jadi, menurut saya, karena kendala anggaran pemerintah prioritaskan dulu yang relatif murah. Walaupun tidak mudah bagi pemodal asing melepas Telkomsel dan Indosat," ujarnya.

Kecenderungan ke depan, kata Firmansyah, industri telekomunikasi tetap menjadi bisnis yang menggiurkan. Secara umum, perusahaan telekomunikasi diprediksi akan terus mendulang keuntungan di Tanah Air, terlebih pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia dan laju pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.

"Jadi, belasan bahkan puluhan triliun rupiah yang akan dikeluarkan pemerintah untuk mengambil alih saham Telkomsel bukanlah hal yang sia-sia," ujar Firmansyah.

Menurut dia, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa faktor telekomunikasi berhubungan erat dengan proses pembangunan, baik secara nasional maupun daerah. Dengan kemajuan telekomunikasi akan mudah membangun cluster industri atau membangun entitas bisnis baru sehingga skala ekonomi menjadi luas dan efisien.

Di samping itu, proses pengawasan kemitraan dari unsur pemerintahan terbawah, yaitu desa dengan pemerintah pusat menjadi lebih mudah.

"Apalagi pemerintah telah menganggarkan dana untuk pemerintahan desa yang mencapai Rp 1,4 miliar per tahun," sebutnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini Indonesia tercatat sebagai negara yang masih mahal biaya internet dan juga masih lambat kecepatannya. Oleh sebab itu, dengan penguasaan penuh oleh pemerintah ketika memberikan subsidi untuk mempermurah dan mempercepat akses internet pada masyarakat maka akan meningkatkan daya saing masyarakat di Tanah Air, khususnya dalam menghadapi persaingan global.

Hal yang paling utama juga, menurut Firmansyah, penguasaan internet oleh asing akan mengancam kebocoran informasi penting dalam negeri.

"Apalagi, ke depan Indonesia akan menghadapi pasar bebas maka strategi pemerintah sebagai kekuatan nasional dalam memenangi persaingan bisnis menjadi mudah diketahui asing," katanya. (Ant)

Editor: Cahyo

Foto: Sufri Yuliardi

nonasakamoto 28th November 2014 11:24 AM

2015, bank dki targetkan naik kelas jadi bank buku iii
 
2015, BANK DKI TARGETKAN NAIK KELAS JADI BANK BUKU III
http://wartaekonomi.co.id/read/2014/...-buku-iii.html

https://imageshack.com/i/pdoqkxDGj

Quote:

WE Online, Jakarta - Bank DKI Jakarta menargetkan dapat naik derajat dari bank umum kelompok usaha (BUKU) II menjadi BUKU III pada tahun 2015 mendatang. Bank "pelat merah" itu pada awal tahun depan akan mendapat tambahan modal sebesar Rp 5 triliun dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kami yakin bisa menambah modal hingga Rp 5 triliun pada awal tahun depan karena APBD DKI Jakarta menganggarkan tambahan modal kepada kami sebesar Rp 1,5 sampai 3 triliun," kata Direktur Operasional Bank DKI Martono Suprapto saat dihubungi di Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Martono menambahkan bahwa secara keseluruhan pada awal 2014 modal Bank DKI sebesar Rp 2,95 triliun. Dengan mempertimbangkan perhitungan sampai akhir tahun maka ia memperkirakan modal Bank DKI bisa meningkat hingga Rp 4 triliun.

"Dengan adanya tambahan modal dari pemprov, kami yakin bisa mencapai Rp 5 triliun di tahun depan," imbuhnya.

Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama ingin memaksimalkan potensi Bank DKI Jakarta supaya bisa setara dengan bank nasional. Ahok bercita-cita ingin menjadikan Bank DKI naik kelas menjadi bank BUKU IV.

Penulis: Ferry Hidayat

Editor: Cahyo

Foto: Sufri Yuliardi

nonasakamoto 28th November 2014 11:29 AM

Kopkar Dinilai Solusi Peningkatan Kesejahteraan Buruh
 
Kopkar Dinilai Solusi Peningkatan Kesejahteraan Buruh
http://ekbis.sindonews.com/read/9299...ruh-1417096297

https://imageshack.com/i/hlHsJqQPj

Quote:

BANDUNG - Keberadaan koperasi karyawan (kopkar) dinilai bisa menjadi alternatif solusi bagi peningkatan kesejahteraan buruh. Betapa tidak, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memicu kenaikan harga kebutuhan pokok yang mengancam kesejahteraan kalangan buruh.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikor Kecil dan Menengah (KUMKM) Jawa Barat Anton Gustoni kepada wartawan, Kamis (27/11/2014).

“Meskipun sudah ada penetapan Upah Minimun Kabupaten/Kota (UMK) dan terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya, tapi tetap saja dipandang tidak menjamin meningkatkan kesejahteraan. Pada kenyataannya buruh meminta kenaikan upah dan tiap tahun, penetapan UMK selalu berlangsung panas,” tuturnya.

Karenanya, dia menyarankan kepada kalangan buruh untuk mengoptimalkan keberadaan kopkar. Menurutnya, karyawan di sebuah perusahaan dapat membentuk sebuah koperasi. Dengan potensi keanggotaan yang sangat banyak, koperasi karyawan akan mudah berkembang. “Target segmen bisnisnya juga mengarah kepada buruh,” sebutnya.

Dia menerangkan, ada sejumlah kopkar sudah masuk kategori kelas koperasi besar dengan aset miliaran rupiah. Dari 25.252 koperasi yang ada di Jabar, peringkat 4 besar merupakan koperasi karyawan.

“Bentuk usaha yang dijalankan oleh kopkar bisa beragam unit usaha mulai dari serba usaha, simpan pinjam dan lain-lain. Dengan begitu, kopkar bisa cepat tumbuh dengan banyaknya unit usaha tersebut. Jika sebuah koperasi hanya mengandalkan simpan pinjam, maka akan sulit untuk tumbuh,” katanya.

Dia menambahkan, pihaknya mendorong kopkar berskala besar untuk tidak hanya masuk data base, tetapi lebih dari itu. Kopkar dengan kategori kelas koperasi besar didorong untuk bisa ‘go internasional’.

“Kami menghadirkan Koperasi Sento yang berasal dari Jepang untuk memberikan pembekalan kepada kopkar besar. Mereka sangat maju dan berskala internasional, bahkan memiliki sejumlah perusahaan,” tuturnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Kadin Jabar Bidang Kemitraan dan UMKM Iwan Gunawan mengatakan, buruh wajib mendukung kopkar dengan cara menggunakan produk/jasa yang dimiliki kopkar. Dengan cara ini koperasi akan cepat tumbuh.

“Tidak hanya buruh, perusahaan juga wajib mendukung pertumbuhan kopkar ini. berbagai cara bisa dilakukan seperti membeli bahan baku atau peralatan operasional melalui koperasi. Kemajuan kopkar akan melahirkan benefit bagi buruh juga perusahaan. Tidak menutup kemungkinan perusahaan mendapat dukungan permodalan dari kopkar,” paparnya.

Keberadaan kopkar ini, kata dia, akan merangsang jiwa kewirausahaan buruh. Dengan cara ini maka buruh akan mendapat pendapatan tambahan selain dari upah.

“Unit usaha yang ada di kopkar bisa dimanfaatkan oleh para buruh untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mereka. Misalnya, mereka memasok barang kebutuhan yang dijual di kopkar,” katanya.

nonasakamoto 28th November 2014 11:33 AM

Bone Pilot Project Sentra Produksi Kedelai
 
Bone Pilot Project Sentra Produksi Kedelai
http://ekbis.sindonews.com/read/9299...lai-1417093272

https://imageshack.com/i/p403qTguj

Quote:

MAKASSAR - Produksi kedelai secara nasional masih sangat rendah, akibatnya pemerintah kerap kali melakukan impor yang berdampak pada rendahnya nilai tukar rupiah.

Hal inilah yang mendasari Bank Indonesia khususnya wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) bekerja sama dengan Pangdam VII Wirabuana mencari lahan untuk mengembangkan salah satu komoditi andalan Sulsel ini.

Setelah melakukan survey ke sejumlah kabupaten, akhirnya ditunjuk kabupaten Bone yang memang memiliki potensi lahan maupun sarana yang dapat dijadikan lokasi pengembangan kedelai.

Lokasi yang dipilih pengembangan produksi kedelai yakni desa Mappesangka dengan memanfaatkan lahan sawah seluas 50 hektare. Secara resmi, komitmen menjadikan kabupaten Bone sebagai percontohan ditandai dengan penanam perdana bibit kedelai oleh perwakilan Bank Indonesia oleh Deputi Kepala BI Sulampua Grup Ekonomi dan Keuangan, Causa Iman Karana disaksikan Wakil Bupati Bone Ambo Dalle serta Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sulsel Muh Aris.

BI menjalin kerjasama dengan Kodam VII Wirabuana untuk mendampingi pengelolaan lahan kedelai yang akan digarap Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di desa tersebut.

Menurut Deputi Kepala BI Sulampua Grup Ekonomi dan Keuangan, Causa Iman Karana, komitmen ini dilakukan untuk membantu mengurangi defisit impor kedelai dengan memanfaatkan program bantuan sosial, makanya disalurkan BI menyalurkan dana ratusan ratusan juta untuk membantu bibit, pupuk, mesin pompa pengairan dan bantuan operasional petani kedelai di Kabupaten Bone.

“Diharapkan dengan lahan seluas 50 hektar dapat menghasiklan 70 ton kedelai setiap kali panen. Jika berhasil tentunya hasil produksi diharapkan dapat menutupi kebutuhan konsumsi kedelai dalam negeri," ujarnya, Kamis (27/11/2014).

Wakil Bupati Bone Ambo Dalle menjelaskan, kabupaten Bone pernah mengalami kejayaan tanaman kedelai di sekitar tahun 1989. Namun, harga kedelai yang cenderung fluktuatif, dan dipermainkan spekulan, membuat banyak petani berhenti menanam.

“Kami berterima kasih ke BI dan TNI dengan program ini dapat meningkatkan kesejahterana petani, apalagi selama ini kami mampu memproduksi sekitar 9.000 ton kedelai," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sulsel M Haris menguraikan, harga kedelai pernah menyentuh Rp2.300 perkilogram, dengan produktivitas rata-rata 1,5 ton perhektare, berarti kedelai ini dijual cuma Rp4 juta perhektare.

Dibandingkan dengan komoditas lain, seperti jagung yang bisa menghasilkan 7 ton perhektare dengan harga Rp3.000 perkilogram. Berarti harganya Rp21 juta perhektare.


“Pemerintah saat ini tengah menjalin kerjasama dengan Bulog (Badan Urusan Logistik) untuk membeli kedelai milik petani. Sebetulnya perjanjiannya sudah jalan sejak tahun ini. Tapi bulog belum bisa, karena terkendala anggaran dan pembiayaan. Bahkan, Bulog dan Pemerintah mematok harga HPP (Harga Pembelian Pemerintah) Rp7.600 perkilogram jika itu bisa wujudkan tentu dapat menjaga harga petani,” katanya.

Tahun ini, Sulsel menargetkan bisa memproduksi hingga 65 ribu ton kedelai sepanjang 2014, atau meningkat dari tahun lalu sebesar 49 ribu ton. Konsumsi Sulsel sendiri cuma sekitar 30% dari produksi itu. Selebihnya kita suplai ke Jawa. Saat ini, impor kedelai kita sampai 1,2 juta ton pertahun.

Daerah lain yang dikembangkan sebagai sentra pertanian kedelai, antara lain Wajo, Soppeng, Maros, Jeneponto, dan Bulukumba.

nonasakamoto 28th November 2014 11:37 AM

Pelayanan Informasi PLN Raih Peringkat Terbaik II Nasional
 
Pelayanan Informasi PLN Raih Peringkat Terbaik II Nasional
http://ekbis.sindonews.com/read/9299...nal-1417090961

https://imageshack.com/i/ipcbyNS1j

Quote:

JAKARTA - Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas) menganugerahi peringkat terbaik II kepada PT PLN (Persero) atas Pelayanan Informasi melalui Internet kategori Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kemeterian (LPKN)/Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Perguruan Negeri Tinggi (PTN) pada Anugerah Media Humas (AMH) 2014. Terbaik 1 kategori ini diraih oleh KPK dan terbaik 3 oleh Universitas Brawijaya.

Penganugerahan tersebut diberikan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Freddy Tulung kepada Deputi Manajer Hubungan Internal PLN Pusat Ida Wardani di Bandung, Kamis (26/11/2014).

Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika mengggelar pertemuan Bakohumas tahunan tingkat nasional 2014, di Hotel Haris, Kota Bandung, selama tiga hari, Selasa-Kamis (25-27 November 2014).

Pelayanan Informasi melalui Internet dinilai berdasarkan Kinerja website perusahaan dengan indikator desain visual, loading time, interactivity (kemampuan webiste untuk mengakomodir respond dari pengguna website), usability (kemampuan sistem agar mudah digunakan).

Selain itu dinilai juga dari konten/isi dari website apakah ada ketersediaan informasi publik sesuai dengan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Website PLN (www.pln.co.id) memang mengakomodir informasi-informasi sesuai amanat UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Informasi KIP tersebut dikelompokkan menjadi satu menu KIP, sehingga masyarakat yang ingin mengetahui informasi perusahaan seperti laporan tahunan, laporan keberlanjutan, laporan keuangan, RUPTL dan lain-lain dengan mudah dapat mengaksesnya.

“Pelayanan informasi publik melalui internet menjadi sangat penting di era teknologi informasi saat ini. Hal ini juga diperkuat melalui Keputusan Direksi (Kepdir) No. 501.K/DIR/2012 tentang Pelayanan, Pengungkapan dan Keterbukaan Informasi Publik di Lingkungan PT PLN (Persero).

Tahun lalu, PLN berhasil meraih penghargaan dari Komisi Informasi Pusat sebagai terbaik 1 Keterbukaan Informasi Publik 2013 untuk kategori BUMN,” demikian dikutip dari laman resmi PLN, Kamis (26/11/2014).


nonasakamoto 28th November 2014 11:41 AM

PLTA 6.300 MW Akan Dibangun dalam 10 Tahun
 
PLTA 6.300 MW Akan Dibangun dalam 10 Tahun
http://ekbis.sindonews.com/read/9298...hun-1417082296

https://imageshack.com/i/p5KAgRvAj

Quote:

JAKARTA - Potensi air di Indonesia yang cukup besar mendorong PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), pemerintah maupun pengembang listrik swasta untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 6.300 megawatt (MW) dalam 10 tahun ke depan.

Berdasarkan Hydropower Potential Study, potensi tenaga air di Indonesia mencapai 75.000 MW, setelah dilakukan proses penyaringan terdapat 25.600 MW yang layak untuk dikembangkan.

Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN Nasri Sebayang mengatakan, saat ini baru sekitar 5.000 MW atau 7% dari potensi PLTA yang telah dimanfaafkan.

"Sejak tahun 2011, pemerintah dan PT PLN telah menyusun Masterplan Hydro Power yang merekomendasikan pengembangan pembangkit tenaga air dengan total kapasitas sebesar 12.900 MW di 87 lokasi, yang dinilai layak secara teknis dan ekonomis serta layak secara lingkungan untuk dikembangkan sampai 2027," kata Nasri di Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Nasri menuturkan, pemanfaatan sumber energi terbarukan melalui pembangunan PLTA juga membantu PLN dalam memenuhi kebutuhan konsumsi energi listrik, yang diproyeksikan akan terus meningkat sebesar rata-rata 9% per tahun.

Pembangunan PLTA ini juga akan membantu upaya verifikasi energi dan konservasi sumber energi primer, memperbaiki bauran energi, mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

"Usaha mengoptimalisasikan sumber daya air melalui bendungan besar merupakan bagian dari upaya membantu membangun ketenagalistrikan yang bersumber dari energi baru dan terbarukan, alternatif selain BBM," ucapnya.

nonasakamoto 28th November 2014 11:45 AM

Pasar Konstruksi Diperkirakan Berkembang Pesat
 
Pasar Konstruksi Diperkirakan Berkembang Pesat
http://ekbis.sindonews.com/read/9298...sat-1417074493

https://imageshack.com/i/iq9FetZXj

Quote:

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memperkirakan tahun depan pasar jasa konstruksi akan berkembang pesat. Ini seiring dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, program-progam untuk pengembangan jasa konstruksi maritim perlu menjadi perhatian pelaku nasional agar tidak menjadi porsi asing.

"Sebagai industri jasa unggulan, kita yakin industri konstruksi Indonesia dalam satu atau dua tahun mendatang akan dapat berdiri sama tinggi dengan pesaingnya di wilayah ASEAN," ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Bersamaan dengan itu, Wakil Ketua Umum Kadin bidang Konstruksi dan Pertanahan Bambang Sujagad mengatakan, dari sisi tenaga kerja jasa konstruksi, Indonesia diyakini memiliki daya saing komparatif yang relatif tinggi di lingkungan ASEAN.

Indonesia memiliki 600.000 insinyur dengan kompetensi yang bisa disejajarkan dengan negara lainnya. Indonesia perlu meningkatkan nilai tambah agar daya saing semakin kompetitif.

"Peningkatan daya saing tersebut dapat ditunjang dengan pembentukan regulasi dan kebijakan persaingan pembangunan infrastruktur, sertifikasi pelaku industri dan jasa konstruksi, serta peningkatan keahlian dan keterampilan," terangnya.

Bambang menjelaskan, meski ASEAN akan menjadi pasar tunggal, namun bukan berarti bisa bebas tanpa aturan.

Untuk melakukan usaha jasa konstruksi, Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing (BUJKA) harus bekerja sama dengan Badan Uaha Jasa Konstruksi Nasional (BUJKN) yang berkualifikasi besar dalam bentuk joint operation atau joint venture dengan penyertaan modal asing.

"Saat ini dibatasi maksimal sebesar 55% untuk kontraktor dan 51% untuk konsultan. Batasan tersebut akan menjadi 70% setelah terbentuknya MEA," ujar dia.

nonasakamoto 29th November 2014 12:13 PM

Dwi Soetjipto Berambisi Jadikan RI Berdaulat di Sektor Energi
 
Dwi Soetjipto Berambisi Jadikan RI Berdaulat di Sektor Energi
http://economy.okezone.com/read/2014...-sektor-energi

https://imageshack.com/i/iqUTtUrmj

Quote:

JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan akan membuat BUMN energi ini sebagai ujung tombak mencapai kedaulatan di sektor energi. Menurutnya, dari akar hingga ke ujung harus bisa dijamah oleh Pertamina.
"Seperti yang disampaikan tadi dapat arahan beberapa hal prioritas buat Pertamina jadi ujung tombak agar Indonesia berdaulat di bidang energi. Dijabarkan lebih jauh lagi, Hulu, tengah, dan hilir," kata Dwi di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/11/2014).

Dwi menambahkan, prioritas tersebut menekankan efisiensi dan produktivitas baik di hulu maupun di hilir. Namun, dia meminta waktu untuk melakukan review kembali terhadap kinerja Pertamina selama ini.

Selain itu, Dwi juga akan melakukan review ulang mengenai proses bisnis Pertamina yang sudah ada sampai saat ini. "Mapping proses apa yang best practice, baik internasional dan domestik. Apabila ada proses yang belum best practise, transformasi ke sana. Akan laksanakan pengkajian sebaik-baiknya," tutupnya.

Sekadar informasi, Menteri BUMN Rini Soemarno secara resmi mengangkat Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dwi Soetjipto dipilih dari total 17 orang kandidat calon sebelumnya.

nonasakamoto 29th November 2014 12:20 PM

RI Diramalkan Jadi Kiblat Pangan Dunia
 
RI Diramalkan Jadi Kiblat Pangan Dunia
http://economy.okezone.com/read/2014...t-pangan-dunia

https://imageshack.com/i/f0ylCxXBj

Quote:

MEDAN - Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil pertanian. Bahkan sektor pertanian memiliki potensi membawa Indonesia menjadi negara kuat dari segi ketahanan pangan.

"Dengan memiliki tanah yang subur, iklim yang mendukung, Indonesia akan menjadi kiblat pangan dunia di masa mendatang. Tetapi itu hanya akan terwujud jika Indonesia mampu memaksimalkan potensi pertanian yang ada," sebut Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Jumat (28/11/2014).

Khusus untuk produksi padi, lanjut Erry, Sumut telah menargetkan pencapaian produksi padi mencapai 3,8 juta ton untuk tahun 2014.

Target tersebut diharapkan tercapai dengan adanya perbaikan saluran irigasi, alat dukung tanam, bibit dan pembekalan keahlian tanam padi kepada petani.

"Tahun 2015 mendatang, peran Petugas Penyuluh Pertanian akan kita tingkatkan. Teknologi pertanian terus berkembang, sementara pengetahuan petani dalam memaksimalkan lahan pertanian masih terbatas. Petani Sumut harus mendapat bekal pengetahuan agar agar cerdas mengolah lahannya," harap Erry.

(wdi)

nonasakamoto 29th November 2014 12:23 PM

RI Berpeluang Rajai Ekspor Baju Muslim
 
RI Berpeluang Rajai Ekspor Baju Muslim
http://economy.okezone.com/read/2014...or-baju-muslim

https://imageshack.com/i/eyNp060Tj

Quote:

JAKARTA - Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi raja di pasar ekspor busana muslim. Di mana produsen baju muslim Indonesia memiliki warna tersendiri.

Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menilai yang menjadi kelebihan adalah desain busana muslim yang lebih variatif. Terlebih lagi Indonesia didukung oleh masyarakat yang mayoritas memeluk Agama Islam.

Namun, dirinya mengatakan bahwa untuk sampai pada tujuan tersebut, Indonesia harus pintar dalam menentukan sasaran negara ekspor.Bagaimana sebenarnya kans pemain Tanah Air? Di bawah ini adalah petikan wawancara Okezone dengan Puspayoga belum lama ini.

Menurut bapak, produk UKM apa yang mempunya peluang untuk berkibar di kancah global?

Kemarin dari hasil pameran UKM, pakaian muslim itu menarik. Kalau kita mau ekspor muslim kita harus tahu sasaran negara kita mana saja, kan enggak mungkin kita ekspor baju muslim ke Jepang.

Lalu yang dimaksud dengan raja seperti apa?

Indonesia itu punya peluang jadi raja ekspor di dunia untuk pakaian muslim. Sekarang yang ekspor busana muslim sudah ada, cuma rajanya enggak ada.

Kita punya peluang untuk jadi raja ekspor busana muslim. Kita ini menang di desain. Kita berpeluang untuk jadi raja.

Kenapa sekarang belum jadi raja?

Karena kita belum ada yang top. Yang kecil-kecil banyak tapi yang top belum ada. Masih sangat terbuka kesempatan ini untuk masyarakat, untuk UKM, untuk hadapi MEA.

nonasakamoto 29th November 2014 12:25 PM

Menteri Puspayoga Minta Koperasi Salurkan Pupuk Subsidi
 
Menteri Puspayoga Minta Koperasi Salurkan Pupuk Subsidi
http://economy.okezone.com/read/2014...-pupuk-subsidi

https://imageshack.com/i/iqd8Pukuj

Quote:

JAKARTA – Saat ini kebutuhan para petani adalah pupuk subdisi. Namun faktanya di lapangan pasokannya tersendat.

Melihat problem tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga memiliki keinginan untuk mengalihkan distribusi pupuk bersubsidi ke seluruh koperasi.

Saat ini, koperasi baru diberikan hak mendistribusikan 11 persen dari total pupuk bersubsidi. Mimpinya ini bukan tanpa alasan, dirinya meyakini jika ini terjadi akan memajukan usaha koperasi tersebut.

Berikut adalah penjelasan Puspayoga kepada Okezone saat ditemui belum lama ini.

Mengenai distribusi pupuk bagaimana pak?

Selama ini distribusi pupuk diserahkan pada mekanisme pasar, saya kemarin semenjak dilatik menjadi menteri melakukan koordinasi kepada Kementerian Perdagangan untuk menyarankan distribusi pupuk dialihkan ke koperasi.

Koperasi untuk distribusi pupuk sekarang dapat jatah 11 persen. Tinggal Bagaimana supaya bisa meningkat menjadi 100 persenlah, jadi koperasi yang menjadi distributor. Sambil kita menata koperasi yang lain.

Mana saja koperasi yang sudah siap menjadi distributor, mana yang masih disiapkan. Kita harapkan jatah 11 persen itu meningkat lagi, naik lagi, paling tidak 25 persenlah ya, supaya bisa mengangkat koperasi itu sendiri.

Apakah Rahmat Gobel (Menteri Perdagangan) setuju pak?

Setuju. Jadi tinggal teknis. Kita sudah koordinasi dengan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel. Saya bilang 'Bisa dikasih kesempatan tidak?' Mendag setuju, di sini tingkat deputi sudah lakukan koordinasi terkait ini.

Apakah nanti akan ada perubahan UU pak?

Bukan undang-undang, tapi peraturan menteri.

(wdi)
BERITA TERKAIT

nonasakamoto 29th November 2014 12:28 PM

Menkop UKM Berambisi Sejahterakan Keluarga Petani
 
Menkop UKM Berambisi Sejahterakan Keluarga Petani
http://economy.okezone.com/read/2014...eluarga-petani

https://imageshack.com/i/p16p2Wc8j

Quote:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki target yang diberikan kepada menteri-menteri di Kabinet Kerja. Salah satu menteri yakni Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang dipercaya menjabat sebagai menteri Koperasi dan UKM, membeberkan targetnya.
Salah satunya adalah bisa terkait swasembada pangan. Berikut adalah penjelasan Puspayoga kepada Okezone saat ditemui belum lama ini. Apa fokus pemerintahan Jokowi?

Target kita selain swasembada pangan, mensejahterakan masyarakat pesisir. Di pemerintahan ini, menteri sekarang ini harus bekerja sama, enggak bisa jalan sendiri-sendiri. Misalnya untuk swasembada pangan, Kementerian PU difokuskan membuat bendungan, irigasi, untuk mendukung swasembada pangan.

Kita tugas di Kemenkop, misal kaitannya dengan petani, petaninya urusan mentan, nah bagaimana kelurga si petaninya itu bagian kemenkop. Bagaimana keluarga petani memiliki nilai tambah. Kita lakukan pelatihan.

Pelatihannya seperti apa pak?

Itu beda-beda ya, tentu sesuai daerah masing-masing. Setelah dilatih, kita berikan modal maksimal Rp25 juta, ini yang kita lakukan. Fokus pada swasembada pangan.

Komandonya siapa pak ?

Ini sasarannya beda, masing-masing sudah punya fokus. Misal Kementerian PU fokus pada irigasi, bendungan, Kementan pada petaninya, kita menkop pada keluarganya.

Misalnya nelayan, nelayannya itu urusan KKP, nah keluarga nelayannya itu bagian Kemenkop. Jadi bagaimana caranya ketika si nelayan pulang tidak berhasil di laut membawa ikan, di rumah keluarganya bisa bertahan. Jadi harus saling bersinergi, enggak bisa sendiri-sendiri. Kalau Komandonya tetap di masing-masing kementerian.

Target swasembada pangan ?

Tiga tahun ditargetkan kita sudah swasembada pangan. Makanya dikerjakan secara bersama-sama, semua menteri berkoordinasi, enggak bisa kerja sendiri-sendiri.

nonasakamoto 29th November 2014 12:32 PM

Ini Cara Pemerintah Dorong Produksi Udang
 
Ini Cara Pemerintah Dorong Produksi Udang
http://bisnis.liputan6.com/read/2140...produksi-udang

https://imageshack.com/i/eyB4LqgYj

Quote:

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi udang sebanyak 755 ribu ton pada 2015 meningkat dari tahun ini sebanyak 699 ribu ton. Produksi udang sebanyak 70 persen akan didominasi oleh udang vaname.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengatakan, perlu ketersediaan benih dan induk unggulan dengan jumlah yang memadai untuk merealisasikan target tersebut.

"Pada 2015, kami membutuhkan sekitar 54 miliar ekor benih udang baik vaname, windu maupun udang galah, untuk menunjang peningkatkan produksi udang yang telah di tetapkan. Benih dan induk udang ini harus tersedia secara kontinyu dan terjaga kualitasnya," kata dia dalam keterangannya seperti ditulis, Jumat (28/11/2014).

Dia menerangkan, selama ini kecukupan kebutuhan induk udang masih berasal dari impor. Untuk mengejar target perlu mendorong produktivitas dalam negeri.

"Ke depan kami akan mendorong produsen induk udang vaname unggul yang berasal dari dalam negeri, baik itu dari instalasi pemerintah maupun dari swasta. Target yang kami tuju adalah perimbangan penyediaan induk unggul dari impor dan produsen dalam negeri atau 50:50. Sehingga kita dapat menuju kemandirian," lanjutnya.

Selain itu, dia juga menerangkan akan meningkatkan ketersediaan benih udang. Menurut Slamet, selama unit pembenihan udang hanya berlokasi di Pulau Jawa. Padahal potensi beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Kalimantan Timur memiki potensi yang besar untuk pengembangan udang.

"Sehingga perlu kami dorong untuk pembangunan unit peembenihan udang yang mendekat ke sentra produksi udang," tandas dia. (Amd/Ahm)


All times are GMT +7. The time now is 08:47 PM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2025, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2025 DragonByte Technologies Ltd.